Chapter 9: I'll Miss You

237 19 10
                                    


"WAKE UP WAKE UP WAKE UP!" Michael, Calum, dan Ashton berteriak sambil melompat lompat di atas tempat tidur yang di tiduri Luke dan Amy. ya, perusuh.

"Oh fuck, bisakah kalian tenang sedikit? aku masih mengantuk!" Luke menutupi kepalanya dengan bantalnya.

"Astaga, apa yang kalian lakukan?uuhhh." Amy pun ikut menutup kepalanya dengan bantalnya.

Tetapi Calum, Ashton dan Michael tak akan diam. Ashton mengambil dua pengeras suara di bawah tempat tidur Luke yang entah kapan mereka letakkan di sana. Ashton memberikan pengeras suara itu pada Calum dan Michael, and then.. they make a sick beat on the megaphone. They're so entertained by megaphones.

"YEAAH!" Ashton berteriak dengan suara serak khas nya. Calum dan Michael terus memainkan pengeras suara itu dan mengeluarkan bunyi bunyi yang mereka ciptakan sendiri. sedikit menarik.

"STOP IT!" teriak Amy dan Luke bersamaan. padahal mereka tidak ada membuat perjanjian.

"Whoa! kalian jodoh!" seru Michael sambil terus melompat lompat seperti anak kecil.

"Y-yeah!" seru Calum juga.

"Baiklah baiklah, kami bangun. jam berapa sekarang?" tanya Luke. Amy sudah terduduk pasrah sambil menyenderkan kepalanya pada head board tempat tidur.

"Ini sudah jam 7 malam Luke, kalian tidur seperti orang mati." jawab Ashton.

"Sudahlah, aku rasa kalian harus membersihkan tubuh kalian yang sudah mengeluarkan bau yang tak sedap." Michael menutup hidungnya dan melihat jijik ke arah dua pasangan itu.

"Ya, aku yakin sekali tubuh kalian pasti sangat lengket akibat cairan-" ucapan Ashton terpotong.

"Ashton!" seru Amy dan Luke yang memberikan Ashton tatapan yang mengintimidasi.

"Apa?" tanya Ashton dengan wajah polosnya. mungkin kali ini kelewat polos.

"Ayo kita tinggalkan mereka." ucap Calum sambil tertawa dan langsung keluar dari kamar Luke. Ashton dan Michael hanya menaikkan bahu mereka dan bergegas menyusul Calum.

Luke melihat Amy, "Sorry for my fucking weird friends, babe." ujar Luke sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"It's okay, Luke. they're cool!" jawab Amy sambil tertawa kecil. Luke pun mengelus pelan rambut Amy dan mencium bibirnya singkat.

"Mau mandi bersama ku?" tanya Luke dengan nada yang menggoda dan menggigit kecil bibirnya. Amy membelalakkan matanya.

"What? hell no!" seru Amy sambil memukul kecil lengan kekar Luke.

"Baiklah, kau mandi lebih dulu saja. aku akan menunggumu." jelas Luke. Amy mengangguk.

"Oh, sebentar." kata Luke sambil berjalan ke arah lemarinya.

"Pakailah ini." Luke memberikan kaus hitam bergambar miliknya pada Amy.

"Aye aye captain!" seru Amy sambil menghentakkan kakinya. Luke tertawa kecil melihat tingkah gadisnya itu.

Amy pun segera memasuki kamar mandi Luke.

"Ya tuhan! apa ini Luke?" teriak Amy dari kamar mandi. Luke pun terkesiap mendengar teriakan Amy.

"Ada ap- oh, i-ini hanya- hanya, um aku- aku tadi tak sengaja melempar b-bola ke cermin ini. jadi.. ya j-jadi pecah." ucap Luke sambil memaksakan senyumannya. tapi terlihat seperti senyuman bodoh.

Amy mengangguk mengerti, "lain kali kau harus lebih berhati hati, Luke." jelas Amy sambil mengulurkan tangannya pada pecahan kaca itu berniat membersihkannya. tapi Luke menahan tangannya sebelum meraih pecahan kaca itu.

End Up Here [L.H]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang