eight

316 33 3
                                    

Jangan lupa untuk vote dan kasih komen ya!

Malam hari yang tenang aku menatap langit-langit kamarku, berusaha mengingat bagaimana bisa aku bertemu dengan Khan di malam ini. Disaat mereka menjadi serigala, aku harus menghindari hal itu terjadi.

Seingatku Sooha bisa berpindah tempat secara tak sadar, kalau pun itu benar terjadi kepadaku malam ini. Ketika melihat serigala aku harus langsung kembali ke asrama. Benar, begitu solusinya agar Khan tidak menyukai Sooha.

Setelah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi, aku menutup mataku perlahan.

Disaat yang sama aku bermimpi akan diriku yang di dunia asliku sana. Yang sedang membaca webtoon dark moon ini, membaca chapter yang sedang ku jalani ini. Kemudian mimpiku berganti dengan munculnya ketujuh vampire itu berdiri di hadapanku mengenakan pakaian yang sangat tidak asing itu.

Kemudian mimpiku berubah menjadi diriku ah- maksudku Sooha yang berjalan di tepi pantai. Pantai yang tadi kami datangin, sekarang aku berada di pantai itu lagi di malam hari walaupun dalam mimpi. Aku berjalan sampai mendekati ombak air di tepi pantai.

Suara deburan ombak terasa sangat nyata di telingaku, sampai aku menginjak air yang terasa begitu nyata juga. Basah dan dingin.

Apakah ini benar mimpi?

Sekali lagi aku berjalan mendekat ke deburan ombak yang menyapa bibir pantai. Tepat setelah air mengenai kakiku terasa basah di kakiku, lalu samar-samar aku mendengar suara lolongan serigala.

Kemudian aku tersadar kalau aku sedang berdiri di pantai. Aku melihat ke kanan dan kiri, menemukan para serigala yang lumayan jauh dari tempatku berdiri sekarang. Jadi, barusan aku merasakan kekuatan Sooha yang bisa berpindah tempat tanpa dia sadari, dari dalam mimpi aku merasa seperti berada di tepi pantai dan benar aku berada di tempat ini sekarang. Para serigala yang sudah berubah wujud itu berkumpul. Aku harus segera berlari dan menghindari Khan dan para serigala, siapapun itu.

Drap-drap-drap

Telapak kakiku terasa sedikit sakit ketika melangkah dan aku baru sadar kalau aku berlari tanpa alas kaki. Namun, ku tak perduli aku harus berlari secepatnya agar terhindar dari Khan. Maafkan aku Khan, kalau Sooha tidak bertemu denganmu di malam ini kamu tak akan jatuh cinta kepada Sooha. Aku harus mengurangi konflik yang terjadi disini, karena sekarang aku yang menjalani kehidupan Sooha.

Aku berlari dan terus berlari sampai tak terasa aku berada di depan wilayah Decelis Academy. Aku berhasil menghindari Khan dan yang lainnya.

"Aku berha-"

"Sooha?!"

Tanpa menoleh takut kalau itu serigala yang melihatku saat ini, aku menjawab, "Iya, siapa ya?" tanyaku.

"Ini aku, temanmu." ucapnya, aku yang bingung langsung menoleh ke arah orang tersebut.

Chris kah dia? Teman masa kecilnya Sooha asli. Ah, namun Chris yang asli kan telah meninggal, ini orang lain.

"Sooha ini aku, Chris." ucapnya lagi, aku tertegun karena terkejut. Aku kira makhluk ini tak akan muncul karena aku berbeda dengan Sooha. Aku kan tidak perduli dengan keberadaannya Chris, namun Sooha asli pasti peduli dengan Chris ini makanya orang ini muncul dihadapanku sekarang. Aku mengeram menahan kesal lalu berkata, "Aku tak akan tertipu, anda bukan Chris." ucapku lalu masuk ke dalam gerbang.

Ketika merasa sudah jauh aku menoleh ke arah gerbang "Chris" itu masih berdiri di dekat gerbang tersenyum kepadaku, sialan. Merinding aku melihatnya.

Dengan cepat aku melangkahkan kakiku yang masih terasa pedih ini untuk berjalan. Aku harus segera mengobati kakiku.

"Sooha kamu ngapain disini?" lagi dan lagi ada yang memanggil diriku. Dengan malas aku melihat siapa yang memanggilku, "ASTAGA KAKI MU TERLUKA. AYO KITA KE RUANG KESEHATAN SEKARANG." panik lelaki itu langsung menggendongku.

Lelaki ini berlari dengan cepat, sampai kami berada di ruang kesehatan. "Kamu duduk disini dulu, aku akan mencari obatnya." ucapnya lagi, berjalan kesana kemari mencari obat untuk mengobati lukaku.

"Hey." panggilku kepadanya dia tak mendengarku dan masih kesana kemari. "Hey." panggilku sekali lagi, "Bentar ya, Sooha aku lagi mencari obat untukmu." ucapnya lagi.

"Jaan, jangan panik. Aku gak papa." ucapku, Jaan lelaki yang menolongku ini langsung menoleh kepadaku. "Kamu terluka Sooha. Bagaimana bisa aku gak panik saat melihat kakimu yang terluka? Sini aku obati." ucapnya menarik kursi untuknya duduk di hadapanku.

Dengan telaten aku memerhatikan Jaan mengobati lukaku. Wajahnya yang serius terlihat menggemaskan, sama seperti Jay ketika dia serius.

"Kamu habis darimana? Kenapa bisa luka? Sekarang sedang bulan purnama, bahaya keluar sendirian saat bulan purnama Sooha, bagaimana kalau kamu ketemu binatang yang berbahaya lalu mereka mencelakai dirimu? Atau bagaimana kalau kamu bertemu vampire lagi seperti tadi siang." tanya atau lebih tepatnya omel Jaan beruntut, aku hanya bisa menggaruk kepalaku pelan, bagimana caraku menjelaskan hal ini kepada Jaan?

"Kamu tahu kan, kalau aku punya kekuatan super? Sama seperti kalian." tanyaku, Jaan mengangguk, "Iya, sama sepertiku kamu super kuat, kan?" tanya Jaan balik.

"Iya benar, selain itu sepertinya aku punya kekuatan lain." ucapku ragu-ragu, Jaan menatapku dengan bingung, "Kekuatan lain?"

"Iya, sepertinya aku bisa teleportasi." ucapku, "Namun, aku tak sadar kalau sedang berteleportasi." jelasku lagi.

"Jadi, kamu berpindah tempat tanpa sadar." tanya Jaan, aku langsung menjawab, "Iya, aku ingat aku bermimpi lalu ketika aku membuka mataku aku sudah berada di pantai." jelasku, wajah Jaan mengeras.

"Bahaya sekali kekuatanmu yang satu ini." ucapnya, dia terlihat berpikir. "Besok setelah pulang sekolah kita bicarakan lagi dengan yang lain, siapa tahu ada yang paham tentang masalah ini." ucapnya lagi.

Aku menatapnya yang terlihat sangat khawatir kepadaku, "Terimakasih Jaan." ucapku yang langsung membuat Jaan tersipu malu.

Astaga, seandainya aku punya kamera, ingin aku mengabadikan wajah Jaan yang tersipu malu ini, menggemaskan sekali.

"Tak apa-apa, mari aku antarkan kamu ke asrama wanita." ucapnya lagi yang langsung ku setujui, kami berjalan di bawah cahaya rembulan diiringi suara lulungan serigala yang terdengar sayup-sayup.

Mungkin itu Solon yang sedang di bawah pengaruh bulan purnama.




to be continued

Suddenly I became Sooha?! | Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang