⚔️FW || branch family 2.3

33 10 1
                                    

"ARABELLE!" teriak Aghasthya disepanjang koridor academy.

Semua orang menatap heran kepada dua orang yang sudah beberapa hari ini selalu bertengkar di manapun mereka bertemu.

Arabelle tak merespon panggilan Aghasthya yang sangat menyakiti telinga.

Ku harap aku tak melakukan sihir sialan itu.

Berjalan dengan cepat agar terhindar dari Aghasthya, tetapi ya begitulah takdir tidak mengijinkan.

Aghasthya berada di depan Arabelle dengan jarak hanya sekitar 30 cm. Teleportasi memang semenyebalkan itu.

Brak

Dengan sengaja Arabelle mendorong tubuh Aghasthya agar menjauh darinya.

Ia tidak ingin jika ada rumor aneh lagi tentang dirinya. Aghasthya adalah orang panutan, atau ya bisa dibilang manusia yang banyak penggemarnya.

"Kau mau apa lagi?" tanya Arabelle dengan mata melotot.

"Kau mau bertanya tentang sihir itu yang aku tak tau sama sekali asal-usulnya, yang tanpa sengaja aku rapalkan mantranya?"

"Tidak ada sejarah, seseorang bisa mengeluarkan sihir yang sama sekali tidak tau asal-usulnya," ucap Aghasthya dengan suara mengimidasi.

Kerah baju Arabelle ia pengang dengan sangat erat.

Bufff

Aghasthya dan Arabelle berada di ruang dakwa seketika.

"kau mau mencari alasan apalagi?"

Arabelle mengeram menahan emosi, ah sudah berapa kali ia ucapkan jika ia sama sekali tidak mengetahui sihir itu.

Satu hal lagi, Aghasthya sangat tak sopan sekali membawa seseorang dengan kemampuan teleportasinya tanpa permisi.

"Aku mau memberikan alasan sangat jujur sekalipun, kau tak akan percaya," ucap Arabelle dengan tatapan malas.

"Sebenarnya kau tak bisa dipercaya," jawab Aghasthya.

⚔️⚔️

"BUNDA!!" teriak Arabelle di dalam mansion.

Semua pelayan menatap Arabelle dengan muka tak suka.

Entah mengapa, ia tak merasa bersalah sama sekali dan tetap tak menghiraukan ucapan cibiran dan tatapan tak suka pelayan-pelayan yang ada di mansion ini.

Aku masih tak mengenal mereka semua, tetapi sifatnya sama dengan orang-orang yang bersahabat dekat dengan bunda di dunia yang dulu.

Arabelle melesat pergi setelah menatap pelayanan-pelayanan yang bermuka sangat banyak.

Arabelle mencari bundanya dibeberapa ruangan, dan nihil ia tak menemukannya sama sekali.

Arabelle menuju ke tempat terakhir yaitu belakang mansion

Tempat yang sangat jarang sekali dijamah menurutnya, karena tempatnya sangat banyak ditumbuhi ilalang, walau ilalangnya tumbuh rapi layaknya ada seseorang yang menanamnya.

"Bunda," panggil Arabelle melihat punggung bundanya yang sedang berfokus meramal sebuah mantra ke beberapa tumbuhan entah untuk apa.

Mendengar ada orang yang memanggil, Belry menghentikan kegiatannya.

"Ada apa Arabelle?"

Arabelle duduk di kursi yang berada tak jauh dari Belry berdiri.

"Aku mau tanya, apakah bisa aku menggunakan sihir yang bukan sebuah keahlian marga yang dianutnya?" tanya Arabelle.

"Tidak, itu tidak akan bisa. Jika bisa itu adalah seseorang yang sudah dikutuk oleh iblis," jawab Belry.

Mendengar sebuah kalimat dikutuk iblis, tubuh Arabelle seketika merinding. "Apakah aku di kutuk oleh iblis?" tanya Arabelle dengan nada takut.

Belry seketika memeluk Arabelle dengan erat, "tidak, kau tidak dikutuk oleh iblis, mengapa kamu berbicara begitu?"

Arabelle mendongak menatap wajah Belry dengan lekat, "karena aku bisa mengeluarkan sihir suci."

Belry tertawa kecil, ternyata putri kecilnya sudah bisa menguasainya.

"Bunda mengapa tertawa?" tanya Arabelle.

"Kamu bukan dikutuk iblis, tetapi sihir marga dari bunda ternyata mengalir di dalam darahmu juga."

Arabelle tak bisa memahami ucapan bundanya itu, mengalir? Turunan?

"Jadi, bunda adalah penganut marga Dmitri. Dan Dmitri adalah sebuah marga yang bisa menguasai sebuah sihir suci."

"Jadi, Arabelle sudah berlatih berapa bulan untuk menguasai sebuah air suci?" tanya Belry dengan antusias.

"Aku tak belajar sama sekali, itu tidak sengaja aku keluarkan saat ingin melarikan diri dari seseorang."

Belry sedikit terkejut, sebuah sihir yang bisa dikatakan sebuah sihir yang sangat sukar di buat, bisa mudah di buat oleh putrinya.

Atau sepertinya sihir itu keluar atas naluri untuk menyelamatkan diri, seperti ia dulu mengeluarkan sihir

"Berarti sama dong sama bunda," ucap Belry.

"Sama bagaimana?" tanya Arabelle tak mengerti ucapan sang bunda.

"Bunda dulu juga tak sengaja mengeluarkan sihir suci itu,padahal bunda tak pernah belajar."

Arabelle mengangguk berkali-kali mengetahui fakta yang diberikan oleh bundanya.

Ternyata  gen kepintaran dan keberuntungan bisa diturunkan ke anaknya. Arabelle jadi berpikir apakah anaknya kelak juga akan mendapatkan sebuah keistimewaan itu?

"Apakah anak bunda mempunyai keinginan untuk menjadi guru?"

"Tidak sepertinya, menjadi guru itu merepotkan. Harus selalu sabar padahal dirinya sering ditindas oleh muridnya."

"Ditindas seperti apa?" tanya Belry heran dengan pendapat anaknya.

"Seperti itu Bund, bukankah bunda pasti tau? Aku baru malas menjelaskan. Intinya sangat merepotkan menjadi guru." Arabelle tak benar-benar berbohong jika menjadi guru itu sangat melelahkan dan merepotkan. Apalagi menjadi guru sihir di chantavy academy itu sudah benar-benar melelahkan.

Ia jadi berpikir, kapan ia akan kembali kedunianya yang asli?

Dan ini akan berakhir sampai kapan?

Aku harap, aku tak akan kembali jika bunda akan selamanya di sisiku. Aku ingin melindunginya dari malapetaka dan bahaya, pastinya juga melindungi bunda dari malaikat pencabut nyawa.

___
___

Alina🦁
___

31-05-2023
_

__

TBC

Foreign WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang