Dua hari kemudian.
Renjun sedang merapihkan beberapa pakaiannya kedalam ransel, karna hari ini dia akan ikut pergi dengan haechan dan chenle kebusan.
"Sayang."
Panggil yoona, yang berjalan mendekat kearah renjun, sambil membawa sesuatu ditangannya."Iya ma."
Jawab renjun tanpa menoleh, karna tangan dan pandangan renjun tengah sibuk pada ransel dihadapannya."Ini dibawa ya, mama bikinin kamu roti lapis untuk dijalan."
Ucap yoona, sambil menyodorkan sebuah kotak makan berisikan roti lapis buatannya."Makasih mama sayang."
Jawab renjun, sambil tersenyum hangat pada sang ibu, kemudian dia mengecup pipi yoona."Sama-sama sayang."
Ucap yoona, sambil mengusak lembut kepala renjun."Oh iya, kamu ketemuan dimana sama yang lain?."
Lanjut yoona berucap, sambil mendudukan dirinya diranjang renjun."Distasiun ma, kita mau coba naik kereta."
"Yaudah, biar kakak kamu yang antar sampai stasiun kalo begitu."
Degh...
Renjun menegang ditempat, setelah mendengar ucapan yoona barusan. Sekuat tenaga dia berusaha menjaga jarak dengan jaemin, tetapi sang mama malah menyodorkannya pada jaemin.
"Hhmm, aaku naik bus aja ma gapapa."
Ucap renjun terbata, karna dia masih belum siap berdekatan dengan jaemin."Kamu bawa barang sebanyak ini, terus mau naik bus?. Gak ya, mama gak izinin, biar nanti kakak kamu yang antar."
Jawab yoona, sambil menatap lekat wajah anak bungsunya itu."Tapi maa~."
"Jangan bantah ya, atau gak jadi mama izinin kamu ikut kebusan."
Ancam yoona, bahkan sebelum ucapan sang anak selesai, sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada."Iya, Iya ma."
Jawab renjun, yang akhirnya pasrah dengan permintaan sang mama."Nah, anak pintar."
Ucap yoona sambil tersenyum, kemudian mencubit pipi chubby renjun."Yaudah kamu siap-siap, nanti mama panggil kakakmu."
Lanjut yoona berucap, kemudian dia meninggalkan kamar renjun.Mendengar mamanya menyebut jaemin, entah kenapa jantung renjun berdegup dengan kencang. Sungguh dia masih sedikit canggung dengan kakaknya itu, terlebih lagi setelah mendengar pengakuan jaemin tempo hari. Membuat renjun seakan tidak siap, jika harus bertemu dengan sang kakak.
Setelah selesai dengan barang bawaannya, renjun bergegas berjalan keluar kamar, dengan membawa ransel besar ditangannya. Tetapi, baru saja dia akan membuka pintu kamar, namun pintu itu terlebih dahulu terbuka. Membuat tas bawaan renjun terjatuh, dan dia kehilangan keseimbangannya.
Grep...
Jaemin refleks memegang renjun yang nyaris terjatuh kelantai, tangannya merengkuh pinggang ramping sang adik. Jaemin menatap lekat wajah renjun yang amat sangat dekat dengannya, membuat keduanya terdiam mematung dalam posisi itu selama beberapa saat. Sungguh, hanya renjun yang mampu membuat jaemin seakan hilang akal. Mata cantiknya, bulu mata lentiknya, hidung bangirnya, kulit seputih susunya, bagaimana bisa ada sosok secantik renjun. Itu lah isi fikiran jaemin, yang selalu terpesona pada renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adoption ~ [JaemRen] || Complete✔️
FanfictionJust like rain, love doesn't choose the grass on which it falls. ~Adoption~ __________________♡♡__________________ Huang Renjun - [Sub]. Na Jaemin - [Dom]. ⚠️🔞 JaemRen area, yang tidak suka boleh menjauh yaa. Tolong bijaklah dalam memilih bacaan ka...