Ten

1K 106 29
                                    

Mata hari sudah bersinar bahkan masuk ke kamar bernuansa abu-abu itu.

Jaehyun adalah orang pertama yang bangun. Hal yang dilakukan nya langsung adalah memandang wajah teduh Taeyong yang terlelap. Jaehyun merasa tidurnya sangat nyenyak karena semalaman memeluk Taeyong. Sepertinya dia akan sering-sering tidur bersama Taeyong agar dapat tidur nyenyak.

Mengingat kejadian semalam, Jaehyun meringis. Hatinya terluka karena kembali membuat Taeyong menangis.

"Maafkan aku," ucapnya penuh sesal.

Jaehyun mengecup bibir Taeyong sebelum akhirnya bangun untuk membuat sarapan.

Tak lama bagi Jaehyun untuk mengerjakannya, kini dia kembali ke kamar Taeyong membawa nampan berisi makanan untuk Taeyong.

Taeyong pun mulai menggeliat dan membuka matanya. Taeyong bahkan mengucek matanya dan jangan lupakan bibir tipisnya yang mengerut lucu.

Jaehyun mengepalkan tangannya kuat. Jika tau Taeyong bangun seperti ini setiap hari, maka Jaehyun mungkin akan selalu tidur bersama Taeyong. Jaehyun jadi berpikir untuk pindah saja ke kamar Taeyong dan tidur bersamanya setiap hari.

Taeyong yang masih belum sepenuhnya sadar, kembali memejamkan matanya.

"Taeyong, bangunlah. Kau harus sarapan," ucap Jaehyun sambil meraih tangan Taeyong.

Taeyong terkejut mendengar suara itu dan melihat Jaehyun di samping nya.

Tampak sekali raut takut di wajah Taeyong dan itu menyakiti hati Jaehyun.

"Kau makan dulu, ya? Apa kau ingin membasuh wajahmu terlebih dahulu?"

Taeyong menggeleng dan mencoba melepaskan tangannya yang digenggam Jaehyun.

Jaehyun  menghela nafas.

"Taeyong, dengarkan aku. Berhentilah berpikiran buruk tentang ku seperti aku akan menyakiti mu. Aku hanya ingin kau sarapan,"

Jaehyun menunjukkan nampan itu dan Taeyong mengikuti arah pandang Jaehyun.

"Cepatlah sebelum kita benar-benar telat ke sekolah,"

Setelah mengatakan itu Jaehyun keluar dari kamar Taeyong untuk bersiap-siap.

Taeyong pun dengan cepat melahap sarapan itu dan bersiap-siap juga.

















🔰🔰🔰























Selama perjalanan menuju sekolah, tidak ada percakapan antara keduanya. Hening benar-benar melingkupi dan sejujurnya itu membuat Jaehyun kurang nyaman. Selama ini Taeyong setidaknya akan mengoceh tentang game Pou nya atau bersenandung kecil.

Kali ini sangat berbeda. Taeyong bahkan tak memalingkan wajahnya dari jendela kaca mobil di samping nya.

Jaehyun menghela nafas. Mungkin dia nanti akan menemui Taeyong di taman belakang sekolah saja.

















🔰🔰🔰






















Taeyong disambut oleh tatapan sinis oleh beberapa siswa saat memasuki kelasnya. Karena sudah biasa, Taeyong mengabaikan dan duduk di bangku nya.

Namun saat Taeyong hendak berdiri karena ingin memperbaiki letak tempat duduknya, betapa terkejutnya ia karena bangku yang dia duduki ikut terangkat.

Ya, bangku itu menempel. Seseorang pasti meletakkan perekat di sana. Tawa dari orang-orang menggema dan menyakiti hati Taeyong.

Forever Only - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang