Behind the scene 15

6.1K 215 15
                                    

BxB Area🎬
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca^-^
Di vote dulu ya cantik
Takut kamu lupa💕

~🐻🦊~

“Lo ga papakan kita tinggal disini sendiri?” tanya Mark setelah Jaemin membaringkan tubuh mungil itu di atas ranjang, member lainpun ikut mengantar Renjun sampai ke kamar.

“Tenang aja hyung.” jawab renjun berusaha meyakinkan para member, padahal saat ini tubuhnya masih terasa bergetar karena mengingat hal tadi.

“Yaudah istirahat, ga usah pikirin yang tadi lagi.” ucap Jaemin sambil mengusak kepala renjun pelan, tapi renjun malah menunduk.

Emm sorry untuk hal yang tadi, dan tolong jangan marah sama gue hyung, No, Le, Sung, gue tau kalian juga ngerasa jijik punya teman kaya gue, sorry guys.” kata renjun penuh penyesalan, ia tahu bahwa ia tak normal tapi seberusaha apa ia agar bisa sembuh semua itu akan sia-sia jika berhadapan dengan pria yang ia cintai.

“Ren, jangan bilang kek gitu, semua orang punya takdir masing-masing, dan kita ga tau takdir kita gimana cukup jalanin aja.” kata Mark menenangkan Renjun.

“Dan stop bilang diri lo ga normal, itu sama aja secara ga langsung lo ngatain Chenle Jisung, sama Taeyong hyung dan Jaehyun hyung, jadi kita semua ga ada yang ngerasa jijik sama kalian.” lanjut Mark sambil menatap mata bak rubah itu, agar kembali kuat menjalani takdirnya ini.

Hiks, hyung gomawo” Renjun seakan merasa mempunyai kekuatan lagi untuk menjalani takdir yang ia rasa menyedihkan ini, setelah para member mendukungnya, sayang orang yang ia cintai tidak seperti member lain.

Nee, sekarang istirahat.” ucap Mark sambil menarik selimut Renjun sampai menutupi sebagian tubuh renjun.

“Ren? Kita pergi ya.” pamit Jaemin diikuti member lainnya, meninggalkan Renjun yang mulai tenang dan menutup mata.

Beberapa saat kemudian.

Kreeek...

“Jaemin–ah kenapa? Kok bal—” Renjun yang mulai tertidur itu harus kembali membuka matanya karena pintu kamarnya kembali terbuka.

Umm Jaemin? Huh lagi-lagi Jaemin.

“Ahh maaf Ren, gue ganggu ya?”

“Ha–haechan” gagap Renjun lirih.

“Lo nungguin Jaemin ya?” Tanya Haechan lembut sebisa mungkin, tapi hatinya sakit saat Renjun malah mengira Haechan adalah Jaemin, memang tak sepatutnya ia menuruti Mark untuk menjaga Renjun.

Emang ga seharusnya lo disini chan.” batin Haechan.

Renjun tak menjawabnya, fokusnya saat ini adalah pemuda tan yang mulai mendekat entah untuk alasan apa, Renjun tak peduli karena sekarang jantungnya mulai bereaksi lagi padahal ia berusaha sebisa mungkin agar terbiasa akan kehadiran Haechan.

“Maaf Chan gue pikir Jaemin balik la–”

“Iya ga papa gue ngerti kok, lo lebih butuh Jaemin sekarang, ntar gue telvon Jaemin buat cepet pulang nemenin lo disini.”

Sesak!

lagi-lagi Haechan memotong ucapan Renjun karena tak ingin mendengar seberapa beruntungnya Na Jaemin mendapatkan Renjun.

“Ga–ga gitu Chan.” gugup Renjun.

Jantung sialan!” batin Renjun kesal.

“Udah ga usah malu-malu gitu, nih dimakan, kata Mark hyung lo belum makan.” Haechan menyodorkan kotak makanan yang entah isinya apa.

Behind the scene||Renhyuck (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang