Bab 14: Hanbashri school.

2 0 0
                                    

Say hi too me!

So, jangan lupa vote.

-M E S Y A-
|
|
|

HAPPY READING (◠‿◕)

BAB 14: HANBASHRI SCHOOL.

MESYA mendekati pria tua yang tengah mengelap mobil hitam dengan serbet. Pria itu menyadari kehadiran Mesya dan tersenyum lebar padanya. Dia adalah seorang pria tua dengan keriput diwajahnya yang terlihat ramah.

"Non Mesya yang semalam 'kan?"

"Iya, pak," jawab Mesya sekenanya.

"Mirip banget ya sama nyonya Michel," Pak Jeka berdecak kagum. "Oiya, nyonya juga udah bilang ke saya mulai hari ini tugas saya mengantar jemput non. Mohon kerjasamanya ya."

Mesya tersenyum tipis dan mengangguk. Lalu, dia mulai naik dan duduk di belakang sesuai kata pak Jeka. Dari kaca jendela mobil Mesya dapat melihat Letta keluar dan disusul Indra. Wajah gadis itu tampak kesal, dan bibirnya bergerak seperti mengomel. Sekilas Letta melihat ke arah mobil dan melayangkan jari tengah ke Mesya.

Mesya berdesis dan memalingkan wajah. Mengambil nafas sebanyak mungkin dan membuangnya secara perlahan. Bagaimana bisa dia bersaudari dengan gadis seperti Letta?

"Kita berangkat ya," kata pak Jeka.

Di perjalanan hanya ada keheningan, pak Jeka melirik dari kaca. Dia mengakui bahwa Mesya bukan tipe yang suka berbicara dan entah bagaimana dia bisa merasakan kemiripan Mesya dan Michel.

Pak Jeka berdehem. "Non, udah akrab belum sama den Indra dan den Kevin?"

"Akrab belum sih," jawab Mesya pelan. "Tapi kami baru kenalan."

"Wah, semoga cepat akrab dan menjadi keluarga yang bahagia," pak Jeka tertawa kecil. "Apalagi sama non Letta yang sifatnya manja dan keras kepala. Pasti nanti non Mesya pusing ngeliat tingkah lakunya."

Mesya membuka mulutnya hendak bertanya soal Letta lebih lanjut. Namun dia urungkan, entah bagaimana Mesya merasa tidak perlu tau lebih banyak lagi. Biarlah semua berjalan sendiri.

"Mm... Sekolah Hanbashri itu gimana?"

Pak Jeka tersenyum lebar. "Wah, sekolah Hanbashri itu termasuk dalam jejeran tiga sekolah paling besar di Jakarta. Mas Indra dulu juga SMA disitu, kalau sekarang non Letta ikut SMA disitu."

Mesya menghembuskan nafasnya mendengar itu. Dia bahkan satu sekolah dengan Letta. Entah keributan apa yang akan terjadi nanti.

Ngomong-ngomong soal keributan, Mesya baru ingat dia belum menghubungi Freya tentang kepindahannya. Apa Freya mencarinya? Mesya pikir apa sih? Tentu saja iya, dasar bodoh. Mereka sudah bersahabat lama dan tidak mungkin Freya tidak mencarinya.

Tapi Mesya masih belum berani menghidupkan ponselnya. Mungkin nanti saja dia menghubungi Freya.

______________

Begitu mobil berhenti di gerbang sekolah, Mesya melihat gedung sekolahnya lama. Sangat besar. Mesya segera turun tapi sebelum itu pak Jeka memberinya semangat membuat Mesya tanpa sadar tersenyum.

"Semangat di hari pertama sekolah."

Ketika Mesya sudah turun dia langsung merasa jadi pusat perhatian. Semua orang melihatnya. Mungkin karena rambut Mesya yang mencolok. Tak tahan dengan tatapan mereka, Mesya berjalan cepat memasuki gedung dengan sedikit menunduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang