Satu

2.5K 153 4
                                    

Guys, ini cerita transmigrasi nya nana buat beda yaa. Jadi bedanya gini, kan kebanyakan kalo cerita tentang transmigrasi tuh kayak ada protagonis dan antagonis gitu kan? Kayak yang si antagonis ngebully si protagonis gitu kan?

Nah, disini nana gak buat kek gitu. Tapi tenang guys, nanti ada kok antagonis nya haha tapi versi beda. Bedanya tuh gk kayak cerita transmigrasi yang lain, kayak aslinya si protagonis tuh polos-polos tapi aslinya kelakuannya kek iblis, terus yang antagonis tuh aslinya hatinya baik kek malaikat. Enggak guys, nanti nana buat beda dari yang lain.

Dari sini paham?

Penasaran? Jangan lupa dibaca!

Oke, Happy Reading.

° ° °

"SYAKIRAAA!!!"

Syakira menoleh saat mendengar teriakan yang suaranya mirip seperti toa dari sang abang.

Syakira mendengus kesal. Gadis itu menoleh agak sedikit kebelakang. "Apaan?" tanyanya dengan malas.

Syakira Adelianee Baskara, Gadis cantik namun berwajah datar, memiliki alis coklat tipis, mata bulat, hidung mancung tapi mungil, pipi tirus dan juga bibir kecil merah mudanya.

Seseorang itu yang tak lain adalah kakak dari syakira terkekeh melihat ekspresi sang adik yang mirip seperti monyet. Sungguh abang laknat!

Syakaro Aldiano Baskara, Nama abangnya itu. Namanya hampir sama tapi mereka berdua bukan sodara kembar. Hanya terjarak 2 tahun saja. Syaka sendiri itu laki-laki tampan, dari alis tebal berwarna hitam. Mata Syaka yang sipit menjadi kesan tampan nya, hidung mancung nya, Rahang tegasnya, pipi tirus, dan yang terakhir bibir tebal berwarna merah mudanya.

"Apasih anying? Malah ketawa lo!" Syaka mendengus kesal, Buru-buru laki-laki itu menghampiri sang adik tercinta.

Syaka tersenyum manis yang malah membuat syakira curiga. "Beliin gue rokok dong satu bungkus di alfa depan komplek!" ucapnya seraya duduk disamping sang adik.

Nahkan! Dugaan Syakira benar. Ini abang nya senyum-senyum manis segala pasti ada maunya.

Ini contohnya!

"Males." balas Syakira cuek.

Syaka menipiskan bibirnya kesal. "Kenapa?"

"Ya malas aja." syaka cemberut. Kini laki-laki itu berdiri dari duduknya sambil berkacak pinggang.

"Lo gak mau?" tanyanya dan Syakira mengangguk malas sambil memakan keripik singkong. "Lo gak mau nurutin kemauan abang mu ini, heh?" tanyanya memandangi adiknya dengan sinis.

Syakira mendongok menatap wajah abang nya yang sudah memerah menahan marah. "Gue 'kan bukan babu lo." jawabnya santai.

"Heh! Sapa bilang lo babu gue?" tanyanya, Syakira mengidikan bahunya acuh. "Aoalahh, adi laknatt!" umpat nya pelan.

Transmigrasi Salah Tubuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang