Lima - Rese

1.9K 151 5
                                    

Happy Reading

Bunyi bel tanda pulang sudah berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas. Lagi-lagi mereka pulang lebih awal.

Mahen berlari kecil mengejar Mira di depan sana, "Mira, pulang sama gue?" tanyanya.

"Uhm, gue di jemput sama supir, jadi lo duluan aja," jawabnya membuat Mahen cemberut.

"Yakin ada yang jemput? Nanti kalau ga ada gimana?"

Alis Mira mengerut. Cewek itu terlihat sudah mengerti, Mahen menakut-nakutinya supaya dia menerima ajakan dari cowok itu.

"Ada kok," sahut Mira.

"Kalo ga ada?"

"Maksa amat lo," Mahendra menoleh tak suka pada Bams yang ternyata berjalan berdampingan dengannya.

"Ck, ngurus amat," perhatian Mahen kembali pada Mira. Dia males meladeni Bams.

"Beneran ga bareng gue?"

"Iya, Mahendraaa ... tuh," Mira menunjuk mobil yang terparkir di luar gerbang.

"Oh, itu ya," ujar Mahen mendadak lesu.

Mira ngangguk, dia tersenyum memalingkan wajah. Kemudian berjalan lebih dulu tanpa pamitan.

Bams menepuk bahu Mahen menenangkan.

"Sabar bro," ucap Bams.

"Anter gue ke pasar baru dulu ya, Chi,"

Ingin rasanya Rosie mengatakan 'tidak'. Jujur hari ini dia sangat tak bersemangat melakukan apa-apa.

"Chi?" Lisa kembali bertanya.

"Mau beli apa?" tanya Rosie.

"Sendal!"

"Beli sendal model apa? kalau beli sendal di warung-warung aja deh,"

"Ini masalahnya gue udah request sama tuh penjual, kalo ga dibeli nanti dia ngerasa gue nipu. Mau ya Chi? pleasee,"

"Ekhem!"

Suara deheman milik Bams lantas membuat keduanya mendongak.

"Dia lagi," gumam Lisa saat tahu orang itu Bams. Dia mutar bola matanya malas.

"Tadi gue denger, siapa yang mau ke pasar?" tanya Bams nampak semangat.

"Lisa," jawab Rosie.

"Oh, lo, " Bams menjeda ucapannya dan kembali melanjutkan, "mau bareng ga?"

Lisa kaget tapi berusaha b aja.

"Serius?" Rosie bertanya.

"Yes, mumpung gue lagi baik, kebetulan gue juga ada urusan di sana," jawab Bams.

"Urusan apa lo? mau ngamen?"

Meskipun ucapan Lisa sedikit nyeleketit, Bams ga menganggap serius. Dia justru menawarkan ajakan lagi, "tenang, gue ga ada niat apa-apa, gue ikhlas. Di bayar sehelai daun pun gue terima,"

Rosie menyikut lengan Lisa, "terima aja Lis,"

YA KARENA LO MALES NGANTER GUE 'KAN CHIII?!

"Lo ga akan macem-macem 'kan sama gue? ga ada niat apa-apa 'kan?" Lisa menatap Bams penuh selidik.

"Emangnya muka gue ada tersirat kebohongan?"

"Kali aja, udah nganterin gue, tiba-tiba lo minta apartemen, 'kan ga lucu," kata Lisa.

"Mau ga? Lama banget, gue maksa, nih,"

"Udah Lis, lo bareng Bams aja yaa, itung-itung ini awal kalian berdua damai," Rosie menyahut.

"Nah betul tuh Ros!" Bams menyetujui.

RAWR ! [97line✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang