Empat belas - Chit chat

1K 119 15
                                    

Happy Reading

"Cha... kamu dimana sih?" gumam Edgar dalam hati. Dengan bermodalkan helm yang terpasang, hanya itu saja yang mampu melindungi kepalanya dari guyuran hujan yang mulai mereda.

Edgar dapat kabar dari salah satu teman Chaca, kalo katanya cewek itu sudah pergi untuk pulang. Tentu saja Edgar khawatir apalagi hujan belum mereda. Dan saat itu mungkin hujannya masih deras sementara Chaca tetap nekat untuk pulang?

Ditambah Chaca yang ga bawa kendaraan sendiri. Makin menambah rasa khawatir Edgar.

Samar-samar dari kejauhan, Edgar bisa melihat seseorang berjalan di trotoar. Rambut panjang, dan tas ransel dipunggung mampu meyakini perkiraan Edgar kalo orang itu adalah Chaca.

Sontak Edgar langsung menarik gas lebih cepat. Dengan jarak sekarang cukup dekat, Edgar merendahkan kecepatan motornya. Kali ini dia yakin itu adalah Chaca. Tanpa berlama-lama, dia memberhentikan kendaraan roda dua itu. Turun dari motornya, tanpa melepas helm Edgar berjalan menghampiri dan langsung menahan lengan Chaca.

Dugaannya benar, itu Chaca!

Rambutnya basah, tas nya basah, semuanya basah. Chaca basah kuyup. Wajahnya juga sedikit pucat.

"Chaca!" Seru Edgar. Cowok itu tak tinggal diam segera menarik Chaca dan menenggelamkannya pada pelukan.

"Cha... Aku nyariin kamu,"

"Kenapa pulang sendiri? kamu bisa sakit cha ..." suara Edgar sangat rendah di balik helmnya.

Chaca cuma bisa diam. Dia masih mencerna apa yang terjadi saat ini. Tak disangka Edgar akan pergi menyusulnya.

"Kamu ga perlu cari-cari dan nyalahin Lisa soal siapa yang upload foto itu," lidah Chaca kelu berucap kata itu dengan susah payah.

Dahi Edgar mengerut tanpa melepaskan pelukannya. Chaca melonggarkan lengannya sehingga keduanya sedikit berjarak. Dia tatap cowok itu sendu. Chaca hanya bisa melihat kedua mata itu saja di balik kaca.

"Aku gar. Aku yang nyebarin foto kita. Bukan cuma foto itu doang, tapi ..." Ucapan Chaca menggantung. Sulit rasanya berbicara lagi.

Sementara Edgar terdiam dengan pandangan keduanya masih belum terlepas.

"Aku- "

"Cha ..." Edgar menggeleng tak percaya.

Seketika Chaca menangis saat itu juga. Dia menangis menyesal. Selagi cewek itu menangis, Edgar melepaskan pelukannya menatap Chaca seolah meyakinkan kalo dugaannya salah. Dugaan Edgar salah tentang Chaca yang ternyata dibenarkan oleh ceweknya sendiri.

Chaca mengakuinya.

"Bodoh." Ucap Edgar.

"Edgar dengerin aku dulu, aku belum selesai!"

"Dengerin apa Cha!" Edgar menepis lengannya. Tatapannya penuh dengan kekecewaan.

"Sudah aku hapus, aku ga sengaja."

"Cha aku ga nyangka kamu bakal nekat gini. Segitu besarnya kah kamu mau aku ngakuin ke orang-orang kalo kamu pacar aku?"

Meskipun terhalang helm, tapi Chaca bisa lihat wajah marah Edgar.

RAWR ! [97line✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang