Tiga hari di Hongkong sangat memuaskan bagi Taeyong. Terlebih saat menghabiskan waktu bersama dengan Lucas dan Jungwoo.
Taeyong melihat-lihat galeri ponselnya. Tersenyum melihat betapa menggemaskannya foto-foto dirinya dan Jungwoo serta Lucas saat di Hongkong.
Jaehyun jarang ikut berfoto. Dia lebih tertarik menjadi fotografer bagi mereka.
Jaehyun masuk ke kamar Taeyong dan Taeyong tidak menyadarinya. Masih terlalu larut dengan kegiatan nya.
"Hei, Taeyong. "
Taeyong menoleh dan mendapati Jaehyun berdiri di pintu kamarnya.
"Ya, Jaehyun. Ada apa? "
Jaehyun masuk dan duduk di samping Taeyong.
"Tak ada, "
Taeyong bingung. Jaehyun memanggilnya namun tidak ingin mengatakan apa-apa.
Akhirnya Taeyong kembali pada kegiatan nya untuk melihat-lihat lagi galeri ponsel nya.
Jaehyun yang merasa terabaikan hanya menatap Taeyong jengah. Dirinya diabaikan karena foto?
"Apa kau tidak bosan memandang foto-foto itu? "
Taeyong menggeleng.
"Apa itu sangat menarik bagimu? "
Taeyong mengangguk.
Jaehyun kesal. Dia ingin Taeyong menjawabnya. Jaehyun berusaha menahan rasa kesalnya. Dia harus mulai belajar mengubah sikap kasarnya.
"Kita punya waktu libur dua hari lagi. Apa kau tidak ingin pergi ke suatu tempat? "
Taeyong mendongak dan berpikir.
Namun dia tidak menemukan tempat yang ingin dikunjungi. Jadi dia hanya menggeleng.
Jaehyun menghela nafas. Bagaimana cara nya untuk mengajak Taeyong pergi ke luar?
Dia ingin belajar menunjukkan sikap manisnya pada Taeyong di depan orang lain.
Jaehyun berbaring di ranjang Taeyong. Mungkin dia akan mendapatkan ide nanti. Biarlah sekarang dia berdiam diri di samping Taeyong saja.
"Jaehyun, "
Jaehyun yang dipanggil Taeyong langsung semangat untuk duduk.
"Ya? Kau butuh sesuatu? Atau ingin pergi ke suatu tempat? "
Taeyong menggeleng.
"Lalu? " tanya Jaehyun bingung.
"Ponsel mu berdering sejak tadi. Aku melihat notifikasi pesan dari Jihyo, "
Jaehyun yang tadinya semangat, kini menjatuhkan bahunya. Jaehyun kembali berbaring dan tidak memperdulikan ponselnya yang masih bergetar.
"Jae-"
"Matikan ponsel sialan itu dan bawa menjauh dariku, " potong Jaehyun cepat.
"Tapi ini dari Jihyo, "
"Lalu mengapa jika itu dari Jihyo?! Haruskah aku selalu meresponnya?! "
Taeyong diam. Tidak menyangka Jaehyun akan marah.
"Kau ingin aku membalas pesan Jihyo?! "
"Jawab, Lee. Jika dia mengajak ku pergi, apa kau juga akan mengizinkanku? "
"Aku tidak punya hak melarangmu pergi, " cicit Taeyong.
"Lalu mengapa kau menyuruhku membalas pesannya?! "
"Jawab, Lee! "
Taeyong tetap diam dan membuat Jaehyun semakin kesal.
"Kau menyebalkan, " ucap Jaehyun dan pergi dari kamar Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Only - Jaeyong
FanficLee Taeyong telah menyadarinya sejak awal, bahwa tak seharusnya anak angkat sepertinya jatuh cinta pada Jung Jaehyun yang sempurna. Dan Jung Jaehyun yang telat menyadari bahwa ia telah memoroskan hidupnya pada Lee Taeyong, anak yang diangkat orangt...