Jangan lupa vote and comments!
•
•
•
Pagi ini aku bersiap-siap untuk jalan-jalan ke alun-alun kota bersama 7 vampire, ini kejadian yang sudah aku ketahui melalu webtoon yang ku baca. Namun, sebelum itu aku memasukan beberapa alat perlindungan diri ke dalam tas ku. Karena aku tahu, nanti di alun-alun aku akan bertemu dengan vampire aneh itu lagi.
Beberapa hari belakangan pun aku rajin berolahraga agar staminaku kuat melawan vampire yang ada.
"Okey, I'm ready. Semangat Sooha!" ucapku kepada diriku sendiri saat berkaca di dalam cermin.
Aku keluar dari kamarku dan segera berjalan ke depan asrama putri. Menemukan Shion berdiri sendiri menungguku untuk berjalan bersama ke alun-alun.
Baik, sampai sini masih sama dengan yang di webtoon. Aku akan berjalan bersama Shion berduaan, sampai akhirnya aku di culik vampire.
Aku menikmati pemandangan di alun-alun ini, pemandangan disini bagus. Aku suka.
"Sooha! Kamu suka kan berjalan bersamaku?" tanya Shion, aku mengangguk. "Suka! Tapi Shion, yang lain mana?" tanyaku.
Shion gelagapan aku hanya bisa menahan tawaku saat melihat tingkahnya. "Soo lihat, disana ada ice cream! Ayo aku mau makan itu." Segera Shion mengalihkan pertanyaanku, lucu sekali anak ini.
Tanpa banyak bertanya lagi, aku mengikuti Shion yang sudah memesan es krim untuknya dan diriku.
Selagi asyik memakan es krim, Shion mulai membicarakan perahu bebek. Nampaknya dia ingin menaiki itu bersama diriku.
"Sooha, aku akan bertanya kepada bapak itu, berapa harga untuk naik perahu bebeknya." ucap Shion, aku mengangguk dan segera dia meninggalkan ku sendiri.
Harusnya sebentar lagi aku akan di culik oleh vampire, oh? Apa aku saja yang mendatangi vampire vampire itu ya.
Es krim yang dibelikan oleh Shion telah ku habiskan, tak mungkin aku membuang es krim ini nanti kalau belum habis. Makanya es krimnya segera kuhabiskan tadi.
Lalu aku berjalan di sekitar alun-alun ini, bersikap awas melihat kesana kemari, namun belum ada tanda-tanda akan munculnya vampire itu.
"Sooha, kamu dimana?" terdengar suara Heli, aku pun berusaha membalas Heli dengan memberitahu dimana posisi ku berada. Namun, setelah itu aku merasakan ada yang menarik diriku ke dalam gang kecil nan gelap ini.
Ah, ini saatnya, semoga Heli dan kawan-kawan bisa menemukanku.
Brak!
Aku di dorong ke ujung gang buntu ini, ku lihat beberapa vampire menyeramkan ini berdiri di hadapanku dengan tatapan menyeramkan mereka.
Dengan segera aku mengeluarkan alat perlindungan diri yang aku bawa di dalam tasku. Alat itu berubah menjadi tongkat besi panjang, segera ku pukul vampire yang berada paling dekat denganku.
Aku melihat wajah vampire yang terkejut, namun hanya sebentar kemudian mereka kembali mengerumuni diriku, bahkan ada yang berusaha menahanku agar aku tak melawan mereka. Namun setiap ada yang mendekat, mereka akan segera aku pukul dengan alat-alat ini.
"Sooha, kau dimana? Aku tak melihatmu?" panggil Heli kepadaku, aku yang mendengar suara Heli dikepalaku langsung berteriak, "TEMAN-TEMAN AKU DISINI!" teriakku dengan sekuat tenaga, karena aku lengah fokus untuk berteriak, ada seorang vampire yang berhasil menahan lenganku. Tanpa takut, aku segera mengeluarkan alat yang lain, yaitu pisau lipat kecil, kutusuk tangan vampire itu dan membuatnya kesakitan, sampai dia melepaskan tanganku.
Aku tersenyum sinis kepada vampire yang lain, "SOOHA!" teriak Heli, membuat perhatian vampire yang awalnya kepadaku, teralihkan kepada vampire sejenak.
Melihat ada kesempatan untuk menyerang, kembali aku memukul kepala vampire-vampire itu dengan cepat, membuat Heli dan Jakah yang baru saja sampai terkejut.
Namun, vampire-vampire ini masih sanggup berdiri setelah kupukul, bertepatan dengan Jaan, Jino, Solon, Noa, dan Shion muncul. Mereka semua dengan cepat bekerja sama untuk mengalahkan vampire-vampire ini, Jakah mendekati ku dan membisikiku, "Sooha, kamu harus pergi ke tempat yang lebih aman." ucapnya, namun segera ku tolak.
"Aku juga mau membantu kalian, biarkan aku disini." ucapku, bak perintah mau tak mau Jakah mengiyakan permintaanku.
Dengan jumlah yang lebih banyak kami dapat mengalahkan vampire tadi dengan cepat. Heli terlihat marah sekali menatapi para vampire yang ada. Jaan langsung menghampiriku, memeriksa badanku.
"Aku baik-baik saja Jaan." ucapku, membuat dia berhenti memutar badanku dan refleks memeluk diriku, membuat yang lain langsung protes.
"EITS APA-APAAN INI, KENAPA JAAN MEMELUK SOOHA?!" teriak Jino, membuat Jaan malu.
"Hahaha, Jaan khawatir kepadaku teman-teman, tenanglah." ucapku masih bisa tertawa, padahal aku habis melawan vampire-vampire menyeramkan ini.
"Sooha, maafkan aku." bisik Shion disebelahku, aku mengusak rambutnya pelan lalu menjawab, "Gak papa Shion, lihat, aku baik-baik saja, kan?" membuat Shion berkaca-kaca.
"Vampire ini mau kalian apakan? Bakar?" tanyaku, mereka menatapku tak percaya.
"Ah, iya mereka harus kita bakar." ucap Jino segera menyalakan apinya, namun sebelum itu Heli mengambil tongkatku tadi lalu menusukkan tongkat tersebut ke jantung vampire-vampire itu.
"Sepertinya ini terlalu ekstrem untuk kamu lihat." ucap Solon menutupi diriku agar tak melihat proses pembunuhan vampire itu. Setelah itu aku dapat melihat cahaya api yang dibuat Jino, dan merekapun membakar vampire-vampire ini.
Segera aku menutup hidungku karena bau tak sedap yang menyeruak dari tubuh vampire yang terbakar.
"Mari kita pergi dari sini, biar Jakah dan Noa yang mengurus sisanya." ucap Heli, dengan wajah yang masih serius.
"Karena mumpung kita berkumpul seperti ini, bagaimana kalau kita semua berjalan-jalan dulu dipinggir pantai sana?" ucapku dan membuat ke tujuh vampire tampan ini menatapku.
Dan aku pun hanya bisa menatap balik mereka sambil tersenyum, menunggu jawaban dari mereka.
•
•
•
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I became Sooha?! | Enhypen
Fanfiction[𝘍𝘢𝘯𝘧𝘪𝘤𝘵𝘪𝘰𝘯 ▪︎ 𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴] This story is inspired by Dark Moon: Blood Altar Webtoon Tiba-tiba aku menjadi Sooha, karakter yang ada di webtoon yang Enhypen menjadi face claimed-nya! Mengapa aku menjadi karakter yang kubenci ini?! ©️ ᴀ...