11. Devil's circle

252 37 68
                                    

Millie tau kalau Jimin sedang ada banyak pikiran, maka dari itu ia berusaha untuk menghibur Jimin sebaik mungkin. Membawa pria itu bersepeda di luar, membeli ice cream, dan duduk berdua di taman sambil melihat beberapa anak-anak yang sedang bersitenggang. Perlahan senyum Jimin muncul walau hanya sedikit, dan kalau di lihat lagi oleh Millie, senyum yang terbit di wajah Jimin hanya lah sebuah senyum sendu. Sebenarnya apa yang sedang di pikirkan oleh Jimin. Kalau Jimin belum bisa terbuka sepenuhnya pada Millie, ia masih maklum. Namun yang jadi permasalahan nya, gadis itu jadi bertanya-tanya dan khawatir. Ini sudah hari kedua lhoo Jimin diam begini.

"Masih belum mau bicara yaa?" Millie bertanya dengan hati-hati.

"Aku masih belum siap Millie." Jawab Jimin.

Jimin menoleh ke arah gadis nya beberapa detik, mendalami wajah Millie yang saat ini kelihatan sangat khawatir. Pria Park itu merasa sudah menjadi pria paling jahat yang sudah berani hadir di hidup Mille. Meski ia sudah berusaha keras untuk membuat Millie bahagia, pada akhirnya diri nya sendiri lah yang akan membuat gadis itu sakit jika nanti Millie tau siapa diri Jimin di masa lalu. Akan tetapi Jimin juga tidak mungkin membiarkan Millie terus tidak tau menau tentang diri nya. Ini bukan masalah sepele tentang seorang yang tidak bisa melupakan mantan kekasih di masa lalu, masalah Jimin tidak se-simpel itu. Ini adalah masalah yang cukup rumit dan sulit menyangkut Jimin yang harus Millie ketahui.

Mereka akhirnya memilih untuk meninggalkan taman dan menuju dimana mobil Jimin terparkir.
Namun, ketika sudah mendekati mobil, teriakan seseorang mengalihkan perhatian mereka.

"Millie!"

Kedua nya berbalik untuk melihat siapa yang sudah memanggil Millie.

"Kakak!" Millie berlari kecil untuk memeluk sang kakak. Sedangkan Jimin masih tidak menyangka dengan apa yang di lihat nya. Hoseok? Hoseok kakak nya Millie? Oh ya Tuhan, ternyata dosa yang di lakukan Jimin di masa lalu benar-benar sudah melampaui batas sehingga mau di tutupi bagaimana pun tetap akan terbongkar.

"Kau?!" Ujar Hoseok sembari mengkerutkan dahi.

Yang merasa di panggil segera melihat dan memberi salam. Millie bertanya heran, apakah kakak nya dan Jimin saling mengenal?

"Kenapa kau bersama adik ku?"

"Kak, Jimin ini kekasih ku.."

Jimin mengangguk dan ingin memperjelas status nya, namun Hoseok sudah lebih dulu memotong nya.

"Kau tidak sedang bermain-main dengan adik ku kan ?"

"Apa maksudnya kak?" Walaupun Millie masih tidak mengerti, ia tau ada yang tidak beres dengan kedua nya, terlihat sekali dari raut wajah emosi sang kakak dan raut wajah Jimin yang penuh ketidak nyamanan.

"Millie, pulang lah terlebih dahulu ada yang harus aku bicarakan dengan kak Hoseok, nanti aku jelaskan padamu. Ini, pakai mobilku." Jimin berusaha membuat Millie tenang karena sudah terkejut dengan keadaan.

"Tidak! Ini, pakai mobilku saja." Sangkal Hoseok.

Jimin meyakinkan Millie sekali lagi bahwa tidak ada apa-apa, tidak ada hal yang harus di takuti kendati Jimin sedang menahan gelisah setengah mati. Mau tidak mau akhirnya Millie pulang memakai mobil kakaknya.



****



Hoseok dan Jimin lalu memutuskan untuk berbicara di taman itu saja, tidak mau membuang-buang waktu lagi. Keduanya duduk di bangku taman dengan tatapan lurus memandang jauh ke depan.

"Akan ku potong kepala mu jika sampai berbuat yang tidak-tidak pada adik ku."

Alih-alih merinding mendengar penuturan itu, Jimin malah tersenyum. Mengingat pria Jung ini tidak pernah berubah, selalu sepengertian itu.
Hoseok tidak tau saja kalau adik nya sudah pernah di culik oleh Jimin.

DYSHIVVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang