Aku menyukai kamu yang seperti lautan, menurut kamu sudah berapa purnama yang aku lalui untuk terbiasa memeluk dinginmu?
Akia menuruni tangga menuju dapur jam menunjukan pukul 21.30, membuka lemari es berwarna hitam Akia mencari makanan yang sekiranya bisa menemani Akia menonton drakor favoritnya. Setelah berpikir keras memilih antara brownies dan keripik kentang Akia memutuskan membawa keduanya.
Serakah memang.
Akia mengisi botol minum 1 liter miliknya agar nanti tidak bolak-balik.
"Lagi ngapain, Kia?" Akia menoleh sebentar, melihat ayahnya yang di wajahnya tertempel masker berbentuk muka panda.
"Lagi main bola pap."
"Aduh, jadi pengin ikutan tapi lagi maskeran. Papa tinggal dulu bye."
Akia tidak heran lagi dengan kerandoman ayahnya. Selesai mengisi botol Akia kembali ke kamarnya, sebelumnya Akia menghampiri Ayahnya yang sedang menonton televisi mengucapkan selamat malam untuknya.
Kini perempuan itu sibuk dengan remote ditangannya, layar besar di depannya menampilkan aplikasi yang berlogo merah, taukan aplikasi apa?
Akia sedang menonton ulang drama favoritnya Reply 1988 kini Akia sudah mencapai episode 18, di episode ini Akia benar-benar kesal kepada Jungpal, harusnya Jungpal tidak bercanda pada saat mengungkapkan perasaannya harusnya Jungpal jujur pada Duk Seon, harusnya Jungpal tidak merelakan Duk Seon pada sahabatnya.
Akia mematikan televisi di depannya, tidak terasa waktu berjalan lebih cepat jika menonton drama. Akia bersiap untuk tidur sebelum notifikasi ponselnya mengurungkan niat tidur Akia. Membuka ponselnya Akia membuka pesan yang dia terima, dari Rangga ternyata.
Rangga KM
Ra, tidur belum?
23.01Masi gue bales nih berarti masih melek
23.02
Kisi-kisi inggris gue ilang, gue pengin liat catetan yang tadi gue kasihin ke lo
23.02Catetan yang ilang dikit kok cuma 5 soal terakhir
23.03Belum sempat Akia membalas chat tersebut sebuah panggilan video masuk dari Rangga. Akia mengangkatnya, kini layar ponselnya menampilkan Rangga dengan kaos biru tua.
"Kan mau gue fotoin lo ngapain vidcall gue."
"Bacain lah, Ra. Bantuin gue sekali-kali."
Akia memutar bola matanya malas, tapi tetap Akia lakukan membacakan soal dan jawaban tersebut, bukan karena Akia baik dia hanya tau diri saja.
"Thanks, Ra. Lo tumben belum tidur."
Akia kembali ke tempat tidur.
"Emang lo tau jam tidur gue?"
"Enggak, sih."
"Yaudah, gue matiin ya, ngantuk gue."
"Oke, night Akia."
Rangga mematikan panggilan tersebut lebih dulu kini layar ponselnya menampilkan kolom peracakapan mereka, mematikan ponselnya Akia bersiap untuk tidur.
___...___
Sinar matahari yang menusuk matanya membuat perempuan yang masih terbungkus selimut itu terbangun.
"Bangun tuan puteri, ini udah jam 10" ibu satu anak itu membuka tirai agar Akia terbangun, ini hari sabtu dan Akia kembali tidur setelah sholat subuh. Biasanya Akia akan di marahi jika tertidur kembali setelah sholat subuh tapi untuk hari libur menjadi pengecualian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear A
General Fictiontentang kita yang tidak pernah menjadi "kita". tentang kita yang penuh dengan terka.