Behind the scene 3

4.6K 277 10
                                    

BxB Area🎬
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca^-^
Di vote dulu ya cantik
Takut kamu lupa💕

*****

"Jangan tinggalin gue."

"Terus lo mau nahan gue sampe kapan disini Chan?" tanya Renjun frustasi, ahh ayolah Renjun juga butuh istirahat bukan? Kalau seperti ini bisa jadi besoknya Haechan yang akan mengganti menjaga Renjun karena kurang tidur dan berakibat sakit nantinya.

"Nginep ya nginep." titah Haechan.

"Gila lo ya?! Gak mungkin gue biarin Jisung sendiri dan milih nemenin lo disini." kesal Renjun yang tak habis pikir dengan jalan pikiran Namja tan ini.

"Jisung mulu perasaan." Haechan cemberut, sesekali menatap Renjun agar luluh dan memilih untuk menemaninya.

"Yaiyalah secara dia temen dorm gue dan jangan lupa dia maknae jadi harus di prioritasin." jelaslah! dia akan memilih Jisung dari pada Haechan si tengil yang bisa membuatnya darting setiap bertemu.

"Tapi gua juga mau di proritasin kek gitu." Jangan salah! Haechan gak akan semudah itu nyerah sebelum apa yang dia mau di turutin sama si mungil.

"Anjing stress gue lama-lama!" umpat Renjun dan lebih memilih duduk kembali, mengikuti permintaan Haechan.

Haechan yang merasa menang di banding Jisung kini tersemyum simpul.

"Akhirnya lu nurut juga." ucap Haechan antusias, tak memperdulikan mata si mungil yang ingin sekali mengulitinya saat itu juga.

"Bacot! Mau tidur atau mata lo gue colok pake charger?!" kesal Renjun, siapa yang tidak kesal coba?! Di jam seperti ini seharusnya dia tidur tenang menjelajahi mimpi bersama boneka kudanilnya, ehh ralat boneka sapi kesayangannya yang di beri nama moomin itu. Itu kudanil apa sapi si? Btw Injun dia bisa cantik dan tampan di saat yang bersamaan, sama halnya sama moomin dia keliatan kudanil sama sapi, tapi kok di anggap peri sama Injun ya? Perinya dari mana woy?T_T

Dah tinggalin si moomin, anggap aja dia sapi berkedol kudanil:)

"Dih si anying sensian amat, gak capek lu nyerocos mulu?! kek kenalpot sepeda tetangga njir!" ucap Haechan yang lelah mendengar ocehannya si mungil. Tinggal di tutup aja tu telinga susah amat si Chan?!.

"Gak peduli!" Sarkas Renjun.

"Jujur deh sama gue, lu perawan jelmaan perjakakan?" ini Haechan di kasih hati minta jantung kalau kek gini ceritanya.

"Waria gue!" ucap Renjun penuh penekanan yang di tanggapi tawa oleh si tengil.

Haechan kalau di lempar dari lantai 3 menuju lantai 1 mati gak ya? Atau cuma gak nafas aja?

"Lagian lu ngomel kek perawan yang lagi datang bulan anjir." kata Haechan di iringi dengan tawa yang mulai memudar, ketika tatapannya tak sengaja melihat mata yang tengah mengintimidasinya.

"I-ini gue mau tidur, tapi beneran ya jangan di tinggal." ucap Haechan gagap ketika melihat tatapan maut yang di layangkan Renjun padanya.

Sepertinya Renjun bisa mencoba melempar Haechan dari lantai 3 menuju lantai 1 hanya sekedar coba-coba tidak lebih;)

.
.
.
.

Jisung dan Renjun sudah siap untuk latihan.

"Hyung, lo semalam balik jam berapa?" tanya Jisung, karena semalam ia sempat menunggu Hyungnya itu tapi tak ada tanda-tanda kepulangannya, alhasil Jisung tertidur sampai paginya ia melihat Renjun yang tengah tertidur di ranjangnya.

Behind the scene||Renhyuck (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang