WARNING!!!
SORRY FOR TYPO
ENJOY FOR READING ✿∆∆∆
Pecahan piring yang terlempar tepat di depan kakinya tetap membuat dirinya hanya terdiam menatap tanpa minat sosok didepannya yang sudah terbakar emosi.
"Anak sialan! Sudah saya bilang jangan tongolkan wajahmu dihadapanku." Sentaknya.
Samuel melirik sang kakak kembaran yang melanjutkan sarapan paginya dengan tenang, sedangkan sang adik hanya terdiam merunduk menatap piring dengan tangan menggenggam erat sendok dan garpu.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, dirinya berlalu pergi kedapur mengabil Tumblr air miliknya dan melangkah pergi tanpa mendengarkan teriakan makian sang Papa.
Saat sudah sampai dan memarkirkan motornya. Netranya menatap sekolah nya yang terlihat ramai dan ada sebuah panggung. Tepukan di bahunya membuat dirinya menoleh menatap sosok teman kelasnya.
Sang ketua kelas dengan senyum ramah. Hendry Zayn Danuar sosok ini adalah salah satu sosok yang mendapatkan undangan di universitas Royal College of Art bersamaan dengannya dulu bedanya dirinya mendapat beasiswa penuh, sedangkan Hendry Mendapat 1 tahun masa percobaan.
Saat itu dari yang dirinya dengar setelah masuk masa perkuliahan selama 2 semester Hendry berhasil membantu para seniornya membuat beberapa karya film yang tayang di Box-office London dengan sangat memuaskan.
Dirinya dan Hendry tidak terlalu dekat kalau dekat itu pun karna lomba yang akan mereka ikuti.
"Hari ini kan ulang tahun sekolah Sam, Lo sama gue di suruh Pak Theo jadi bagian dokumentasi inget kan?"
Ingatannya langsung kembali ke masa itu, saat dirinya menjadi bagian dokumentasi. Dengan mata kepalanya sendiri melihat sang Papa datang untuk melihat sang anak kesayangan tampil bernyanyi.
"Oh ya inget." Jawabnya.
"Yuk langsung aja ke pak Theo tapi taro tas dulu."
Hendry dengan akrab mencoba mencari bahan obrolan yang dijawab seadanya. Hingga perbincangan itu tanpa sadar membuat Samuel merasa nyaman , mungkin karna pembawaan Hendry yang karakter cukup disukai Samuel.
"Btw Sam, Lo jadi ambil beasiswa nya kan?"
"Kenapa?" Tanyanya lagi tanpa menjawab.
"Ya gue harep sih Lo terima Sam, kesempatan bagus untuk kita tau apa lagi nih ya gue jadi ada temen gak pelonga-pelongo."
Ajaibnya mendengar hal itu membuat dirinya tertawa kecil. Dirinya mengingat wajah cemberutnya Handry saat dirinya di kehidupan dulu menolak beasiswa itu pada pak Theo.
Tangan dengan refleks menabok lengan Handry pelan. Hal itu membuat Handry terpaku menatap wajah Samuel yang tertawa. Tanpa sadar wajah Handry bersemu memerah.
"Hen, Hendry!" Sentaknya.
"Oh eh ya?"
"Kenapa? Lo sakit wajah Lo merah?"
"Oh engga , ini gerah panas gitu ehm ya udah ayok ke tempat pak Theo."
Samuel hanya mengedikkan bahunya tak peduli setelah menaruh tas nya di meja dan beranjak mengikuti langkah Handry.
∆∆∆
Acara berjalan dengan sangat baik , hingga saat Dafa tampil pun semua hal yang terjadi di kehidupannya dulu tetap berjalan sama. Namun yang berbeda adalah sosok itu, Elenio.
Dengan gitar ditangannya duduk diatas panggung, senyum nya yang secerah matahari membuat Samuel terpaku sesaat.
"Ehem Lagu ini untuk satu orang yang bahkan dalam hidup gue dulu gak pernah terbesit untuk peduli, tapi semua jadi kayak mimpi, saat gue ngeliat mata hitam itu penuh dengan luka yang untuk gue sendiri pun mungkin akan nyerah , dia berhasil buat rasa gak nyaman di hati gue karna air matanya , gue pengen genggam tangan erat dan memberitahu dirinya bahwa dia berharga ... Bahwa dia berhak bahagia."
Goodbye love, you flew right by, love
Remember the way you made me feel
Such young love but
Something in me knew that it was real
Frozen in my headPictures I'm living through for now
Trying to remember all the good times
Our life was cutting through so loud
Memories are playing in my dull mind
I hate this part, paper hearts
And I'll hold a piece of yours
Don't think I would just forget about it
Hoping that you won't forget about itEverything is gray under these skies
Wet mascara
Hiding every cloud under a smile
When there's cameras
And I just can't reach out to tell you
That I always wonder what you're up toPictures I'm living through for now
Trying to remember all the good times
Our life was cutting through so loud
Memories are playing in my dull mind
I hate this part, paper hearts
And I'll hold a piece of yours
Don't think I would just forget about it
Hoping that you won't forgetI live through pictures
As if I was right there by your side
But you'll be good without me
And if I could just give it some time
I'll be alrightGoodbye love, you flew right by love
Pictures I'm living through for now
Trying to remember all the good times
Our life was cutting through so loud
Memories are playing in my dull mind
I hate this part, paper hearts
And I'll hold a piece of yours
Don't think I would just forget about it
Hoping that you won't forgetMata Samuel terpaku menatap iris coklat milik Elenio. Tatap yang membuat hatinya berdebar tidak nyaman. Meremas pelan kamera ditangannya merunduk memejamkan matanya.
Kembali mendongak mencoba fokus mengarahkan kameranya, jepretan foto Elenio yang tersenyum lebar dengan tatapan hangat itu berhasil dirinya abadikan. Senyum tulus tanpa sadar dia sunggingkan melihat hasil jepretan kamera nya.
Entah karna hasilnya yang memuaskan atau karena sang objek foto yang berhasil menyentuh dinding tegak dihatinya tanpa sadar.
∆∆∆
Up!!! Up!!!
Siang - Siang Up 😍
Nice days ♡
See you next Up♡🌟

KAMU SEDANG MEMBACA
Adore' You
FantasiWARNING!!! INI CERITA BL (NAHYUK) Dia membenci hidupnya Dia hancur dalam diamnya Dia terluka setiap waktunya Hingga saat merasa akhirnya tiba, kehidupan nya tidak lagi seperti yang akan pernah terjadi dimasa depan. Dia terlalu muak Dia terlalu be...