Sebenernya, Eza ga punya temen yang tinggal di perumahan Permata Biru ini. Dia bohong aja supaya bisa anter Aru.
Apa ya, bukannya cemburu. Tapi Eza ga suka aja sama si Nathan Nathan sok kegantengan itu. Apaan mau nganter Aru, berkedok dia ini babang grab??
Ya tapi sebenernya ga salah, kan si Aru yang minta Nathan buat nganterin.
Nah kok ini si Eza malah merasa marah ya liat adeknya mau dibonceng sama cowo genit sok kegantengan macem Nathan.
Tapi ga bohong juga, Eza mengakui kalo Nathan ini sedikit kece dan sedikit ganteng. Inget loh ya, sevdikit!
Nathan Riki Ardana
(mana ada abang grab secakep nathana, plis???)
Dan sekarang, Eza lagi menikmati se cup large boba yang dia beli di kamsia seberang portal masuk perumahan Permata Biru.Eza menghela nafas, dia udah menghabiskan waktu selama hampir 3 jam. Dan dia duduk duduk ga jelas di dalam mobil begini sambil minum boba.
Haduh, kebelet pipis dah lama lama si Eza.
Gatau aja dia si Aru sama Irina asik ghibah sambil makan makan.
Bahkan ruangan kamar bernuansa pink pastel itu dipenuhi oleh suara tawa dari Aru dan juga Irina.
"Eh btw, tadi lo jadinya kesini sama siapa? Nathan?" Tanya Irina.
Irina Putri Cendana
Aru menggeleng, "dianter mas Eza"
Mas Eza? Kayanya Irina pernah denger nama itu. Tapi siapa ya? Lupa dia.
"Ayangnya lo?"
Aru langsung tersedak kuah topoki pedes yang lagi dia makan.
"Aduh, Rina! Yang bener aja deh, ya kali gue jadian sama sodara sepupu gue?!" Aru bahkan reflek gaplok lengan Irina.
"Lah mas sepupu yang lo ceritain itu??" Aru mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
our | jeongharu
Fanficketika saudara sepupu, tinggal di bawah atap yang sama dan salah satu dari mereka pun jatuh hati. lalu, bagaimana dengan si adik sepupu? apakah dia juga merasakan hal yang sama? "kita ini sepupu, mas!" "i don't fucking care!"