"Hahhh ...." Elsa menunduk agar darah tersebut keluar.
Erion langsung mengusap hidung Elsa dengan tissue.
"Ke rumah sakit?" tanya Erion.
Wajah lelaki itu memang datar namun dia sangat khawatir dengan Elsa.
Elsa menggeleng, "Gak perlu, gak separah itu sampai ke rumah sakit kok, gue gak apa-apa," ucapnya sembari mengusap sisa darah disekitar wajahnya.
"Cuma agak pusing dikit," lanjutnya.
Magma tiba-tiba berada disampingnya, lelaki itu menyelipkan tangannya di kaki Elsa dan punggungnya lalu menggendongnya dengan enteng.
"E-ehh!" Elsa tentu saja terkejut tiba-tiba diangkat begitu saja.
"Kemana?" tanya Erion pada Magma.
"UKS."
Magma langsung membawa Elsa ke UKS, tentu saja dengan menggendongnya.
"Eh-eh gak perlu di gendong, gue bisa jalan sendiri kok," ucap Elsa menggeliat dalam gendongan Magma.
"Cuma mimisan biasa kok, gak perlu sampe ke UKS," ucap Elsa namun tak dihiraukan Magma.
Yang lainnya yang melihat itu malah lain pikiran, dan tersenyum geli.
"Duh, kok lucu ya? cocok deh mereka," ucap Viola tersenyum geli.
"Wah iyaya kalo di liat-liat cocok juga si bos sama Elsa," ucap Vino ikut tersenyum melihatnya.
"Gimana nih Bang? di restuin gak si bos jadi adik ipar?" tanya Hendra pada Erion sembari menaik-turunkan alisnya.
Erion tak menjawab melainkan pergi begitu saja.
"Eh eh malah pergi tuh curut," ucap Hendra.
Rian dan Gina saling tatap lalu sama-sama mengangkat bahunya.
***
Sudah 20 menit Elsa di UKS bersama Magma, Magma sibuk dengan ponselnya dan Elsa berbaring sembari mengompres hidungnya.
Dan selama 20 menit itu tidak ada pembicaraan diantara keduanya.
Elsa bangun perlahan lalu duduk.
Magma yang merasakan pergerakan langsung menatap Elsa.
"Gimana?" tanyanya.
Elsa mengerjap tak mengerti, mungkinkah Magma menanyakan keadaannya?
"Gue udah baik-baik aja kok," jawabnya ragu.
Magma mengangguk pelan.
"Gua anter pulang." Bukan pertanyaan melainkan pernyataan.
Elsa membelalak kaget, "Eh gak apa-apa gue pulang ...."
Pintu UKS terbuka dan muncul lah Erion dari balik pintu dengan wajah tanpa ekspresi.
"Ayo pulang."
Magma memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, sembari menatap Erion santai.
"Iya," ucap Elsa pelan.
Elsa turun dari ranjang perlahan lalu menghampiri Erion.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGMA
Teen FictionHubungan Magma dan Elsa berakhir 5 tahun yang lalu, saat itu mereka masih SMP. Hubungan mereka pun dimulai dengan taruhan. Setelah mereka putus, ternyata saat SMA mereka bersekolah di tempat yang sama, namun selama hampir 3 tahun itu, mereka layakny...