13. Draco Malfoy si Musang

334 48 4
                                    

"Sudah kuduga akan jadi masalah." Pansy mengusap wajahnya kasar. "Ayo kita cari Blaise dan Theo dulu."

"Kurasa ada di kamar. Biasanya mereka lansung ke kamar setelah sarapan," sahut Goyle.

"Baiklah, ayo kita ke kamar kalian."

Mereka bertiga lansung berjalan menuju asrama murid laki-laki, dan berusaha mengabaikan tatapan penasaran dari murid Slytherin lainnya saat melihat si musang putih.

"Kalian berdua, lihatlah hal konyol apa yang terjadi!" seru Pansy lansung setelah memasuki kamar.

"Apa yang terjadi?" tanya Theo mengalihkan pandangannya dari buku.

"Lihat ini, si pirang kena lagi!" Pansy menudingkan jarinya ke arah musang yang dipegang Goyle.

"Apa musang itu Draco?" Theo menebak dengan tepat.

"Benar!"

"Apa? Malfoy jadi musang lagi?" Blaise tiba-tiba tertawa keras memandang si musang putih.

"Berhenti tertawa Blaise! Kita harus memikirkan cara mengembalikannya!" kata Pansy sambil bersedekap.

"Untuk apa mengembalikannya? Biarkan saja dia seperti itu," balas Blaise terus tertawa.

Pansy menghela nafas kasar, dan memandang Theo dengan memohon, seolah dia adalah satu-satunya harapan. "Theo, kau dan Draco adalah yang paling pintar diantara kami. Kau bisa mengubahnya lagi dengan mantra transfigurasi kan?"

"Aku tidak berani," ucap Theo tenang. "Transfigurasi adalah sihir yang rumit dan berbahaya, jika salah mengucapkan mantra sedikit saja atau kurang konsentrasi akan berisiko gagal."

"Lalu kita harus bagaimana?" seru Pansy frustasi.

"Biarkan saja dia seperti itu," sahut Blaise dibalas Pansy dengan tatapan tajam.

"Jangan khawatir, mantra Transfigurasi biasanya tidak permanen, Draco akan kembali ke bentuknya semula setelah beberapa waktu," jelas Theo menenangkan Pansy.

"Oh benar! Aku lupa tentang itu. Jadi Draco akan kembali kan?" sahut Pansy.

"Yeah, tenang saja."

Pansy menghembuskan nafas panjang, merasa sedikit lega. Dia melirik ke arah musang dan mengambilnya dari tangan Goyle. "Tenang saja Draco kau akan kembali!" ucap Pansy berbicara pada si musang.

"Dia tidak akan mengerti." Theo menatap ke arah musang. "Dalam Transfigurasi seorang yang menjadi hewan akan sepenuhnya berubah menjadi hewan, dia akan kehilangan kemampuan sihir, tidak sadar bahwa dirinya adalah penyihir ataupun sebenarnya dia manusia. Berbeda dengan Animagus yang dapat mempertahankan kemampuan sihir, dan berfikir sebagai manusia, sadar bahwa dia adalah penyihir."

"Jadi maksudmu sekarang Draco tidak akan mengerti kita dan tidak ingat tentang dirinya?" tanya Pansy penasaran.

"Kira-kira begitu, untuk sekarang dia benar-benar seekor musang."

"Oh yeah? Jadi apa aku boleh mencekiknya sekarang? Dia tidak akan ingat kan?" sahut Blaise, dia berseringai dan Pansy lansung menatap garang padanya.

Entah berapa kali Pansy menghela nafas akhir-akhir ini. Ada saja hal-hal yang membuatnya tidak bisa belajar dengan tenang di Hogwarts. "Baiklah, aku akan menjaganya sampai dia kembali seperti semula."

.
.
.
.

******

Pansy duduk di kursi sambil menopang dagunya dengan tangan di meja, menatap musang putih yang sedang memakan pisang dengan lahap.

The Story of Draco and Pansy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang