Say hi too me!
So, jangan lupa vote.
"Kini aku mengerti, bahwa duniaku dan dunia ibuku sudah jauh berbeda,"
MesyaMarolinesa.-M E S Y A-
|
|
|
↓HAPPY READING (◠‿◕)
BAB 13: FEELING.
"SAYA udah liat nilai-nilai kamu selama bersekolah di Bandung. Semua memuaskan."
Seusai makan malam. Michel mengajak Mesya berbicara berdua. Dia membawa Mesya ke kamar wanita tersebut.
"Gak sia-sia saya membiayai kamu selama ini," ada nada bangga dalam ucapan Michel yang tidak bisa disembunyikan.
Mesya tersenyum tipis. Menutup rasa nyeri di dalam hatinya. Harusnya tidak begini. Bukankah Mesya sudah tidak berharap lagi? Tapi kenapa masih terasa sakit?
"Saya memutuskan akan menyekolahkan kamu di SMA Hanbashri. SMA itu adalah salah satu sekolah elit paling terkenal di Jakarta. Semua muridnya pintar dan jenius. Saya yakin kamu mampu bersekolah disitu," Michel memandangi Mesya, ada kilatan dalam matanya yang menyatakan kepemilikan dengan sangat erat.
Mesya sadar, jika dia kembali tinggal dengan Michel maka seluruh alur hidupnya akan diatur Michel lagi. Seperti dulu.
Michel berjalan ke arah lemari, dia mengambil seragam yang terbungkus oleh plastik. Total seragamnya ada tiga.
"In ambil. Seragam sekaligus atributnya. Besok kamu sudah bisa mulai bersekolah. Untuk atributnya sendiri biar saya jahit nanti."
"Gak usah, Ma. Aku yang jahit sendiri nanti."
"Oke," Michel mengangguk. "Besok kamu diantar supir."
"Iya, Ma," Mesya menunduk memandangi seragam yang terbungkus oleh plastik itu. Ragu-ragu, Mesya bertanya. "Kapan aku boleh ke rumah ayah?"
Tanpa sadar Michel menggeram pelan. Mata wanita itu terlihat bengis. Bahkan tanpa kehadiran pria itu dia mampu membuat Michel kesal melalui Mesya.
"Ayah! Ayah! Terus! Kamu sadar gak sih kalau yang bawa kamu ke mari itu saya?! Bukan ayah kamu!"
Mesya terlonjak kaget begitu Michel membentaknya. Dia mendongak, memandang Michel tidak percaya.
"Ma? Mama kenapa sih?"
Michel menghembuskan nafas kasar. "Gausah bahas dia lagi. Kamu gak boleh berhubungan dengan dia. Sekarang, nanti atau selamanya."
"Tapi dia ayah aku—"
"Masuk kamar kamu sekarang!" Potong Michel menunjuk pintu kamarnya. "Sekarang, Mesya!" Lanjutnya menyentak ketika Mesya hanya diam.
"Oke, fine!"
__________
"Widih. Ini si Mesya, Dir?"
Dirga menoleh dan detik itu juga matanya melotot. Dirga melangkah cepat kemudian merampas ponselnya yang dipegang Gerald.
"Privasi anjir," ketus Dirga kembali ke tempatnya semula.
Gerald mencebik kesal, ia mengekori Dirga. "Tapi serius gue nanya. Itu cewek Lo? Mesya?"
"Hm," jawab Dirga cuek. Dia melihat layar hpnya dengan seksama. Foto Mesya yang Dirga ambil diam-diam. Saat gadis itu tengah tersenyum lebar. Cantik sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesya
Teen Fiction#School Hanbashri Series 2 Jarak memisahkan kita. Tapi ketika jarak sudah terhapuskan. Perasaan lah yang memisahkan kita. -MesyaMarolinesa. ••• ListaChoco