"Ini adalah proposal yang ingin kami ajukan pada Greyson Hotel, Mr. Brunswick. Besar harapan kami untuk bisa mendapatkan harga khusus dari Greyson Hotel," kata Luna seraya menyerahkan sebuah dokumen pada Jonathan, didampingi oleh Ross yang tengah duduk manis di sebelah kirinya.
Luna telah bekerja keras untuk menyusun proposal tersebut dengan harapan bahwa acara gathering tahun ini akan berhasil dilaksanakan di Greyson Hotel. Hotel bintang lima di Brooklyn yang tentu memiliki tarif yang tidak murah.
Jonathan membacanya sepintas. "Anda ingin menggunakan area rooftop untuk mengadakan acara gathering?"
"Benar," angguk Luna mengiyakan. "Untuk acara gathering kali ini, kami akan menggandeng beberapa influencer dan sekaligus berkolaborasi dengan beberapa tenant lain."
Sementara Jonathan masih fokus mengamati lembaran kertas di hadapannya sambil mengangguk-anggukkan kepala, Luna dan Ross malah sibuk memperhatikan setiap gerakan pria tersebut untuk mencari tahu respon apa yang akan diberikan. Seolah hidup dan mati mereka benar-benar tergantung pada keputusan Jonathan.
"Acara gathering yang kami adakan setiap satu tahun sekali ini biasanya dihadiri setidaknya oleh 80 sampai 90 orang peserta. Untuk acara gathering tahun ini kami perkirakan akan dihadiri oleh sekitar 100 sampai 120 orang peserta," tambah Luna berusaha meyakinkan.
"Sepertinya tidak ada masalah untuk penggunaan rooftop di tanggal yang Anda ajukan. Namun beri aku waktu untuk memeriksanya kembali, lalu akan segera kusiapkan proposal untuk penawaran harganya."
Meski belum benar-benar positif, namun jawaban Jonathan tersebut telah berhasil membuat hati Luna berbunga-bunga.
"Terima kasih, Mr. Brunswick! Besar harapan kami agar bisa mendapatkan kabar terbaik dari anda," kata Luna seraya berdiri untuk pamit undur diri. Jonathan pun mempersilahkan mereka keluar dari ruangannya.
Luna dan Ross tidak bisa menyembunyikan wajah semringahnya. Mereka terus berbicara dengan sangat antusias karena gathering tahun ini akan diadakan bertepatan dengan hari ulang tahun Luna.
"Aku ingin acara gathering tahun ini berjalan dengan sempurna dan spesial," cicit Luna penuh harap.
Ross mengangguk penuh keyakinan, "Jangan khawatir! Aku berjanji bahwa tahun ini akan menjadi tahun paling tak terlupakan untukmu, Luna."
Mereka saling bergandengan tangan sejenak sambil melompat-lompat di tempat, layaknya anak kecil yang kegirangan.
"Oh, kurasa aku harus ke toilet sebentar. Tunggu aku di sini ya!" ujar Ross sambil terburu-buru menyerahkan semua barang yang melekat di tubuhnya.
Luna pun sampai terhuyung ke belakang karena kewalahan menerima semua barang yang tiba-tiba diserahkan oleh Ross karena barang bawaannya sendiri sebenarnya tidak sedikit kala itu. Sembari menanti Ross kembali dari kamar kecil, ia bermaksud untuk duduk di sebuah sofa yang terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri. Tetapi dalam perjalanan menuju ke sofa tersebut, ia tidak sengaja menabrak seseorang hingga membuat semua barang yang dibawanya jatuh berserakan di lantai.
"Oh, ya ampun! Maafkan aku, Sir! Aku benar-benar tidak melihatmu," ujar Luna sambil membungkuk untuk memungut semua barangnya.
"Bukankah kau wanita bar-bar itu?!"
Luna sontak mendongak ke atas untuk menatap pria dengan suara yang mulai tidak asing di telinganya. "Kau lagi?!"
Luna sudah tidak perduli dengan semua barangnya yang berserakan di lantai. Ia tidak ingin berada di posisi di mana pria menyebalkan itu bisa menghina atau merendahkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/325694363-288-k288467.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Game of Love
RomansaApa jadinya jika seorang playboy slengean keturunan Greyson yang populer dan kaya harus mengalami perubahan hidup yang drastis hingga hampir kehilangan segalanya dalam sekejap? Dan satu-satunya orang yang bisa menolong Zack Greyson hanyalah Luna Al...