DOR!
Arina memejamkan matanya begitu suara yang mengganggu telinga tersebut terdengar di ruangan sempit itu.
Namun, Arina tak merasakan apapun yang mengenai tubuhnya. "Apa aku sudah mati?" Arina membatin.
Karena penasaran, matanya terbuka secara perlahan dan mengerjap-ngerjap menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya lampu. Matanya membulat, mulutnya terbuka lebar tatkala kejadian tak diduga terjadi di hadapannya.
Air mata mengalir diiringi dengan isakan kecil. Berbagai pertanyaan memenuhi benaknya. Ia tak percaya, Arina tak percaya.
Arina tak percaya kalau Karin datang dan mempertaruhkan nyawanya untuk seorang Arina yang tak berguna.
Iya, benar. Karin belum mati. Saat pelatuk pistol tersebut ditarik, Karin tiba-tiba datang dan mengarahkan pistol tersebut tepat di dada kirinya. Dan, kini, Karin tergeletak di lantai sambil berkata, "Aku sudah menelpon polisi sebelumnya, tunggu saja."
Isakan Arina semakin kencang saat Karin berusaha tersenyum ke arah Arina dan menahan rasa sakitnya. Matanya terpejam saat Arina menghampirinya untuk memeluknya.
Karena takut ditangkap polisi, Gina lari dan segera membuka pintu. Namun, alangkah terkejutnya ketika Kania berdiri di sana dan tersenyum meremehkan, mulutnya bergerak mengucapkan kata, "PEMBOHONG."
"PENGHIANAT!"
Kania berdiri di sana menghalangi jalan agar Gina tidak bisa keluar. Berkali-kali Gina berusaha mendorong Kania, namun justru telapak tangannya yang merasa perih karena tak sengaja terkena pecahan kaca mobil yang menancap di tubuh Kania.
Kania mengubah wujudnya lebih buruk dari sebelumnya. Seluruh tubuhnya dipenuhi pecahan kaca agar Gina tak berani mendorongnya.
Suara mobil polisi membuat Gina semakin panik. Ia berusaha keluar lewat jendela, namun Shirra juga datang dan menodongkan pisau begitu Gina membuka jendela.
Bruakkk!!
"Angkat tangan atau saya tembak?!"
Gina masih berusaha untuk keluar lewat jendela tanpa peduli pisau yang menggores lengannya.
Dor!
Polisi menembak kaki Gina sampai Gina terjatuh dan merintih kesakitan. Kini, tangan Gina diborgol dan polisi menyeretnya untuk masuk ke dalam mobil.
Sementara Arina masih diam menatapi sosok Karin yang akhir-akhir ini menghilang. Air mata terus berjatuhan seolah tak ingin berhenti sebelum Karin terbangun.
"WHUAAAAA!!!!"
Arina yang sedang terduduk lesu menatapi Karin langsung terlonjak kaget dan berdiri untuk menjauh. Karin tiba-tiba bangun dan mengejutkannya lalu tertawa puas.
Arina tersenyum lebar walaupun matanya masih menitikkan air mata. Kebahagiaan tak dapat lagi ia tahan, tanpa aba-aba Arina langsung memeluk Karin yang masih tertawa.
"Terimakasih, kamu menepati janji, Karin," ucap Arina sambil menangis terharu. Karin menepuk-nepuk punggung Arina, lalu keduanya tertawa bebas.
"Bagaimana aktingku selama ini?" tanya Karin sambil menyombongkan dirinya. Arina menggeleng-gelengkan kepalanya dengan takjub.
"Otakmu terbuat dari apa sih?! Dan mengapa kamu tidak terbunuh?" tanya Arina antusias.
"Mau aku ceritakan mengapa aku tidak terbunuh?" tanya Karin sambil tersenyum sok misterius.
"Mau dong!"
"Kalau begitu, sebaiknya kamu pulang dulu. Aku juga kangen ibu. Nanti kamu dateng ya ke rumah aku kalau kamu mau denger cerita aku." Karin berdiri dan merangkul Arina.
"Semua ini terasa mimpi bagiku. Dari sini, aku mendapat pelajaran. Jangan terlalu percaya kepada orang didekat kita sebelum dia membuktikan apa yang dia ucapkan. Karena sesungguhnya, Karin lah sahabatku yang sebenarnya. Karin yang rela mempertaruhkan nyawa dan berpikir keras demi diriku yang tak pernah menguntungkan dirinya. Bukan seperti Gina yang memanfaatkan persahabatan kami berdua hanya untuk menutupi keburukannya," batin Arina sambil tersenyum tipis begitu mengingat semua yang Gina lakukan padanya tak ada artinya.
—TBC
Sebenarnya ini tuh udah part terakhir, udah ending. Dan selanjutnya adalah, bonus part, epilog, dan part penjelasan.
Maaf yaa kalau ceritanya gak jelas:) aku membuat cerita ini semampuku, jadi mohon maaf kalau ada yang gak ngerti sama alur ceritanya, terimakasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Terror Hantu Bisu
رعبAwalnya, Arina hanyalah seorang gadis remaja biasa yang menjalani kehidupan sekolahnya dengan normal. Tetapi, tiba-tiba saja semua berubah semenjak dirinya memimpikan sosok menyeramkan yang menuduh Arina sebagai pembunuh. ©spicystars_ 2022 (2020) [...