Penjahat Hidup Dua Kali (Novel Korea)

Bab 31 sampai Bab 35

Bab 31

Penerjemah: effefille

Proofreader: xoxomonami

Miraila tidak datang jauh-jauh dengan niat marah sejak awal.

Awalnya, dia bermaksud untuk membujuk Artizea.

Dia khawatir bahwa situasi Lawrence tidak terlalu baik, dan dia khawatir bahwa pertunangan bodoh Artizea akan berjalan dengan baik.

Sepanjang hidupnya, Miraila telah berusaha mencegah Artizea bertemu dengan pria.

Artizea adalah seorang gadis yang tidak punya apa-apa untuk ditawarkan. Dia bermaksud agar Artizea hidup tanpa menikah atau meninggalkan mansion.

Ada cukup uang untuk dibelanjakan sampai kematiannya.

Jadi, yang terbaik adalah hidup dengan pekerjaan rumah dan bordir.

Tapi bukankah itu penting bagi Lawrence?

Namun, dia akan menenangkan Artizea dengan baik, dan membuatnya meminta Cedric untuk berbicara dengan baik dengan Lawrence.

Dia tahu bahwa Cedric adalah pria yang berprinsip, tetapi dia tetap seorang pria.

Pria sebelum mengenal seorang gadis dan pria setelah mengenal seorang gadis adalah dua orang yang sama sekali berbeda.

Bahkan Miraila tahu bahwa Cedric membencinya.

Tapi lihatlah. Apakah kamu tidak jatuh cinta dengan putriku?

Mustahil untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada hubungan antara pria dan wanita.

Tapi Miraila tidak berpikir itu akan bertahan lama.

Sekarang, dia pasti terobsesi dengan pesona putrinya seperti kesurupan pria.

Dan cinta seperti itu tidak bertahan lama. Dalam pengalaman Miraila, ini terutama berlaku untuk pria muda.

Jadi, dia akan mengizinkannya. Jika perlu, dia akan mengajarinya cara merayu seorang pria dan bagaimana mempertahankan cintanya untuk waktu yang lama.

Jika Anda ingin melakukannya dengan baik, Anda harus melakukannya dengan benar.

Artizea bisa menjadi Grand Duchess. Miraila sendiri yang melahirkannya dan membesarkannya bukan sebagai anak haram tetapi sebagai putri Marquis.

Grand Duchess Evron, bukankah itu terdengar keren? Seperti yang dikatakan kaisar, itu akan sangat membantu Lawrence.

Dia datang jauh-jauh ke sini dengan pola pikir itu.

Tetapi ketika dia melihat rumah besar itu benar-benar berubah, matanya terbalik.

Artizea berbeda seolah-olah dia telah berubah menjadi kupu-kupu.

Mata Miraila tidak cukup baik untuk mengenali bahwa benih di dalamnya sama.

Yang dia lihat hanyalah putrinya, yang belum lama ini jinak dan ceroboh, dimakamkan di antara bunga-bunga yang dikirim oleh seorang pria, sambil berganti pakaian yang dibelikan seorang pria untuknya suatu pagi.

"Gadis gila!"

Mata Miraila memerah saat dia berteriak dan menjambak rambut Artizea.

"Aaaah!"

Para tamu berteriak ngeri dan berdiri dari tempat duduk mereka.

Bahkan pria yang sedang menonton dengan mata bersinar untuk sesuatu yang menarik akan terjadi, heran dengan kekerasan yang berlebihan dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Apa yang aku bilang? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa perempuan jalang bodoh dan jelek sepertimu seharusnya duduk di sudut rumah dan hidup sambil bernafas dan menyulam!"