Bab 3: A promise.

14 3 0
                                    

Say hi too me!

Komen yang udah kangen Mesya.

Seperti biasa vote dulu.

So, jangan lupa vote!

-Janji dibuat untuk diingkar-

"Karena sering kali seseorang berjanji dan mengingkarinya."
MesyaMarolinesa.

-M E S Y A-
|
|
|

[HAPPY READING(◠‿◕)]

BAB 3: A PROMISE.

MESYA berulang kali menatap jendela perpustakaan yang menampakkan taman belakang sekolahnya dan menatap Freya yang tak berhentinya mengoceh.

Sedari tadi dia sudah menahan kejengahannya pada Freya yang entah mengoceh apa, perpustakaan yang seharusnya menjadi tempat hening untuknya malah ramai akan suara Freya.

Novel di tangannya pun jadi nganggur karena tidak bisa fokus membaca. Bagaimana bisa fokus kalau Freya tak berhenti ngoceh, antara mendengar suara Freya dan berkonsentrasi pada alur cerita novel.

Freya semakin gencar bercerita melihat Mesya yang seakan bosan. Dia tau Mesya jengah dengannya yang mengganggu konsentrasi membaca novelnya. Tapi mau bagaimana lagi? Freya kesal melihat Mesya yang selalu mendengkam di perpustakaan dengan novel atau buku pelajaran.

Untungnya, Mesya memiliki kesabaran tingkat tinggi.

"Lo tau gak kalo Wulan dan Bulan kembar?" tanya Freya dan Mesya menggeleng.

"Ish! Kok lo gak tau sih?!"

"Emang lo tau?" tanya Mesya dengan nada malas.

Freya menggeleng lalu mengangguk. "Dulu gue gak tau sekarang tau. Mereka itu beda jauh, makanya gue kaget pas tau mereka kembar. Wulan dan bulan bagaikan api dan air! Yang satu tenang yang satu suka meledak-ledak! Terus ya—"

"Bom dan penangkalnya bukan sih?" potong Mesya membuat Freya sedikit mendelik tidak terima ceritanya di potong.

"Denger dulu," gemas Freya. "Terus ya wulan dan bulan ini ternyata dulu pernah ke pisah. Wulan sama orang asing sementara Bulan di rawat orang tua kandung mereka." lanjut Freya bercerita.

MesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang