Sembilan - yahahaha keciduk

2K 155 9
                                    

Happy Reading

Sudah hampir seminggu mereka sekolah di ajaran baru tahun ini.

Benar dugaan kalau Pak Burhan dikeluarin kalau sampai kelakuannya itu terbongkar. Ternyata kamera CCTV yang ngerekam. Sebenarnya pak Burhan ini pura-pura bego atau emang bego beneran atau mungkin kebawa nafsu kali sampai ga sadar kamera CCTV mengintai.

Siswi yang jadi lawan mainnya pun harus dikeluarkan. Lebih kagetnya lagi itu cewek yang baru masuk SMA ini. Duh, kok ada manusia kayak gitu.

Kalau ngomongin hubungan Mahen sama Mira, dua sejoli itu tampak semakin dekat. Hampir setiap hari Mahen antar jemput Mira dengan motornya. Hal itu juga dilakukan mereka diam-diam karena Mira ga mau ayahnya tahu. Ayah Mira ga mau kalau anaknya terlalu deket-deket sama cowok meskipun hanya sebatas teman. Yang pasti punya alasan tersendiri. Dan Mira ga suka itu.

Hari Sabtu ini Mahen akan mengajak Mira jalan-jalan bareng motor kesayangannya. Dia udah rapi rambutnya juga udah tertata. Cowok itu kembali bercermin kemudian melihat penampilan dirinya yang terlihat gagah dengan kemeja hitamnya. Mahen benar-benar memuji dirinya kali ini.

"Widihhh mau kemana rapi benerr!" Rani menatap takjub putra sulungnya itu.

Mahen melihat mamahnya di pantulan kaca. "Mau ketemu ayang dong Mahhhh."

"Acieee udah punya ayang!"

"Iya dong, emangnya mamah ngejomblo terus!" Sindir Mahen. Emang dasar anak laknat.

"Oh, jadi kamu mau papa baru?"

"Emangnya ada yang mau?"

"Eiiii jangan salah. Banyak yang ngantri!"

"Ngantri mau sama mamah?"

"Eitssssssss..." Rani menjeda ucapannya lalu melanjutkan, "bukan." Kemudian dia ketawa geli. Melihat mamahnya tertawa membuat Mahen jadi ikutan.

"Eh bawa kesini dong ceweknya. Kenalin ke mamah. Mamah juga pengen tau atuh!"

"Kepo ih!"

"Harus kepo dong! Siapa tau itu ibu cucu-cucu mamah nanti di masa depan." Ucap Rani yang membuat Mahen nyengir.

"Amin ya Allahhhhhhh."

Setelah itu Mahen cium tangan mamahnya untuk pamitan mau jemput Mira.

"Do'ain ya mah!"

"Siap ganteng!"

☁️☁️☁️

Mahen berhasil jemput Mira meskipun harus mengendap-endap seperti maling demi ayahnya Mina yang ga boleh liat.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Mina duduk di belakang sedikit berteriak karena suara motor yang mengganggu.

"Makan nasi goreng di tempat favorit aku!" Seru Mahen kemudian.

☁️☁️☁️

"Sampai kapan kita kayak gini?"

"Kapan-kapan."

"Edgar aku ngomong serius!" Chaca terlihat geram cowok disampingnya itu Edgar. Mereka lagi duduk di warung makan.

"Selama ini, kamu nyaman-nyaman aja gini. Kenapa sekarang nanya gitu? takut akunya direbut, ya?" Kata Edgar kemudian meletakkan sendok makannya di piring. Menatap ke arah Chaca sepenuhnya.

"Iya. Aku cemburu!" Seru Chaca dengan muka yang tertekuk.

"Ya udah, maaf ya, maaf. Lagian kamu ga usah cemburu. Meskipun banyak cewek yang ngejar-ngejar tetap kamu yang aku tangkap, Cha." Jelas Edgar seraya menyingkirkan anak rambut Chaca dan menyelipkannya di belakang telinga.

RAWR ! [97line✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang