chapter 11; let the battle begin-Rap Monster

625 41 5
                                    

~Akira POV~

Aku menghela nafas panjang ketika berangkat ke sekolah bersama Mirai. Kami berdua berjalan kaki menuju halte bus, tempat biasa kami menunggu bus. Meskipun sekolahku dengan sekolah Mirai berbeda, tetapi kami berdua tetap berangkat bersama. Yah, itu pun karena paksaan Mirai.

"hei, Aki-chan!" ujar Mirai membangunkanku dari lamunan. Aku pun segera kembali ke kenyataan, "ah, iya. Ada apa?" tanyaku pelan.

Sepertinya Mirai tahu bahwa aku sedang merenungkan sesuatu. Dia pun menepuk pundakku pelan, "soal kencan itu lagi?" tanya Mirai tepat sasaran. Aku pun mengangguk pelan.

Mirai menghela nafas, "kalau kau memang tidak ingin pergi kencan bersama mereka, kenapa kau masih saja masuk sekolah?" tanyanya, "kau 'kan bisa minta izin pada guru sampai mereka bertujuh benar-benar menjauhimu dan tidak mendekatimu lagi," sarannya panjang lebar.

Aku menggelengkan kepalaku, tanda aku tidak setuju dengan idenya.

Sebenarnya aku mau saja tidak masuk, tapi aku tidak mau tertinggal pelajaran. Begini-begini, aku 'kan anak yang rajin dan berbakti, tahu.

Mirai pun menjadi kesal dengan sikapku yang tidak jujur, "kalau tidak mau, itu tandanya, kau memang suka pada mereka dan selalu ingin bersama mereka!"

"aku tidak suka pada mereka dan tidak akan pernah bersama mereka sampai kapan pun," ujarku membantah, keras kepala.

Mirai memukul keningnya sendiri sambil menggelengkan kepalanya dan berdecak, "hah, Aki-chan, Aki-chan. Aku sama sekali tidak mengerti dirimu!"

Aku tidak menghiraukannya dan terus berjalan sampai akhirnya kami sampai di halte bus. Tidak berapa lama, bus Mirai datang dan Mirai pun segera naik ke bus.

Sebelum dia naik, dia memegang kedua bahuku, "ingat kataku baik-baik, Aki-chan. Semakin kau menghindar dari mereka, maka mereka semakin mendekatimu. Ingat itu!" setelah dia mengatakan itu, Mirai masuk ke dalam bus dan bus pun melaju pergi, meninggalkan asap di belakang.

~~~

"after that prom, Juliet and Romeo when..."

Aku memandang ke luar jendela, tidak memedulikan apa yang diucapkan sensei sama sekali. Sambil melihat ke luar jendela, aku memainkan pensilku, mengetuknya dan memutarnya.

Ucapan Mirai waktu di halte bus tadi masih terngiang jelas di telingaku, seolah-oleh ucapan Mirai ada benarnya. Memang benar. Semakin aku menjauh, semakin mereka mendekat. Itu terlihat jelas sekali saat aku menolak ajakan kencan mereka, mereka tetap memaksaku meskipun aku tidak mau.

Apa aku harus... menerima mereka?

Ah, jangan berpikir yang tidak-tidak Akira. Waktumu jadi terbuang karena mereka bertujuh bukan? Tapi... kalau aku menerimanya, apa semua ini akan cepat berakhir? Entahlah.

TING TONG

Bel pulang pun berbunyi. sensei pun menyudahi pelajaran kemudian keluar dari kelas, diikuti beberapa murid yang sejak tadi sudah menunggu bel pulang berbunyi.

Kembali aku menghela nafas. Baiklah, aku akan mencoba menerima mereka. Kalau sampai cara ini tidak berhasil, maka aku akan sangat terpaksa bolos dari sekolah.

Tiba-tiba dari balik pintu kelas, seorang pria bertubuh tinggi dan berambut mencolok, muncul. Menampilkan setengah tubuhnya di pintu, "di mana Kinoshita Akira?" tanyanya kepada murid-murid yang masih ada di kelas.

Spontan, Murid-murid yang masih di dalam kelas menunjuk ke arahku. Aku terbengong ketika melihat mereka semua menunjuk padaku. Rupanya, salah satu dari Bangtan Boys datang ke kelasku. aku mengerti sekarang alasan mereka menunjukku.

Miss RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang