chapter 14; Just One Day

627 42 14
                                    

~Akira POV~

"hei, Akira! Bangun! Kau harus masuk sekolah!" teriak Mirai kepadaku sambil mengguncang-guncang tubuhku. Tetapi aku tetap tidak bangkit dan malah menyembunyikan wajahku dengan selimut.

"aku tidak mau..." ucapku singkat,

"memangnya kenapa? Apa karena kencan kemarin?" tebak Mirai.

Aku menghela nafas. Kemarin, aku benar-benar lari, lari ke tempat yang sangat jauh, sejauh yang aku bisa. Aku menangis, menangis sampai air mataku tidak keluar lagi, tetapi tetap saja, air mata itu terus keluar dan aku tidak bisa menahannya.

Aku masih tidak percaya dengan apa yang Suga katakan kemarin. Dia bilang aku harus mengatakan 'suka' padanya. Untuk apa? agar dia terpilih? Terpilih menjadi apa? Apa maksudnya? Aku sama sekali tidak mengerti.

Jadi mereka kencan denganku hanya agar aku bisa mengatakan 'suka' pada mereka dan mereka terpilih menjadi-apa pun itu aku tidak tahu. yang pasti, mereka semua adalah evil yang tidak memiliki hati.

"baiklah, Akira. Aku tidak akan memaksamu. Kalau kau tidak ingin masuk, aku akan pergi ke sekolahmu untuk memberikan surat izin. Tapi jangan lupa, kau bantu ibuku dengan restorannya, ok?"

Aku tidak meresponnya. Aku masih bingung untuk masuk atau tidak. Aku ingin tahu jawabannya mengapa mereka melakukan ini semua padaku. Aku harus tahu jawabannya. Aku tidak mau terus di permainkan seperti ini oleh mereka.

Sebelum Mirai ingin keluar dari kamarku, aku bangkit dari kasur lipatku dan menghentikannya dengan menangkap pergelangan tangannya. Dia pun melihat ke arahku dan aku memberikan ekspresi serius padanya.

"tunggu aku di meja makan. Kita akan berangkat sekolah sama-sama."

~~~

TING TONG

Bel istirahat berbunyi. Sensei pun keluar dari kelas dan para murid mulai berhamburan. Ada yang keluar untuk ke kantin dan ada juga yang hanya di kelas untuk mengobrol.

Aku menghela nafas. Bagaimana caranya aku bisa mengetahui jawabannya? Apakah aku harus menanyakannya langsung pada mereka? Ah, tapi aku yakin mereka semua pasti tidak akan menjawabnya.

Tapi, bukankah mereka akan datang dengan sendirinya menemuiku? Aku yakin mereka pasti akan datang dan mengajakku kencan lagi saat pulang sekolah. tapi aku tidak bisa menunggu selama itu. Aku ingin tahu jawabannya sekarang sehingga aku bisa mengakhiri ini semua!

Setelah lama berpikir, akhirnya aku memutuskan untuk bertemu langsung dengan mereka. Tidak ada pilihan lain selain menanyakannya langsung pada mereka. Bagaimana pun juga, hal ini harus cepat di hentikan!

Kalau di pikir-pikir, ini pertama kalinya aku keluar dari kelas saat istirahat. Biasanya aku selalu di dalam kelas. Kadang di kelas aku memakan bekalku, baca buku, atau bengong melihat keluar jendela. Karena satu-satunya zona aman bagiku di sekolah ini hanya ruang kelas. Aku tidak berani keluar kelas karena ada banyak sekali pembully di sekolah ini dan aku tidak mau menjadi 'mangsa' mereka.

Terutama sekarang aku dekat dengan mereka (Yah, anggaplah begitu). Sudah pasti banyak gadis-gadis yang iri padaku dan bisa saja mencelakaiku.

Eh, Tunggu sebentar.

Aku tidak tahu di mana kelas ketujuh pria itu berada. ah, baka! Kenapa aku bisa sebodoh ini?! Seharusnya aku cari tahu dulu sebelum keluar dari kelas. Sekarang aku tidak tahu kemana aku pergi. Dasar kau Akira bodoh!

Aku pun segera bergegas kembali ke kelas. Tetapi ketika aku ingin kembali, segerombolan gadis menghampiriku dan menghalangi jalanku.

Gerombolan gadis itu berjumlahkan tiga orang. Gadis yang di tengah, maju selangkah dan mendekatiku, "apa benar kau Kinoshita Akira dari kelas 1-1?" tanyanya.

Miss RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang