Arabelle menyusuri sungai dibelakang rumahnya dengan perasaan bahagia.
Entah mengapa, jika ia melihat air hatinya merasa lebih damai.
"Libur yang sangat damai nan tenang," ucap Arabelle dengan wajah ceria.
Pagi yang disambut dengan sapaan dari sang ibundanya, Alister tidak menampakkan sosoknya, dan ayahnya sama sekali tidak menasehatinya atas perilakunya di ruang dakwa kemarin, atau ya ayahnya tidak tau perilaku Arabelle kemarin.
Walau begitu, ia merasa hari yang damai ini akan berakhir secepat mungkin. Firasatnya jarang sekali meleset, saat di dunianya yang dulu pun ia selalu mendapatkan firasat yang sangat konkret.
"Tolong..."
Arabelle mendengar suara seseorang meminta tolong di sebrang sungai sana. Dengan sebuah naluri kemanusiaan yang masih ada di dalam dirinya, Arabelle mencari keberadaan orang yang membutuhkan pertolongan itu.
Sesampainya di sebrang sungai, Arabelle melihat seseorang itu yang tak lain tak bukan ialah Aghasthya.
"Ternyata kau yang berteriak meminta tolong?"
"Bisa segera menolong ku?" ucap Aghasthya memohon dengan suara angkuh.
Arabelle melihat Aghasthya dengan tatapan malas, "jika mau ditolong, mohon untuk berkata baik nan sopan."
Aghasthya hanya mengangguk malas, badannya tersangkut di batang pohon yang terjatuh di sungai, kalau ia tidak menuruti ucapanya sepertinya ia akan mati kedinginan.
"Nona Arabelle yang terhormat, bisakah menolong saya yang tersangkut di batang pohon yang tak mempunyai moral ini?"
"Kau masih saja menyalahkan benda yang tak bisa membela dirinya," ucap Arabelle.
Aghasthya merasa sedang dipermainkan oleh anak kecil jika melihat Arabelle. Sesusah apa coba langsung menolong tanpa memancing emosinya?
"Kau bisa tidak segera menolongku? Aku bisa mati kedinginan," ucap Aghasthya berusaha untuk tetap bisa mengkontrol emosinya.
Arabelle berjalan beberapa langkah agar lebih dekat dengan bibir sungai.
"Bukankah tuan Aghasthya adalah seseorang yang selalu diandalkan dalam peperangan dan perlindungan di kerajaan ini. Mengapa untuk naik kepermukaan saja butuh pertolongan?" tanya Arabelle dengan nada mengejek.
Ah ini adalah situasi yang sangat ia rindukan menurut Arabelle, mencari masalah dan membuat orang emosi.
"Kau tau? Kekuatanku sedang berada di fase pemulihan."
"Bukankah hanya menggunakan mana sedikit saja, tuan Aghasthya tidak akan terkena dampak yang membahayakan?" tanya Arabelle.
Sepertinya Aghasthya lupa jika Arabelle adalah murid Chantavy academy yang pastinya ia tau dasar-dasar ilmu sihir, walau sebenarnya payah karena ia mempelajarinya juga mendadak.
Tetapi jika dipikir-pikir belum ada setahun ia berada di dunia ini, dan bisa mengetahui dasar-dasar ilmu sihir, sepertinya ia pintar juga.
"Ataukah ada yang kau sembunyikan?"
Memalingkan wajahnya agar tidak terlihat ketakutan, dan berusaha untuk menjauhi sesuatu. Arabelle bisa melihat jelas apa yang Aghasthya sembunyikan sekarang.
"Kau takut dengan katak?" ucap Arabelle memastikan.
"S-SIAPA JUGA YANG TAKUT KATAK!!" ucap Aghasthya terbata.
Arabelle tersenyum kecil, melangkah mundur menjauhi bibir sungai, "ya kalau tidak mau mengaku, aku akan pergi saja."
"YA-YA AKU MENGAKU!!" ucap Aghasthya dengan muka memerah menahan malu.
Argh sialan
Mendengar pengakuan Aghasthya yang takut terhadap sebuah hewan bernama katak,membuat Arabelle tak berhenti untuk tertawa terpingkal-pingkal.
Ini sungguh lucu menurutnya, mau bagaimanapun katak itu hewan yang sangat lucu, jika warnanya bagus.
Tetapi menurut Arabelle singa adalah hewan paling lucu nomer satu di dunia.
"Wah, tuan Aghasthya yang pemberani ternyata sangat membeci seekor katak."
"Kau bisa segera menolong ku?" tanya Aghasthya dengan tatapan mengimidasi.
Mendengar nada Aghasthya yang mulai emosi, Arabelle segera beranjak untuk segera menolongnya.
"Ternyata berguna juga kau," cibir Aghasthya sembari mengeringkan pakaiannya yang basah dengan sihir.
"Ternyata tuan Aghasthya tak pernah belajar sopan santun, mengucapkan terimakasih saja sangat susah."
"Terimakasih Nona Arabelle yang terhormat. Puas?" tanyanya jengkel dengan perilaku Arabelle yang mulai menjadi-jadi.
"Jika diberikan beberapa koin emas aku akan lebih puas tuan Aghasthya yang mempunyai kedudukan sangat tinggi..."
Arabelle semakin memancing emosi Aghasthya. Entah mengapa melihat muka kesal Aghasthya membuat ia senang.
Seperti bisa membalas dendam perilaku Aghasthya yang semena-mena terhadap dirinya.
"Kau..."
"Aku apa? Cantik? Baik? Dermawan? Apakah kau baru menyadarinya?" tanya Arabelle.
Benar-benar membuat emosiku naik!
"Kau tak bisa sesekali tak memancing emosi?"
"Bukannya ini pertama kalinya aku memancing emosi? Kenapa kau menyuruhku berhenti, padahal ini adalah pertama kalinya aku memancing emosi," ucap Arabelle menjelaskan. Ia sedikit heran dengan penuturan dan perilaku Aghasthya yang sedikit aneh menurutnya.
Jika saja ia mempunyai kekuatan menerawang dan membaca pikiran,sudah pasti ia akan menemukan jawaban sedari tadi.
"Maksutku, berhentilah memancing emosi seseorang. Kau dulu sering melakukan itu kan? Sampai-sampai kau sering mendapatkan surat peringatan."
"Bukankah kau baru mengenalku?" tanya Arabelle sedikit heran.
Sejak kapan Aghasthya mengenal dirinya? Sampai-sampai ia tau jika sering mendapatkan surat peringatan.
Apakah Aghasthya juga dari dimensi lain?
"Perihal itu bukankah terkenal di academy bahwa NONA ARABELLE NONA PALING BURUK SEANTERO KERAJAAN."
"Wah, ternyata aku terkenal juga," jawab Arabelle pura-pura terkagum-kagum dengan dirinya yang terkenal dikalangan bagsawan.
"Kau gila?"
"Tidak, aku hanya sedikit bingung sejak kapan kita berbicara non formal?" tanya tiba-tiba Arabelle.
Aghasthya jadi teringat, sejak kapan? Dan kenapa Arabelle baru sadar prihal non formal ini sekarang, padahal sejak pertama kali bertemu Aghasthya dengan Arabelle bisa dikatakan menggunakan bahasa non formal untuk saling berkomunikasi.
"Sejak kau terjatuh dari kuda, oh ya aku ingat sejak kapan juga kau terkutuk iblis?"
"Sudah ku bilang aku tak sengaja mengeluarkan sihir yang tak aku ketahui, aku tak terkutuk oleh iblis!" ucap Arabelle kesal karena penuturan Aghasthya yang benar-benar tak sopan.
Padahal dirinya sudah jujur,kenapa Aghasthya tak mau mengiyakan? Apakah sesusah itu percaya?
___
___Alina🦁
___28-05-2023
___
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Foreign World
Fantasy[DILARANG PLAGIAT⚠️] [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, AGAR SAMA-SAMA ENAKEUN] "Ayah apakah kita mati bersama? Setelah itu kita bertemu kembali di surga?" tanya Arabelle kembali. Ucapan yang terdengar menjengkelkan untuk Edgar memasuki telinganya. "BAN...