*****/////////////////*****
/////////
/////
*******
*****
**** Aku yang bertahan sendiri dengan panasnya bara, Agar kamu bisa Lepas dalam lara dan meraih Asa, tanpa bisa kamu sadar sekuat apa genggamanku agar kamu bisa berjalan & tidak tergelincir dalam kedukaan nan menyiksa sukma*
❤******Happy reading****❤
Seusai mendapat kabar soal adik kesayangannya dari Dinda, Ardi yang pulang kuliah pun berlari secepat kilat. Layaknya bocah yang memburu sebuah hadiah.
Hari ini cuaca begitu cerah seakan hadir bersama dengan naluriahnya yang baru saja diguncang bahagia.
Di kampus untuk pertama kalinya. Dia berinteraksi langsung dengan Wanodya yang dia suka dan saat pulang dia dapatkan kabar sang Adik tersadar dari keterlelapannya.
"Bunda, Bunda!" lengking suaranya menggema memenuhi ruangan megah nan sunyi.
Riko yang sudah mampu beraktifitas dengan kegiatannya ikut terkesiap saat mendengar seruan antusias Ardi.
Pemuda tan itu semula tengah membereskan isi kamarnya yang lama dia abaikan karna lebih sering tidur diluar." kak Ardi..." batinnya menggores senyum merekah.
"Riko... Ehm Bunda!" menangkap netranya pada Dinda di area Dapur.
Bergeraknya cepat mendekap sang bunda dari belakang ."Eeekh...?" tersentak raga sang ibu kala di peluk buah hati tercintanya yang sudah tak lagi bocah. Ditambah dirinya yang sangat mudah gelian tentu buat dirinya tak nyaman.
"Jauh-jauh kak, Kamu tuh kebiasaan yah!" Hampir Dinda melayangkan centong digenggamnya pada sang putra.
Meringis takut anak tertua itu.
Terkekeh Ardi karna berhasil buat sang bunda tercekat. Karna keusilannya. Sengirnya, "Maaf bun. Riko dah pulang, sekarang dimana heum?" sahutnya menggaruk kepala dengan malu malu."Gue disini kak!" seru Riko menuruni anak tangga rumah megah itu.
"My brother..." lari Ardi menerjang tubuh adiknya ." loe dah gak papa, ada yang sakit gak?" sela sang kakak.
Tertaut kedua Alis Riko taruh curiga.
Adiknya itu menangkap binar wajah yang berbeda dan tak wajar."I'M oke. Tapi kayanya kak Ardi deh yang gak beres sekarang?" tudingnya. Sang kakak hanya tersenyum sumringah. Tawanya terbahak " Emang Adek gue yang paling the best. karna itulah gue Cari loe Rik... Gue-" untainya. Merangkul leher Riko.
Menoleh sesaat dengan netra siaga pada sang bunda. "Euhhhm, oke bunda gak akan ikutan deh. " inisiatif Dinda kembali pada aktifitasnya dan biarkan dua putranya kembali bersenda gurau bersama.
Riko tersenyum sumir dan melangkah berdampingan dengan Ardi habiskan waktu mereka di kamar Riko tuk saling berbagi cerita.
Netra Riko tak sedetik pun beralih dari Sang Kakak yang terus bercuap ceritakan harinya yang menyenangkan di kampus dan soal sosok manis yang Tak pernah luput namanya dalam setiap kisah sang kakak sedari masa kecil hingga hari ini.
"Akhirnya Riko, Dia lihat gue dan mulai sekarang gue gak bakal lagi takut buat tunjukin perasaan gue sama Dia" tuturnya menggebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'secret story
RomanceTajam hunusan pedang berhasil menembus Tubuh Arya. Lelaki Dengan sorot mata nyalang dan Sayu. dua pasang mata itu Saling bertaut dalam Pilu. "Sa- Sari..." Lirih Arya menyebut sosok gadis Yang begitu Dia Cintai. "Enyahlah dari hadapanku..." Tajam k...