Chapter 8 - Training Camp II

145 17 8
                                    

Jalan-jalan ke Catalunya. Jangan lupa mampir ke Camp Nou.
Hey kamu yang di sana, I love you!

--------------------------------------

Ckiit

"Cover!!"

Decitan sepatu dan peluh keringat memenuhi gym itu, yah namanya juga gym ye kan.

Sementara teman-temannya sibuk berlatih, maka Atsumu mempunyai kesibukan yang paling beda. Ia sibuk mondar-mandir, melipat lengannya sesekali berkacak pinggang sambil terus-terusan berkomentar layaknya seorang pelatih professional. Oh ya Jangan lupakan pisang ambon yang sedang dikunyahnya.

"Haduh ga gitu! Gimana sih kalian ini, lemah banget itu spikenya. Kayak cewek aja"

"Lah kita memang cewe!" balas teman-temannya kompak.

"Oh iya, maaf aing kan forgot" Balasnya sambil tertawa bodoh.

Ntah memang karena cinta itu buta atau bagaimana, bagi mereka senyuman bodoh yang dilakukan Atsumu itu sangat manis hingga menciptakan semburat rona merah di pipi mereka. Kecuali adiknya tentunya, bagi Samu memang kakaknya itu terlihat bodoh ditambah lagi sekarang Ia sedang memegang pisang layaknya seekor monyet.

Priiit.

Akibat salah fokus, Sebagian tim baru saja kehilangan 1 point yang berharga. Tapi tak apa, poin barusan tak seberharga senyuman jamet kuning satu itu.

"Adooh fokus dong kalau main, kalian ini gimana sih?! Bisa maen gak sih?!"

Ok tak jadi, jamet ini sama sekali tak manis, Ia menyebalkan.

"Bawel! Memangnya lu bisa apa?!" Balas adiknya tak terima.

"Eits, bisa dong. Gue kan jago" Ujarnya melempar kulit pisang itu kesembarang arah. Ntah memang nasibnya yang sedang tak beruntung atau bagaimana, kulit pisang itu mendarat tepat di lapangan yang sedang digunakan oleh Tim Itachiyama.

Ckiit

BBRUK

"Eh kodok apaan tuh?" Atsumu menoleh kebelakang, manik yang mirip warna coklat hazel itu mendapati Sakusa yang terjungkang karena kulit pisang yang barusan Ia lempar.

Tentu saja yang lain langsung menggerumbung, mengecek kondisi Sakusa termasuk Atsumu.

"Sakusa gapapa? Kakinya kalau dilurusin sakit ga?" Tanya Kita sambil memeriksa kakinya dengan sigap. Pemilik dwi warna satu ini memang cepat sekali dalam bertindak, memang calon istri idaman kalau kata pria di Sekolah Inarizaki.

"A- aduh! Iya sakit..." ringisnya pelan lalu tiba-tiba mengamuk dan mencari pelaku pembuang sampah. "Woi ini siapa yang buang kulit pisang disini?! Akan kubuat kau menjadi seperti kulit pisang ini!" Teriaknya.

Atsumu, sebagai seorang pelaku kini memiliki dua pilihan. Bertindak sebagai gentleman dengan mengakui perbuatan dan bertanggung jawab + kena hantam Sakusa. Atau pura-pura bodoh dan tidak tahu. Tapi sepertinya percuma karena ada banyak saksi yang melihatnya memakan pisang barusan.

Di saat yang bersamaan, Suna sebagai musuh bebuyutan juga datang, bukan membantu tapi..

"Wah... kayaknya patah deh ini"

"Diem lo! dasar cewek gila!"

Baru saja Suna akan membalas lagi, tiba-tiba Atsumu datang dan segera mengangkat Sakusa ala pengantin baru.

"E- eh!!" Amarah tadi terpendam, Ia terkejut karena tiba-tiba Atsumu menggendongnya. Mana gaya pengantin pula!

"A- A- Atsumu?" Sosok aslinya keluar, sifat Tsundere yang dimilikinya benar-benar nampak kali ini. Ia salting tidak tertolong, pikirannya melayang terbang jauh hingga keluar dari galaksi milky way, wajahnya sudah memerah bagai kepiting rebus. Sakit yang Ia rasa barusan sudah hilang, kini malah sepertinya ada yang salah dengan jantungnya karena debarannya melebihi kondisi normal.

Atsumu Harem!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang