8

143 14 3
                                    

Warning Guys👀
Hati - Hati dengan Typo yaaaaa
Be happy ☺️
And happy Reading 👌


Deru nafasnya memburu titik keringat bermunculan mimpi akan masa lalunya terus menjadi hal yang membuat terus mengonsumsi obat tidur akhir akhir ini.

Saat akan meraih gelas di nakas ternyata gelas itu kosong, beranjak keluar dari kamarnya untuk kembali mengisi air mineral ke gelas. Suasana rumah yang gelap sudah menjadi hal yang biasa untuk nya.

Memasuki area dapur yang sunyi segera dirinya mengisi air sehingga cepak kembali kedalam kamarnya namun bunyi langkah kaki membuatnya terdiam membeku.

"Aish anak sialan ini lagi!"

Umpatan yang sudah sangat terbiasa untuk nya, sosok ini sang ayah yang baru kembali kerumah dalam keadaan mabuk. Dalam hati dirinya menyiapkan tubuh dan jiwanya karna dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bughhh
Prangg

Bunyi lemparan gelas memecahkan keheningan malam itu, sesaat kepalanya terasa pening sesuatu yang hangat seperti mengalir di belakang kepalanya. Tangannya mencengkram gelas dengan erat hingga memutih.

Tak lama lampu dapur dihidupkan dengan suara gaduh. Dari ekor matanya melihat Dafa dan Alby yang berdiri mematung. Sontak dengan gerakan cepat Alby menarik sang papa yang sudah hampir tidak sadar kedalam kamar.

Tanpa berucap apapun dirinya beranjak pergi melewati Dafa yang masih berdiam diri.

Saat sudah didalam kamar mengunci pintu dan meletakkan gelas di nakas. Dirinya jatuh terduduk di bawah pinggir ranjang terkekeh kecil.

"Sialan." Lirihnya.

°°°°

Pagi - pagi sekali sebelum matahari terbit, setelah melap darah di belakang kepalanya dengan tissue tanpa mengobatinya. Samuel beranjak pergi menuju rumah Mas Yudha beruntung hari ini weekend dirinya tak perlu memusingkan pergi ke sekolah.

Kepalanya sudah sangat sakit wajah pucatnya bersembunyi di bawah topi hitam dan hood hoodienya.

Beberapa menit yang ditempuh menggunakan sepeda motor, membuat berdiri diam di depan pintu rumah Mas Yudha. Sejenak matanya memanas rasanya sangat sakit bahkan dirinya tak mampu berucap apapun lagi.

Sayup-sayup mendengar suara mas Wira dan Yudha di dalam rumah. Tangan dengan cepat menepis bulir air mata dan menghembuskan nafas menenangkan diri.

Pintu terbuka mas Wira menatap terkejut sesaat sebelum raut wajahnya berubah khawatir.

"Ya Tuhan Yudha! Samuel!" Pekik Mas Wira dengan menarik dirinya untuk masuk kedalam rumah.

Suara langkah cepat terburu dari dalam rumah menampilkan Mas Yudha yang masih basah rambutnya belum di keringkan datang menghampiri nya.

Tanpa bertanya apapun, mas Yudha membuka topi dan hood dikepalainya dengan lembut namun cepat. Mata dua sosok di depannya memindai tubuh Samuel dengan seksama.

"Sayang ganti baju cepet kita kerumah sakit sekarang." Sentak Mas Yudha.

"Mas." Lirih Samuel.

"Udah Na, duduk dulu mas ambilin air madu hangat sambil nunggu mamasmu."

°°°°

"Lukanya cukup dalam karna ada pecahan kaca yang menancap sayangnya luka tidak ditangani langsung sehingga pasien kehilangan banyak darah , tapi sekarang setelah infus habis pasien bisa kembali pulang."

"Syukurlah baik dok terimakasih." Ucap Yudha.

"Yud, aku beli sarapan dulu ya ke kantin ini Nana pasti belum makan juga."

"Aku titip kopi ya Yang." Sahut Yudha pada Wira.

Setelah Wira beranjak pergi, yudha duduk di kursi samping ranjang menggenggam tangan kecil Samuel yang sudah terasa hangat tidak seperti tadi pagi. Tangannya mengelus lembut pelipis Samuel dengan tatapan mata yang teduh.

"Kamu hebat Na, adik mas yang paling hebat, bertahan sedikit lagi ya Na, setelah ini kamu bebas , Nana adik mas yang paling mas dan mas Wira sayang ada mamas disini dek." Lirih Yudha.

Dalam tidurnya Samuel sayup-sayup mendengar lirihan Mas Yudha , setetes air mata terjatuh tanpa di minta namun sapuan hangat dari tangan mas Yudha menghangatkan jiwanya.

°°°°

Wira yang sedang menunggu pesanan bubur ayam dan lontong sayur sembari memainkan handphone lantas menoleh saat mendengar namanya dipanggil.

"Mas Wira?"

"Loh El? Ngapain km disini?"

"Abis nganterin dokumen Ayah yang ketinggalan, terus laper ya udah disini deh, mas ngapain? Mas sakit atau mas Yudha?"

"Engga bukan mamas , emmm..."

Melihat Wira yang terlihat mempertimbangkan sesuatu untuk dikatakan otak cerdas Elenio bekerja cepat.

"Mas jangan bilang Samu-el?" Lirihnya.

Wira yang mendengar lirihan adik sepupunya ini terkejut.

"Dari mana kamu kenal Nana ehh engga Samuel? Ahh Iyah kamu satu sekolah tapi engga gimana kamu bisa mikir ini Samuel?"

"Mas, mas percaya kalo dibalik nurutnya aku sama permintaan ayah untuk jadi seorang dokter padahal impian ku jadi pembuat game dan setengah mati aku gak mau nurutin itu alasannya dia mas, Samuel."

Wira yang mendengar itu tertegun sesaat, adik sepupunya ini anak yang jahil juga sangat ceria, pernah kabur dari rumah karna menentang permintaan ayahnya untuk menjadi dokter agar ada yang bisa meneruskan posisi ayahnya dirumah sakit milik mereka. Namun dalam kurun beberapa bulan ini Elenio mengalami perubahan yang memang sangat membuat terkejut seluruh keluarga nya.

Dia masih lah sosok Elenio yang ceria dan jahil, namun dia tampak begitu dewasa dan sangat bertanggung jawab. Ada beberapa waktu para sepupunya bahkan dirinya sendiri melihat Elenio menatap langit dengan pandangan kosong dan sendu. Jadi apakah alasannya adalah karna Elenio tahu sedikit atau mungkin banyak tentang kisah Nana?.

"Dek, kalo kamu cuma kasian sama Samuel lebih baik jangan."

"Engga mas , I love him so much sekarang nanti bahkan di masa lalu, aku gak mau nyianyia in kesempatan sekarang, aku pengen buat Samuel bisa terbang bebas dengan aku yang akan genggam tangannya erat."

Sesaat hening menyinggahi, hingga suara pesanan makanan miliknya sudah siap. Wira beranjak menenteng makanan dan cup kopi pesanan sang kekasih.

"Ayok El kok malah duduk bengong, mau ikut gak? Mas gak bisa lama disini kasian Nana belum makan."

"Ehhh..."

Perlahan senyum secerah matahari terbit di wajahnya Elenio.

"Tunggu mas." Serunya melupakan tujuan awalnya yang ingin ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar.

∆∆∆∆∆∆∆

ANNYEONG 😘😘
WIHHH ADA YANG NUNGGUIN TERNYATA YAAA😹😹
Nihhh karna ada yang minta up💚
Up juga akhirnya 😻😻
See you next up nyaaaa yaaa kasih semangat donggg biar ide lancar jayaaa nihhh guys 🥺🥺

🐯🦊🐶🐻🐰🐬🐹💚

Salam Cinta
Nana🐰💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adore' YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang