Behind the scene 13

3.2K 191 26
                                    

BxB Area🎬
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca^-^
Di vote dulu ya cantik
Takut kamu lupa💕

~🐻🦊~



“Tidur gih” Renjun sekarang berada di kamar nomin, ia membaringkan tubuh kekar Jaemin itu di ranjang dengan hati-hati.

ia juga masih sesegukan tapi sudah berhenti mengeluarkan air mata sesekali ia akan menghirup kembali cairan yang akan keluar dari hidungnya jika didiamkan, dan semua itu tak luput dari pandangan Jaemin, alih-alih kasihan Jaemin malah menahan gemesh karena di suguhi dengan wajah tampan atau cantik? Entahlah yang pasti mata yang masih basah dan ujung hidungnya yang memerah dan mulut yang sedikit maju itu membuat kinerja jantung Jaemin melemah, memang pada dasar Jaemin itu lemah jika menyangkut Renjun.

“Makasih ya Ren.” kata Jaemin.

setelah kalimat itu tak ada lagi yang bersuara, Renjun hanya menunduk entah memikirkan apa, Jaemin? Anak itu masih fokus memperhatikan Renjun yang menunduk dan memainkan ujung bajunya, jika begini apa yang harus Jaemin lakukan? Langsung terkam saja?

“Na, gue balik ke kamar dulu, lo langsung istirahat aja.” Renjun hendak pergi tapi baru selangkah tubuhnya terhenti karena tangannya di genggam oleh Jaemin.

“Soal tadi, maafin gue Ren” tak ada jawaban, Renjun juga masih tak bergeming, bahkan menengokpun tidak, Jaemin menghela nafas kasar, apa Renjun akan membencinya setelah ini? Jika benar, ia akan langsung meminta maaf bahkan akan bersujud demi mendapatkan maaf dari Renjun.

Hampir setahun ia menyembunyikan perasaannya dari Renjun tanpa ada yang curiga, dan setahun itu pula rasanya tak terbalaskan, Perhatiannya–pun  Mungkin dianggap hanya murni sebagai sahabat atau sesama member tidak lebih. Sejujurnya Jaemin tidak berharap lebih karena tak mau perasaannya akan membuat Renjun menjauhinya bahkan membencinya apalagi ini adalah hal terlarang, namum ia juga tak menyangka jika ketakutannya selama ini malah terjadi pada orang yang ia suka.

Yang Jaemin tahu bahwa Renjun itu bukan seorang gay, dilihat dari skinship yang para member lakukan, Renjun akan selalu misuh-misuh jika skinship mereka itu sudah lebih dari peluk, maka jangan heran jika Haechan yang notabennya tukang nyosor akan beradu tonjos dengan Renjun.

Tapi siapa yang mengira bahwa hal itu malah membuat salah satunya mempunyai rasa terlarang itu, Ahh mengapa pula bukan Jaemin yang menjadi orang yang Renjun sukai? Mengapa Renjun tak pernah sekalipun meliriknya lebih dari sahabat atau member? Dan mengapa dirinya tidak berani untuk mendekati atau melakukan skinship berlebih pada Renjun? Lalu harus menyalakan siapa sekarang?

“Jaem?”

Kan! Renjun kalau udah manggil Nama ga pake Na begitu udah pasti kecewa, yasudah terima saja toh dari awal juga Jaemin sudah di tolak, lalu apa yang harus diharapkan lagi?

“Tentang pengakuan lo tadi—Renjun menjeda kalimatnya.

“Maaf gu–gue....hiks

Grep

Sussssttt....gak papa, gue ngerti kok, gue juga gak boleh maksa”

Sesak, itulah yang Jaemin rasakan saat ini, dari awal mencintai seseorang yang meliriknya tak lebih dari seorang sahabat mungkin bagi orang lain adalah penyesalan terbesar tapi tidak dengannya ia sangat amat bersyukur telah menaruh rasa pada pemuda mungil yang sayangnya manis ini.

Dan Renjun? Ya setelah pengakuan Jaemin di kamar Haechan, ia bisa melihat ketulusan disetiap kalimat yang dilontarkan oleh Jaemin, lalu dia bisa apa? Memaksanya–pun ia tidak bisa, bukan tak mau mencoba hanya saja, bukankah itu akan menyakiti mereka berdua? Terlebih Jaemin, karena Renjun tidak menyukainya dalam arti yang lain selain sahabatnya dan keluarga sesama NCT, katakanlah Renjun bodoh, karena menyukai Haechan yang jelas-jelas tidak menyukainya, dan malah mengabaikan perasaan tulus dari Jaemin, tapi ia juga tidak bisa memaksa hatinya kepada siapa ia harus berlabu bukan?

Behind the scene||Renhyuck (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang