Nine

1K 101 14
                                    

Jaehyun kesal setengah mati melihat apa yang ada di ponsel nya.

Minggyu, memosting fotonya bersama Taeyong. Taeyong terlihat bahagia. Bahkan Taeyong juga menunjukkan raut menggemaskan nya.

Selama ini hanya Jaehyun dan Lucas yang bisa melihatnya.

Amarah Jaehyun bangkit.

Sejak sore postingan itu muncul dan terakhir adalah saat ini, tepat ketika Taeyong telah pulang.

Jaehyun melirik jam, sudah jam 10 malam. Rekor baru bagi Taeyong pulang larut.

"Menikmati hari mu?" Tanya Jaehyun menahan amarah.

Taeyong tidak menjawab. Bahkan tak berani menatap Jaehyun.

"Berani sekali kau pulang selarut ini? Tidak takut bahaya, eoh?"

"Aku diantar oleh temanku,"

"Seperti nya kau sudah menemukan pengganti Lucas, ya?"

Taeyong menggeleng. Minggyu itu bukan pengganti Lucas.

"Cih, menyebalkan. Sekarang kau pergi beli kan makan malam buatku,"

"Tapi Jae, ini sudah larut. Aku bisa memasak untuk mu,"

"Aku tidak ingin memakan masakan mu! Pergi beli dari luar!"

"A-aku tidak berani, Jaehyun. Di luar sangat sepi dan ge-"

"Apa peduliku? Pergilah! Mengapa kau berani pulang larut namun tak berani pergi hanya membeli makanan? Kau bukan perempuan, jangan bertingkah berlebihan!"

Taeyong pun hanya bisa patuh. Dia ingin bilang di luar juga sangat gelap karena langit mendung, namun Jaehyun memotong ucapannya.















🔰🔰🔰






Sepanjang perjalanan menuju mini market terdekat, Taeyong terus saja melihat ke belakang dan ke samping. Takut jika ada orang yang mengikutinya. Tubuhnya pun tak berhenti bergetar, keringat dingin juga terus mengucur.

Demi apapun Taeyong sangat takut. Dia memang bukan perempuan, tapi apakah salah jika dia takut? Dia hanya terus teringat akan kejadian buruk dulu di waktu gelap seperti ini.

Langit pun seakan mendukung rasa takutnya. Sangat gelap. Tidak ada bintang maupun bulan yang mampu menghilangkan sedikit saja kegelapan itu.

Rumah Jaehyun juga jauh dari jalan besar. Sepanjang jalan menuju jalan besar, hanya ada pepohonan rindang. Keluarga Jung sengaja membangun rumah di daerah seperti ini agar tidak bising dan sejuk. Namun sangat sial di situasi Taeyong saat ini.

Tidak bisa meminta tolong pada siapapun karena ponselnya juga mati.

Di ujung jalan menuju jalan besar, Taeyong melihat 3 orang bertubuh kekar sedang berdiri sambil mengobrol. Perasaan Taeyong tidak enak. Harusnya ia bersyukur karena ada orang sehingga dia tidak sendirian. Namun, perasaan takut nya malah semakin besar.

Taeyong memperlambat langkahnya.

Haruskah ia kembali pulang?

Tapi dia takut Jaehyun akan marah.

"Hey! Siapa kau?" Teriak salah satu pria itu pada Taeyong yang berdiri tak jauh dari mereka.

Taeyong semakin gemetaran.

Ketiga pria itu pun datang menghampiri Taeyong.

"Wah, mengapa ada mahkluk cantik berkeliaran di malam hari seperti ini?" Kata salah satu pria yang menatap takjub pada visual Taeyong.

Forever Only - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang