What?! rahangku rasanya ingin patah sekarang juga. Oh, tuhan bantu aku tuhan buat dia tak mendengar semua yang aku katakan, atau kalau dia mendengar semuanya tolong cabut nyawaku sekarang juga.
"L-Luke?" shit bibirku bergetar, aku bisa pastikan kalau aku berkeringat.
"Hm?" dia tersenyum miring sambil menyipitkan matanya, habislah aku.
"K-kau mendengar s-semuanya?" nafasku rasanya ingin berhenti.oh, apakah ini rencanaMU untuk mencabut nyawaku karena dia mendengar semuanya?
"Emm.. yaaaa" ucapnya dengan nada lambat dan seperti menimbang nimbang sesuatu.
"L-laluu?" aku berusaha tenang tapi sepertinya gagal karena suaruku lebih terdengar menjijikan. oh, fuck.
"Entah lah, aku hanya mendengar kau berkata yeah it's always been you. am i right?" tanyanya ragu. ohhh! rasanya beban di hidupku seperti terangkat semua.
"Yeah, forget it Luke. sudah merasa membaik?" aku berusaha mencari topik agar dia melupakan kata kata yang ku bilang tadi.
"Sangat baik karena kau disini." tuhaan, lelaki ini membuatku ingin terbang ke langit ke tujuh.
"Stopp it Luke!" aku memukul pelan lengannya, ya pelan. oh ayolah aku tak tega memukul dia dengan keras.
"i love your smile." katanya sambil terus tersenyum. god, ada apa dengan lelaki ini! i'm so happy!
"Shut up Luke, atau aku akan..- " ucapanku terhenti, aku tak tau harus bilang apa!
"Hey kau.. kau tampak berkeringat. you look so.. sexy." dia menyeringai. oh Luke you're still such a fuckhead.
"Tapi lebih sexy lagi kalau kau berkeringat karena ku." dia menggigit bibir bawahnya masih memandangku dengan tatapan nakalnya yang bodoh itu.
"Luke oh my god." aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. aku ingin meledak sekarang juga.
----------
Siang pun berganti malam, tak terasa Amy dan Luke sedari tadi bercerita tanpa memerdulikan waktu.
"Hey Amy, ini sudah larut malam. kau ku antar pulang ya?kau tenang saja, kata dokter Luke sudah boleh pulang besok" kata Calum sambil tersenyum.
"What?seriously?" kata Luke yang terlihat excited. Calum hanya mengangguk.
"uh- oh okay Cal, wait a minute okay?" jawab Amy, Calum tersenyum lalu menunggu diluar.
"Umm Luke?" kata Amy yang tampak ragu.
"yup?" kata Luke singkat.
"I must go home." kata Amy canggung.
"It's okay, see you tomorrow okay?" kata Luke sambil tersenyum
"What? tomorrow? no no Luke, kau harus istirahat and just stay at your bed Luke." pinta Amy dengan raut wajah khawatir
"Aku sudah sembuh Amy, trust me." rengek Luke.
"Luke.. but..- " ucapan Amy terputus.
"Sshh sshh, come here." kata Luke sambil tersenyum
"What?"
"come here Amy."
Amy pun mendekatkan wajahnya pada wajah Luke, jantungnya berdegup kencang. gadis itu berharap agar Luke tak mendengar degup jantungnya.
Luke menangkup pipi Amy, dan cup!
satu ciuman mendarat di kening Amy.
"take care of yourself, Bitch." kata Luke sambil menjawil hidung Amy yang masih terpaku di depan wajah Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Up Here [L.H]
Fiksi Penggemar" To me you are my rose; every day when I see a beatiful rose I think of you, and miss you, and hope to hold you in my arms "