Festival

19 7 13
                                    

Yang sebenernya, lebih baik tidak perlu di mulai.

Lapangan SMA Nusantara kini benar-benar ramai. Stand-stand berdiri di pinggir-pinggir lapangan dengan berbagai macam dagangan. Ada camilan, makanan siap saji, baju, aksesoris. Ini lebih mirip pasar senggol, serius, di tambah para murid memenuhi tiap stand dengan busana yang bermacam-macam, yang paling mencolok adalah cosplayer anime, percayalah mereka benar-benar totalitas dalam berpakaian.

Akia perempuan yang memakai jubah sekolah hogwarts itu baru sampai di antar mang gojek, dia celingukan mencari temannya.

"AKIAAAA" Teriakan itu berasal dari mulut sahabatnya. Winda berlari dengan tangan yang dia angkat tinggi-tinggi.

"Ih, lo lucu banget pake jubah gini, ayo foto dulu" Winda mengeluarkan ponsel dengan logo apel itu, mengajak Akia untuk selfie.

"Kenapa lo, tumben banget kaya gini"

"Gue, kan, selalu sekiyowo ini, ah, pokoknya hari ini ayo seneng-seneng aja, apapun yang lo mau gue traktir" ucapnya jumawa.

Winda menarik lengan sahabatnya menuju stand makanan, dia membeli beberapa makanan favorit Akia, salah duanya adalah cumi-cumi bakar dan bakso goreng. Karena acara belum di mulai mereka memakan jajanan tersebut di bawah pohon coklat, duduk berhadapan Winda menatap Akia yang banyak diam.

"Lo, jangan terlalu sedih ya, pokoknya jangan sedih karena cowok brengsek dan ngebingungin macem Yasa" ucap Winda, dia tahu soal tidak jadi tampilnya Akia dari Rangga.

"Setelah ini lo masih suka sama dia?" Tanya Winda lagi

Akia terdiam tidak memberi jawaban. Winda yang mengerti pun tidak lagi bertanya.

Pukul sembilan pagi acara resmi di mulai oleh ketua osis SMA Nusantara, para siswi bersorak ketika Orion- ketua osis naik ke panggung untuk memberi beberapa patah kata.

"Ra, harusnya lo suka sama modelan Orion" ucap Winda menatap kagum pada sang ketua osis.

"Lo suka doang nggak pernah deketin"

"Gapapa, dariapada capek-capek ngedeketin nggak ada feedback sama sekali"

"Sialan"

Lalu acara selanjutnya adalah tampilan dari tiap ekstrakurikuler. Banyak sekali memang ekstrakurikuler di SMA Nusantara. Wajar apabila pihak osis keberatan dengan durasi yang eskul musik minta.

Yang sedang tampil kali ini adalah dari eskul bela diri. Dua orang itu saling memukul satu sama lain, lalu menjadi berkelompok menampilkan pukulan dan tendangan yang selaras.

Pukul dua belas siang hari acara di berhentikan sejenak untuk isoma. Karena stand yang menjual makanan benar-benar penuh Akia dan Winda memutuskan untuk makan di kantin. Sesampainya di kantin Akia memesan soto dan Winda memesan mie ayam, benar saja kantin tidak terlalu ramai.

Lalu seseorang duduk di samping Akia menyimapan semangkuk bakso dengan kuah mengepul. "Gue ikutan ya sist" ucapnya.

Rangga laki-laki dengan jubah warna hitam itu mencampurkan sambal kedalam mangkuk baksonya, di tambah sedikit cuka lalu memakannya dengan lahap.

"Kenapa ngeliatin, mau?" Tanya Rangga pada Akia yang sedari tadi menatapnya.

Akia mengangguk, menukar sotonya dengan semangkuk bakso yang sudah Rangga racik, kini bakso itu sudah di tangan Akia. Rangga menatapnya tidak percaya, padahal tadi dia hanya basa-basi saja. Namun, tidak protes Rangga membiarkan Akia mengambil bakso tersebut.

"Maklum ya, Ga. Akia emang kadang gatau malu" ucap Winda tertawa.

Ting

Ting

Dear ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang