2. Lima Sekawan

348 21 1
                                    

"Baik anak-anak sampai jumpa dijam pelajaran ke empat. " Kata Bu Fatma selaku guru matematika, sembari membereskan lembaran-lembaran kertas yang berserakan menjadi satu. Kemudian dia taruh di tengah-tengah meja. Dia keluar meninggalkan barang bawaannya.

Sepeninggalan Bu Fatma, siswa siswi yang berada didalam kelas langsung berhamburan keluar kelas menuju kantin. Begitu pula dengan Aletta dan Una, mereka berdua keluar dan disambut oleh dua siswi dari kelas lain.

"Siti, kantin yuk. " Kata salah seorang siswi berambut panjang bergelombang sebelah kiri, mengajak ke kantin.

"Ehh,, ini siapa, murid pindahan itu ya? " Timpal satunya lagi yang berambut potongan layer dengan poni paris. Saat dirinya melihat seorang perempuan disebelah sahabatnya.

"Iya. Namanya Aletta, Aletta kenalin ini Salma, ini Aisha. Mereka berdua sahabat gue dari SD. " Ucap Una memperkenalkan para sahabatnya.

"Salma." Ucap siswi berambut panjang bergelombang, menerima uluran tangan dari Aletta.

"Aletta " Kemudian Aletta beralih bersalaman dengan siswi sebelahnya.

"Aisha"

"Aletta "

"Kuylah ke kantin, ntar keburu nggak ada tempat duduk. " Kata Una. Lalu mereka berempat berjalan beriringan menuju kantin.

Dan benar saja, kantin telah penuh sesak dengan para siswa siswi yang ingin mengisi perut mereka.

"Lo berdua cari tempat duduk, gue sama Siti yang bawa makanannya, kalian pesen apa? " Ujar Aisha kepada teman-temannya.

"Bakso, es teh. " Ucap Salma

"Samain." Giliran Aletta yang menjawab. Dan mereka berempat pun berpencar dengan Una dan Aisha mengantri, sedangkan Aletta dan Salma mencari tempat duduk.

Saat sedang mencari, mata Aletta menemukan ada bangku kosong dibagian pojok, mepet dengan dinding.

"Eh.. Disana ada yang kosong! " Serunya sembari menunjuk agar Salma melihatnya.

"Eh iya,, yuk cepet ntar keburu diambil orang. " Ujar Salma, setelahnya mereka berdua berjalan mendekat ke bangku kosong tersebut.

Akhirnya keduanya telah duduk dengan saling berhadapan.

"Btw, lo pindahan dari mana? " Tanya Salma memulai percakapan.

"Gue dari solo. " Jawab Aletta

"Samaan dong kayak si Siti, dia juga dari solo. Dia pindah kesini pas kelas 4 SD. "

Aletta mengangguk sambil ber-oh ria.

"Pelafalan lo fasih banget ya.. Biasanya kan kalo orang migran, logat aslinya masih terbawa-bawa. " Ujar Salma terheran-heran, pasalnya ia juga punya tetangga yang berasal dari medan, tapi logat medannya masih kental sampai sekarang. Padahal tetangganya itu telah tinggal lebih dari 10 tahun.

"Gue aslinya sini kok, cuma dua tahun lalu pindah ke Solo, soalnya bapak gue dipindah tugaskan disana. "

Kini giliran Salma yang mengangguk sambil ber-oh ria. Tak lama Una dan Aisha datang dengan nampan berisi empat bakso dan empat es teh di tangan kedua perempuan tersebut.

Aletta dan Salma berdiri membantu temannya yang kewalahan. Setelah meletakkan nampan dan membagikan bakso serta es tehnya, mereka berempat menundukkan kepalanya dan menyuapi kuah bakso kedalam mulut mereka masing-masing.

Disaat sedang khidmat nya dengan bakso, mereka mendengar teriakan tertahan para fans entah dari samping ataupun depan. Karena dari belakang enggak mungkin, soalnya mereka duduk paling belakang.

Pacar JawakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang