Pagi itu Zack menemui sepupu terdekatnya, Nicholas Greyson, di Greyson Tower. Ia memutuskan untuk kembali mengabaikan pesan yang diterimanya semalam dari wanita bernama Gabriela itu. Ia merasa bahwa apa yang dikatakan oleh wanita itu hanyalah mengada-ada saja karena Zack cukup yakin bahwa ia tidak pernah dan tidak akan mungkin melakukan hal yang dituduhkan padanya itu.
"Winery? Tapi kenapa?" ulang Nicholas.
Zack mengangguk pasti sambil tersenyum penuh keyakinan. "Sejak dulu aku sudah sangat tertarik pada dunia winery. Hanya saja aku belum benar-benar punya waktu dan pengalaman untuk mengelolanya. Kau tahu sendiri bagaimana ayahku selama ini."
Nicholas mengernyitkan dahinya ketika memandangi Zack. "Memangnya sekarang ia akan mengijinkanmu untuk melakukannya?"
"Tentu saja tidak," sahut Zack lemas. "Tapi pertengkaran ayah dan ibuku semakin hari semakin menjadi-jadi hanya karena masalah pekerjaan. Semalam mereka bahkan saling berteriak di meja makan hingga membuatku benar-benar ingin segera keluar dari rumah itu."
"Lalu apa rencanamu jika kau benar-benar keluar dari rumahmu?" tanya Nicholas sambil memeriksa laporan di meja kerjanya.
Zack menyandarkan tubuhnya di punggung kursi, "Kurasa aku akan pindah ke Brooklyn untuk mengelola kebun kakek untuk mengembangkan bisnis wine-ku sendiri."
"Jika kau sampai benar-benar keluar dari rumahmu, itu artinya hubunganmu dengan paman Mark pasti sedang dalam kondisi yang tidak baik karena telah terang-terangan melawan kehendaknya," kata Nicholas memikirkan kemungkinan yang ada.
"Lalu?"
"Bukankah semua rencanamu itu masih akan membutuhkan banyak biaya, waktu, dan proses yang cukup lama? Aku sedang membicarakan tentang kebutuhan dana investasi. Apa kau yakin pada saat itu masih akan ada aliran dana dari ayahmu?"
"Kau benar, Nick." Zack memajukan tubuhnya sambil memasang wajah penuh haru. "Dan karena itulah aku bersyukur karena masih memilikimu."
Nicholas hanya memandang wajah Zack tanpa berkedip. "Lupakan saja! Aku tidak akan memberimu uang secara cuma-cuma."
"Seriously, Nick?? Setelah apa yang kulakukan untukmu dan setelah semua yang kita lalui bersama, kini kau berkata bahwa kau tidak bersedia membantuku?" Zack mengerutkan dahinya sambil memasang ekspresi kecewa kemudian melemparkan dirinya ke belakang bagai anak kecil yang sedang mengambek. "Apa kau sadar bahwa kau baru saja melukai perasaanku, Nick?"
"Justru aku sedang membantumu, Zack!" jawab Nicholas yang tetap tenang dan dewasa. "Kalau kau memiliki keinginan seperti itu, maka aku adalah orang pertama yang akan mendukungmu sepenuhnya. Tapi kau harus benar-benar berusaha sendiri sampai berhasil. Dengan begitu, ayahmu baru akan percaya bahwa kau bisa bertanggung jawab dengan kehidupanmu sendiri dan menghormati apapun keputusanmu kelak."
Zack masih bersandar dengan muka masam. "Berusaha sendiri bagaimana maksudmu? Kau tahu sendiri bahwa sejak kecil aku terlahir kaya dan tidak pernah hidup susah. Kini kau menyuruhku berusaha sendiri tanpa bantuan, apa kau berharap aku mati menderita?" rengeknya.
"Sudah kukatakan bahwa aku akan mendukungmu maka itu artinya aku akan membantumu. Hanya saja, aku tidak ingin memberimu uang secara cuma-cuma karena itu malah akan membuat usahamu gagal." Nicholas menutup dokumen terakhir yang telah selesai ia tanda tangani. "Aku akan membantumu dengan caraku sendiri. Kau akan bekerja untukku."
"Bekerja untukmu??" ulang Zack terkejut. "Pekerjaan seperti apa maksudmu?"
Zack tidak bisa membayangkan dirinya bekerja sebagai sekretaris Nicholas karena itu sama artinya dengan keluar dari sarang harimau namun masuk ke lubang buaya. Ia pasti akan menua dengan cepat jika harus bekerja melayani seorang Nicholas Greyson yang terkenal perfeksionis dan cenderung serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Game of Love
RomanceApa jadinya jika seorang playboy slengean keturunan Greyson yang populer dan kaya harus mengalami perubahan hidup yang drastis hingga hampir kehilangan segalanya dalam sekejap? Dan satu-satunya orang yang bisa menolong Zack Greyson hanyalah Luna Al...