Bel masuk sekolah berbunyi, semua murid di perintahkan untuk baris di lapangan tanpa membawa tas mereka.
Eksel dsn anak StarEks lainnya terlihat santai memasuki barisan kelas mereka, sedangkan Ryu dan teman-temannya sudah berbaris rapi di barisan kelas mereka, Eksel menoleh ke arah barisan kelas XI IPA¹ dan ia langsung bisa melihat Ryu yang sedang baris di urutan belakang dengan beberapa sahabatnya, Ryu yang menyadari tatapan Eksel pun hanya tersenyum manis yang membuat Eksel juga membalas senyuman itu.
"Ada apa nih kita di kumpulin kayak gini?" Tanya Haikal sambil berjongkok di antara barisannya.
"Kamu nanya?!" Jawab Mahen berlagak seperti artis tiktok yang sekarang ini sedang viral.
"Si Cepmek mulu otak lo anjing!!" Jawab Haikal geram sambil bangkit dari jongkoknya.
"Anjir polisi!!" Seru Jidan pada yang lainnya yang membuat Eksel langsung menatap ke arah depan.
"Anjir, ada apa nih?" Tanya Eksel kebingungan.
"Gak tau gue, mungkin razia" jawab Reno yang berada di belakang Eksel, saat ini mereka berbaris di barisan paling belakang.
"Selamat pagi semuanya!!" Ujar kepsek Cinta harapan, sekolah Eksel dan yang lainnya.
"Selamat pagi pak!!" Jawab para murid.
"Hari ini kita kedatangan polisi yang akan merazia sekolah kita, khususnya narkoba, jadi bapak berharap kalian semua tidak ada yang membawa narkoba dan kalian masih sehat semua tanpa narkoba!!" Seru pak kepsek yang membuat anak StarEks terkejut.
"Mati gue" gumam Eksel.
"Lo bawa ke sekolah Sel?" Tanya Mahen panik.
"Iya, niatnya pas pulang sekolah, gue langsung mau anter sabu itu" jawab Eksel yang membuat anak StarEks lainnya terkejut.
"Mampus, jadi gimana nih?" Tanya Reyhan.
Anak StarEks kelihatan panik saat para polisi mulai menggeledah kelas masing-masing, Eksel terus berpikir keras untuk mengambil sabu yang ada di tasnya di dalam kelas.
Ryu yang menyadari raut wajah panik Eksel langsung menghampiri kekasihnya tersebut.
"Kamu kenapa?" Tanya Ryu sambil berdiri di hadapan Eksel.
"Gak papa" jawab Eksel yang tidak mau membuat Ryu ikutan panik.
Reno mendekati Eksel, lalu membisikkan sesuatu.
"Gue yang atur semuanya, lo tenang aja" bisik Reno yang membuat Eksel mengerutkankan dahinya.
"Tapi Ren?-"
Reno langsung berlari ke arah kamar mandi tanpa sepengetahuan siapapun, sedangkan Eksel hanya diam dan berkumpul kembali dengan anak StarEks lainnya.
Selama razia di kelas di mulai, semua murid di kumpulkan di lapangan agar tidak ada yang melakukan kecurangan dalam razia ini.
Sedangkan di belakang kelas XII IPS, Reno mengendap-endap untuk memastikan suasana bahwa tidak ada satpam maupun guru yang sedang mengawasi belakang kelas itu.
Setelah merasa aman, Reno memanjat jendela yang tidak terlalu tinggi itu untuk masuk kedalam kelasnya. Setelah berhasil masuk, Reno langsung menggeledah isi tas Eksel, dan ia menemukan sabu di dalam plastik hitam.
Tanpa banyak aba-aba, Reno membawa kantung plastik itu keluar melalui jendela tadi, setelah sampai di belakang kelas, Reno membuang kantung plastik tadi ke tembok pembatas sekolah.
Setelah itu, Reno kembali berlari ke lapangan agar tidak ada yang mengetahui tindakannya tadi.
Setelah sampai di barisan teman-temannya, Reno mengatur napasnya yang memburu, lalu Eksel dan teman-temannya yang lain menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No One
Teen Fiction"Percaya sama gue, gak ada siapapun di sini selain kita berdua."