Our Happy Ending

3.4K 241 275
                                    

Sepanjang jalan Aru diam, menatap jalanan di luar yang begitu ramai. Melamun, membiarkan airmatanya mengalir di pipinya.

"Kecewa bunda sama kamu, Ru! Bunda kasih kepercayaan buat kamu, bunda kasih kebebasan ke kamu! Bunda bolehin kamu kuliah di luar kota! Tapi begini kelakuan kamu! Kamu ga pulang selama liburan, berduaan sama Eza" ujar Ruby.

Aru menggigit bibirnya, mendengar segala ocehan yang keluar dari bibir tipisnya Ruby.

"Bisa bisanya kamu sama mas sepupu kamu?! KALIAN SEPUPU, NGERTI GA SIH?! KALO BUNDA GA DATENG, KALIAN MAU APA? SEKS, IYA?! GA PANTES TAU, GA?! GA MALU, HAH?!"

Aru memejamkan matanya, demi Tuhan dadanya nyeri banget saat ini. Sakit denger kata bundanya. Nyeri dari hatinya yang menjalar ke lehernya. Bahkan untuk sekedar narik nafas pun sakit.

Diam diam dia menghela nafas, sesakit ini ternyata. Rasa sakitnya kaya gini ternyata.

Mas Eza dan segalanya, Aru merasa kehilangan segalanya.

"Ayah bakal bilang ke bang Juna, biar Eza di mutasi aja keluar kota. Biar kamu bisa nyelesaiin kuliah kamu disini, tapi tentu aja sama pengawasan ayah atau bundamu" ujar Husein.

"Kenapa? Kenapa ayah sama bunda pisahin aku sama mas Eza?" Tanya Aru, dirinya menunduk sambil meremat kedua tangannya.

"Mau tau kenapa? Karna kalian ini sodara!! Bisa mikir ga sih, kalo kalian ini sodara! Mikir ga sih kalo ayah kamu sama papanya Eza itu kakak adek?! MIKIR GA?!"

Lagi, bentakan dari Husein itu berhasil melukai hati Aru. Seumur umur Husein ga pernah bentak dia kaya gini, dan sekarang, rasanya beneran sakit.

"Aku mau sama mas Eza--"

"BERENTI BILANG MAU SAMA EZA, GAHARU!! GA SEHARUSNYA KALIAN PUNYA HUBUNGAN KAYA GINI!!" Husein.

Aru semakin terisak, "emang salah Aru pacaran sama mas Eza? Ayah sama bunda tau gimana bahagianya Aru sama mas Eza?"

"Bunda tau yang terbaik buat kamu, Eza itu kakak sepupu kamu! Dia bukan orang lain yang bisa kamu jadiin pacar!" Kata Ruby.

Aru terdiam, memilih diam tanpa mengeluarkan suara lagi.

"Besok kamu UAS, cari hotel yang bisa kita check in selama seminggu" Husein.

"Aku gamau di hotel" Aru.

"Ayah ga akan bawa kamu balik ke rumah itu"

"Gibran satu kampus kan sama kamu, tinggal bareng aja kamu sama dia buat sementara. Bunda yang bakal pantau kamu" Ruby.

"Gibran tinggal dimana, Ru?"

~~~

Gibran lagi asik banget cuddle sama Mauka. Si manis itu mengusap usap kepala Gibran yang berbaring di lengannya.

"Kamu gimana bisa sih, nikahin aku begitu? Mama kamu gimana?" Tanya Mauka.

Ini nih yang dia kepoin, kenapa kemaren kok ga sama mamanya Gibran. Beneran cuma bertiga doang, bahkan Damian pun ga dateng.

"Dari Bali aku langsung ke Jakarta, begitu kamu flight ke Jepang, aku pulang ke Jakarta. Aku datengin mama, dan dia cerita semuanya ke aku. Tapi aku tetep mau nikahin kamu" jawabnya.

Matanya memejam menikmati elusan tangan mungil dari Mauka. Gibran jadi ngantuk, tapi dia masih mau cerita.

"Terus?"

"Ya gitu, aku bilang sama papa dan papa setuju. Papa juga ga suka sama opini mama, menurut mama, aku sama bang Dami itu investasinya. Buat keuntungan dia, dan aku begitu bersyukur waktu itu ikut papa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

our | jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang