Behind the scene 9

3.4K 215 9
                                    


BxB Area🎬
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca^-^
Di vote dulu ya cantik
Takut kamu lupa💕

~🐻🦊~

“Hyung? Di luar hujan deres, banjir gak ya?” tanya Chenle ngawur, yang entah sejak kapan berdiri di depan jendela kamar sungren.

“Oh itu hujan? Gue pikir suara keran air di toilet kamar ini.” kata Jeno sambil menatap kearah luar jendela dan benar saja, sekarang tengah hujat lebat beserta angin kencang, bahkan suhu di dalam kamar tersebut terasa dingin.

“Ok sekarang lanjut! Disini tugas kalian berdua nyium Renjun, terserah mau nyium dimana bebas!” jelas Mark pada ketiga oknum yang menjadi korban dare tersebut.

“Kulot banget hyung——gak seru!” timpal Chenle yang berhasil mengambil atensi para member Dream.

Renjun lebih was-was dari sebelumnya, ia tahu watak dari adik satu negaranya itu, bagaimana jailnya anak itu hampir 11/12 dengan Haechan, jadi Renjun yang sering mendapatkan kejailan dari pemuda pemilik suara khas lumba-lumba itu seketika merasa tidak enak.

“Gunain jari lo buat tunjuk area yang bakalan lo cium dari mata, pipi kiri sama kanan, jidat, ujung hidungnya dan yang terakhir emm——bibir Renjun ge” jelasnya pada kedua Namja yang kini memasang wajah cengok, begitupun Renjun dan member lain yang tak kalah kaget, satu area yang membuat mereka bungkam dan ternganga, bibir aset Renjun yang menjadi area tak tersentuh oleh para member, bukan apa-apa itu adalah area sensitif jadi tidak ada yang berani sampai sana, dan jika itu terjadi maka bisa di pastikan bahwa keesokan harinya orang itu tinggallah lama.

“Eeiittss! Jari telunjuk lo harus gerak abstrak sesuai sama nyanyian gue, gak boleh berhenti sebelum nyanyian gue selesai ngerti gak?” tanya Chenle setelah menjelaskan peraturan game tersebut.

“Woy bangke! Bibir gue kenapa masuk list juga anjir?!” sepertinya emosi Renjun sudah mencapai ujung tanduk, sayang tanduknya tidak ada.

“Maaf penolakan anda tidak di terima, gimana hyung? Kalian udah ngertikan?” tanya Chenle untuk kesekian kalinya, jujur saja Chenle ingin sekali memutilasi wajah cengok bercampur dongo tersebut, karena Haechan dan Jaemin hanya diam dengan tampang seperti robot di kasih nyawa saja.

“Ha? Em...oh iya gue paham.” sahut Haechan yang di angguki oleh Jaemin, entah mengapa mereka berdua merasa gugup, jika Jaemin mungkin wajar ia merasa gugup karena ini adalah pertama kali ia mencium Renjun sang pujaan hati, dulu saja dia hanya berani cuddle selebihnya tidak pernah, karena siapa yang tidak tahu keganasan seorang huang Renjun? Dan ingat! Ini pertama kali siapa coba yang tak gugup? Tapi Haechan? Hey! Mengapa si tukang nyosor itu menjadi gugup? Bukankah ini sudah menjadi kerja sampingan untuknya? Entahlah intinya Haechan merasa sangat gugup! Mungkin efek ia sedang di jauhi oleh Renjun.

“Ok mulai! gak ada lagi yang protes!” keadaan di dalam kamar tersebut berubah menjadi tegang padahal yang kena dare hanya tiga orang tapi entah mengapa keempat member juga merasa gugup begitupun Chenle.

Anak kelahiran 2001 itu bangkit dari tempat duduknya berjalan mendekati para Hyung yang masih memasang wajah cengok ingin sekali Chenle menampar wajah tampan itu dengan dollar agar cepat sadar.

“cap cip cup kembang kencup pilih mana yang mau di cup!” Chenle mencontohkan apa yang harus mereka lakukan, di mulai dari menunjuk mata lalu kening setelah itu hidung lalu pipi dan terakhir bibir Renjun, semua ia contohkan tidak ada yang tertinggal.

“Gitu doang? Hum gampang dah paham gue.” kata Jaemin yang mulai sadar begitupun Haechan.

“Yaudah mulai, ngomong mulu lo!” kesal Chenle padahal yang dari tadi ngomong dia sendiri.

Behind the scene||Renhyuck (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang