Chapter 4 - Hari Tenang

159 20 3
                                    

"Eh?"

Atsumu dengan sigap membuka informasi contact pengirim pesan tersebut.

Sakusa.

Ok. Sepertinya mengurus orang ini akan lebih susah dibandingkan mengurus Oikawa. Atsumu mencoba membalas pesannya, setidaknya ia usaha pikirnya.

"Iya maaf, gua sudah lebih dulu janji sama beliau"

"Y"

singkat padat dan tidak jelas, itulah jawaban yang diberikan dari Sakusa.

Kudu piye toh iki? Atsumu bertanya-tanya namun ia memilih untuk membalas pesan Sakusa nanti. Ia memasukan hpnya ke dalam kantong dan segera menuju rumah.

"Aku pulang"

"Selamat datang" Jawab sang adik yang langsung menyambut kedatangan kakaknya itu.

"Papa, mamah mana?"

"Hari ini papa mamah keluar kota, katanya ada urusan mendadak"

"Oh ok"

"Samu udah masak, kakak mau makan?"

"Boleh, masak apa lo?"

"Ah Samu buat kare ayam sama bikin takoyaki" jawab sang adik sambil tersenyum.

Atsumu dengan sigap mengambil makanan yang ada di meja makan. Masakan Samu memang selalu menggoda batinnya. Ia pun langsung melahap hidangan yang sudah disiapkan adiknya

"Enak?"

"Hmmm enak! Enak banget inimah!" Jawab Atsumu dengan mulut yang penuh

"Makannya pelan-pelan"

Atsumu hanya mengangguk sambil terus mengunyah makanannya.

Saat menikmati hidangan mata Atsumu menangkap sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Sam itu lengan lo kenapa? Kok biru?"

"Ah ini? Ini tadi umm jatoh ditangga haha" jawab sang adik cepat.

"Serius? Kok bisa?"

"Tadi buru-buru turun tangga pas di sekolah, terus kepleset deh hehe" senyum sang adik membalas pertanyaan dari kakanya itu.

"Lain kali hati-hati" Nasihat sang kaka dibalas anggukan olehnya.

Mereka sudah selesai makan, Samu dengan sigap membersihkan piring dan peralatan kotor yang ada.

"Aku aja yang harusnya nyuci sam"

"Gapapa, Samu sekalian kerja kok"

Atsumu merasa tidak enak, tapi ya adiknya yang mau. Biasanya Osamu akan memasak dan dia bertugas untuk membersihkan dapur selesai mereka makan. Tapi yah, sepertinya adiknya disini kelewat rajin hingga semuanya dikerjakan sendiri.

"Gue ke kamar ya" Atsumu melangkahkan kakinya meninggalkan dapur dan segera naik ke lantai atas untuk menuju ke kamarnya.

Atsumu membuka ponselnya, membaca semua pesan-pesan yang ada di benda itu. Ntah sudah berapa jam dia hanya melakukan kegiatan itu hingga

Tok tok

"Umm ka Tsumu udah tidur?"

"Belum, kenapa?"

"Emm Samu boleh masuk?"

"Masuk aja"

Tidak lama Samu membuka pintu kamarnya, ia masuk ke kamar Atsumu dengan membawa bantal dan boneka kelinci dipelukannya.

"Kenapa?"

"Umm Samu ga bisa tidur" lah tunggu terus? Atsumu membatin, ia melihat gerak gerik adiknya yang begitu kikuk ingin mengatakan sesuatu.

Atsumu Harem!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang