Amy POV"I regret letting you go. I love you so much. It's all I ever think about. I love everything about you. I regret driving by your house. Because every time I do, I see his car in your driveway, and I die inside. I miss you so much. i imagine being wrapped around your finger and then pressed tightly against you. but i know everything about you and yours. I lost my way and lost myself. but i promise to protect you whenever i near you. i promise."
I love you with all of my heart, mind and soul. And I always will.
Male, Age 18
"Ya tuhan." aku membungkam mulutku dengan tanganku. ada apa ini? apa yang sebenarnya terjadi?
Male, Age 18
Siapa dia?
Apa itu Luke? tidak mungkin.
Sebucket mawar merah itu.
Itu bukan luke.
Pertanyaan pertanyaan itu terus terngiang di kepalaku. seketika dadaku terasa sesak.
Aku sungguh tidak tau dia siapa. beri aku petunjuk tuhan.
Aku merasakan segumpal air mata sudah menggenangi pelupuk mataku lagi.
Tidak, bukan karena seseorang yang menabrakku tadi atau karena terharu dengan surat ini. tapi hatiku terasa sakit karena aku tau bahwa dia mencintaiku dan aku tak tau dia siapa. aku sungguh tak ingin menyakiti siapapun.
Aku segera menaiki mobil ku dengan cepat sebelum orang orang semakin memaki ku dengan kata kata yang membuat hatiku semakin sakit.
Luke, aku membutuhkanmu.
Aku terus mengusap air mataku yang berkali kali keluar. aku sungguh cengeng.
Aku tak tau, tapi di dalam surat itu menunjukkan bahwa dia ada di hidupku. dia ada di sekitarku. aku merasa dia ada di dekatku.
Aku memberhentikan mobilku di taman di depan rumahku. tempat dimana aku menemukan Luke dan tempat dimana aku merindukan Luke yang menghilang selama 2 minggu. aku tidak ingin mengingat kejadian itu, itu akan membuat hatiku semakin melunak. aku menduduki diriku di kursi panjang taman ini. sekilas kulihat pohon itu, pohon dimana aku menemukan Luke.
Aku membaca isi surat tadi lagi. apa Luke tau soal ini?
Age 18. Luke juga berusia 18, Calum juga, Michael juga. Ashton juga tidak mungkin, dia lebih tua dari mereka. lantas siapa penulis surat dan pengirim mawar ini?
Aku mengusap wajahku. sejak tadi air mataku tak kunjung berhenti. aku tidak tau mengapa kejadian ini terasa berat bagiku. aku merasa telah menyakiti hatinya.
Aku tidak peduli dengan banyak orang yang melihatku aneh atau membicarakanku karena aku menangis.
"Dia pasti pernah melihatku. kalau tidak, bagaimana bisa dia mencintaiku?" kata kata itu tiba tiba saja terlontar dari bibirku.
Luke harus mengetahui ini semuanya. harus.
Tapi tidak sekarang.
Orang orang yang berlalu lalang menatapku dengan pandangan aneh. tetapi beberapa menatapku dengan senyuman yang hangat dan beberapa menatapku dengan tatapan membunuh. ini gila.
Aku memutuskan untuk pulang. hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi hatiku, jiwaku, pikiranku dan tentunya diriku. aku benar benar membutuhkan istirahat yang panjang.
--------------------
Luke POV
Akhirnya kami sampai di kota yang penuh kenangan bagiku, bahkan sangat banyak. ya, Australia. kenangan buruk, semua buruk. tetapi beberapa di antaranya selalu membuatku rindu akan kenanganku. ya, hanya Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Up Here [L.H]
Fanfiction" To me you are my rose; every day when I see a beatiful rose I think of you, and miss you, and hope to hold you in my arms "