Taufan mengusap-ngusap kedua matanya. Dia terbangun saat melihat ada dua bayangan yang lewat di dekat dia berbaring.
Matanya langsung terbelalak kaget saat melihat Blaze membawa makhluk aneh yang memiliki ekor panjang, besar dan berwarna putih keluar dari ruang tamu.
Hal itu spontan membuat Taufan langsung duduk dan tentunya mengagetkan Solar yang sedang tidur memeluknya.
"Ah! Kak, ada apa?" tanya Solar setelah menetralkan detak jantungnya yang sempat menderu karena kaget.
"Hah? Ini aku masih mimpi atau udah bangun ini?" batin Taufan sembari mengusap-ngusap kedua matanya kembali.
Taufan menatap Solar dengan tatapan yang sulit diartikan. Solar mengernyit bingung. "Ada apa?" tanyanya, dia tidak bisa bangun karena Thorn masih tidur sambil memeluknya.
"A-aku...aku liat Blaze sama siluman!" pekik Taufan shock membuat Solar semakin mengernyit bingung.
"Engh...ada apa nih? Kenapa ribut-ribut?"
Taufan dan Solar menatap ke si pemilik suara yang ternyata adalah Yaya. Alpha itu terbangun karena kaget dengan pekikan Taufan, bahkan Ying di sampingnya juga ikut terbangun.
"Nih, si Taufan liat Blaze sama siluman katanya," ucap Solar.
Dia tidak menggunakan embel-embel 'Kakak' saat menyebut Taufan pada Yaya, sebab dia hanya akan menggunakannya jika bicara bersama Taufan dan Thorn.
"Haa? Siluman? Kamu ngigo kali, Fan," ucap Yaya.
Taufan menggeleng kuat. Dia sangat yakin dengan apa yang dia lihat karena sekarang dia sudah bangun. "Aku beneran yakin liat Blaze sama siluman!" sungutnya bersikeras.
Ying di samping Yaya menguap pelan sambil menutup mulutnya dengan punggung tangan. Dia mengusap-ngusap matanya terlihat malas dengan ocehan Taufan karena masih mengantuk.
Dia kembali memeluk Yaya dan menyandarkan kepalanya di dada kekasihnya yang cukup besar itu. "Sayang sudahlah...ayo tidur lagi," ajaknya manja.
Yaya terkekeh pelan seraya mengecup sayang puncak kepala Ying dan mengelus lembut punggungnya.
"Iih! Jangan pada tidur lagi!" larang Taufan yang melihat teman-temannya itu bersiap tidur lagi. "Ini aku seriusan liat Blaze sama siluman! Buktinya itu Blaze gak ada!"
Semuanya menoleh ke tempat tidur Blaze sebelumnya dan benar saja, Blaze tidak ada di samping Halilintar yang masih tertidur dengan pulasnya.
Mendengar suara ribut-ribut seperti itu membuat Thorn jadi ikutan terbangun. "Unh...Sunshine ada apa ini?" tanyanya mamai khas orang baru bangun tidur sambil mengusap-usap matanya.
"Eh? Ah Thorny kebangun ya," ucap Solar seraya mengelus lembut kepala Thorn. "Itu, Kak Taufan liat Blaze sama siluman katanya."
"Siluman? Oooh." Thorn terlihat tidak perduli. Dia kembali membaringkan kepalanya dan bersiap tidur lagi, namun sedetik kemudian matanya terbelalak kaget setelah sadar dengan apa yang dia ucapkan.
"Siluman?!" pekik Thorn langsung tiba-tiba bangun karena keterkejutannya.
"Positif thinking aja mungkin Blaze lagi ke toilet," ucap Yaya.
Taufan cemberut. "Isshh! Gak percayaan banget sih kalau sama aku!" ketusnya seraya mendengus sebel.
Solar menghela nafas pelan lalu bangun mendudukkan dirinya. "Kalau Kak Taufan beneran liat, bentuk silumannya kek mana dulu?"
"Aku gak liat begitu jelas banget sih tadi, tapi yang jelas bentuknya kek manusia!"
Semua orang di sana langsung saja menatap datar Taufan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blaze dan Si Mata Biru (End)
FanfictionAlpha and Omega Omegaverse Blaze yang terpaksa harus hujan-hujanan saat pulang dari rumah teman tak sengaja menemukan seekor kucing yang sedang meringkuk kedinginan diguyur air hujan. Blaze yang tidak tega dan tidak bisa membiarkan kucing itu mati...