Say hi too me!
So, jangan lupa vote.
"Saat-saat yang kulewati bersama mereka akan kujadikan kenangan yang hanya bisa kuingat nanti,"
MesyaMarolinesa.-M E S Y A-
|
|
|
↓[HAPPY READING(◠‿◕)]
BAB 9: GIRLS TIME.
SESUAI yang tadi Mesya katakan. Satu orang harus memegang satu pekerjaan. Mesya dapat jatah memasak, tentu saja, dia mana mau menyerahkan urusan dapur pada mereka. Meledak yang ada. Freya mendapat jatah mengupas bawang, lihat saja mata gadis itu sudah berlinang akibat bawang yang dia kupas. Dan bodohnya Freya mengusap matanya dengan tangannya, gimana tak makin nangis coba? Celine mendapat jatah cuci piring, yang artinya dia bekerja terakhir.
Celine dari meja makan mengepalkan tangan dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Memberi semangat pada Freya.
"Semangat, Frey!"
Freya melirik sinis, sesekali menyedot ingusnya.
Celine cekikikan, dia mengeluarkan handphone nya dan mulai menekan tombol rekam. "Frey, liat kemari! Nah, senyum! Cepet anjir, biar gue viralkan."
"Woy lah! Muka gue lagi burik gini jangan direkam njir," protes Freya.
"Jadi gusy hari ini kami mau sarapan dari masakan Mesya. Yeay! Pasti kalian kenal Mesya kan? Iya! Mesya yang cantik tapi lebih cantikan gue!" Celine memanyukan bibir dan mengedipkan mata diakhir kata.
"Cantikan juga gue," seru Freya. "Dibanding gue lo mah cuma bongkahan batu bata."
Tapi Celine mana peduli, dia juga mengarahkan kameranya pada Mesya yang menggunakan Appron. Rambut gadis itu dikepang dan dikesampingkan ke bahu. Sesaat Celine melongo. Kok ada sih gadis secantik Mesya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesya
Teen Fiction#School Hanbashri Series 2 Jarak memisahkan kita. Tapi ketika jarak sudah terhapuskan. Perasaan lah yang memisahkan kita. -MesyaMarolinesa. ••• ListaChoco