|12| Suara Misterius Yang Menghampiri

2.9K 264 117
                                    

Now Playing: Toxic🎶
Dengerin ges soalnya aga gregetan juga baca bab ini aga bingung dan dibuat hah heh hoh😭😭 jujur.

"Teman yang benar-benar teman itu mereka yang menerimamu dengan tulus, dan tidak memandang kamu hanya dari satu sisi saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teman yang benar-benar teman itu mereka yang menerimamu dengan tulus, dan tidak memandang kamu hanya dari satu sisi saja. Entah kenapa orang lebih cenderung cepat sekali menyimpulkan, tanpa mau atau berusaha mengetahui kenyataannya."
***

Membingungkan! Tidak tahu kenapa dan apa alasan Gada masih memakai helm-nya. Mengapa tidak dilepas saja?  Tetapi Gada bersikukuh untuk terus merahasiakan raut wajahnya itu? Sedari tadi perihal pertanyaan ini terlintas dalam pikiran Cendikia, membuat dirinya merasa bahwa Gada itu sangatlah misterius, susah ditebak.

"Iya, gue mau. Biar gue percaya juga kalau kita satu sekolah, habisnya gue masih kurang yakin sama lo, jujur ya. Lo itu misterius, susah buat gue tebak orangnya," ucap Cendikia, sebenarnya ia hanya tidak tahu jika Gada adalah Valendra, coba saja jika ia sudah tahu kenyataannya ia pasti tak menyangka.

"Ta-ta-pi, kalau dari perawakan tubuh lo, kok gue kayak kenal, ya? Sekilas lo itu mirip seseorang," tanya Cendikia.

"Mungkin kebetulan aja," balas Gada.

"Mungkin. Yaudah katanya lo ngajak gue berangkat bareng 'kan? Sekarang kita cepet-cepet ke sekolah, takutnya terlambat nantinya ...," ucap Cendikia, ia mempertanyakan ajakan seseorang yang ia kenali yaitu bernama Gada.

"Iya-iya ayo. Mood lo itu emang nggak bisa ditebak ya, mudah berubah," ujar Gada, ia pun merasa jika Cendikia itu benar-benar mudah berubah suasana hatinya, dan sulit juga untuk ditebak.

"Gue emang kayak gini, Ga." Cendikia memberikan respon apa-adanya.

Saat di perjalanan Gada kini fokus mengendarai motor-nya itu, sekilas ia melihat dari kaca spion-nya, Cendikia terlihat sedih, seperti ada kekecewaan yang tergambarkan jelas di wajahnya.

"Ada yang buat lo sedih lagi? Tanpa lo kasih tahu, gue juga bisa tahu, Kiaaa."

"Nggak, gue nggak mungkin sedih, gue kuat. Gue baik-baik aja, jangan tanya gue kenapa, Ga. Mending lo fokus aja ngendarai motornya," balas Cendikia.

"Oke, Kia."

"Iya, Gada."

"Bentar lagi kita sampai, gue harap lo nggak mendem kesedihan sama rasa kecewa lo sendirian, ya. Gue tahu, lo itu orangnya baik banget, bahkan itu yang buat gue nggak nyangka bakalan dipertemukan cewek sebaik lo, Kiaaa, gue sangat bersyukur," batin Gada, tak mungkin ia akan diam begitu saja, ia yakin Najero itu sebab dari ini semua.

VALENGADA: Nerd Boy And The Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang