WARNING!!!
INI CERITA BL
(NAHYUK)
Dia membenci hidupnya
Dia hancur dalam diamnya
Dia terluka setiap waktunya
Hingga saat merasa akhirnya tiba, kehidupan nya tidak lagi seperti yang akan pernah terjadi dimasa depan.
Dia terlalu muak
Dia terlalu be...
Bunyi lemparan beberapa benda itu tidak dirinya hiraukan. Setelah mengunci pintu kamarnya dengan rapat. Ingatannya memikirkan kejadian yang terjadi tadi.
Flashback
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam ada beberapa design yang memang harus di selesaikan karna akan di cetak. Langkah nya memasuki rumah yang langsung dihadapkan kepada sosok yang sangat dihindarinya.
"Sudah tidak berguna, bikin malu saja kerjaannya , sekarang pulang malam jual diri kamu! Lihat Dafa dan Alby dari sore sudah dirumah."
"Apapun yang saya lakukan itu bukan urusan anda." Jawabnya.
Plakk
"Anak sialan!"
Kepalanya tertoleh ke samping karna. Tamparan itu, netranya menangkap Alby yang mengintip dari lantai 2.
"Urus saja anak kebanggan dan kesayangan anda." Sarkas nya sembari beranjak pergi meninggalkan sang ayah yang sudah mengumpat kan dirinya kesal.
Berjalan hingga melewati Alby yang masih berdiri terdiam tanpa kata hingga saat sudah menjauh panggilan Alby membuatnya berhenti namun tidak sampai berbalik.
"Abang.." panggilnya dengan suara tercekat, diriny tidak menjawab panggilan itu.
Flashback off
'Sabar Samuel sedikit lagi ... sedikit lagi kamu akan keluar dari neraka ini' lirihnya.
∆∆∆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ujian pertama Samuel berdiri di depan ruangan ujian yang masih sepi, menghembuskan nafasnya panjang melangkah masuk kekelas tapi sesuatu menahan lengan membuatnya berbalik melihat.
"Kau..?"
"Coklat untuk Lo, suka yang manis kan? Good luck Na , setelah ujian nanti tolong temuin gue di pasar malam Deket tempat kerja Lo jam 8 malem dibawah bianglala." Ucapnya dengan usapan di rambut Samuel lembut.
Tidak sempat menjawab Sosok itu sudah beranjak pergi menghilang ditikungan koridor.
Menatap coklat ditangannya dengan seksama. Tersenyum tipis sesuatu tentang sosok itu membuatnya merasa hangat. Hal hal kecil tidak terduga yang membuatnya tanpa sadar menunggu hari esok melihat hal apa lagi yang akan di berikan oleh sosok itu.
∆∆∆
Hari pertama ujian berjalan dengan sangat lancar, setelah menyegarkan dirinya dengan membasuh wajahnya di wastafel. Beberapa sosok masuk kedalam kamar mandi percakapan samar mereka terdengar olehnya.
"Iyah dia itu sok jual mahal banget giliran di gilir nanti juga ngedes*h keenakan."
"Dia kakaknya si Alby itu kan ya?"
"Yoi cuy, gue denger juga ya dia punya kembaran tapi kembaran nya itu gak diakuin gitu loh."
"Rusak sih itu keluarga,mana songong banget si Dafa itu mentang mentang cantik."
Tanpa sadar tangannya terkepal mendengar hal itu. Mencoba merilekskan diri dan mengabaikan ucapan beberapa siswa itu.
Namun saat akan beranjak pergi panggilan dari salah satu siswa itu menghentikan nya.
"Wahh Sam, Gimana beasiswa Lo?"
"Oh .. ya gitu lancar."
"Good luck deh ya keren banget emang jepretan Lo."
"Thanks Lo juga semoga lancar , gue duluan ya."
"Yoi."
Setelah keluar dari kamar mandi suara mereka masih cukup terdengar.
"Lo kok bisa ngobrol Sama dia bro?"
"Walau aura dia hampir mirip sama si Dafa itu bro, Samuel itu anaknya Baek gila , Lo minta bantuan dia kalo bisa dibantu pasti dibantu gak pilih pilih cuma anaknya emang pendiem , kurang nonjol aja gak paham sih gue gimananya tapi dia pinter loh bahkan menurut gue dia lebih hebat dari pada Dafa kali."
Tanpa mau mendengarkan lebih lanjut dirinya beranjak pergi menuju ruangan ujian untuk mengambil tas dan pergi ke toko mas Yudha.