"Janji yo? nanti kalo wes lulus ga los kontak?" Ucap Jevano sambil menyantap cilok yang dia beli.
"Ojo pede - pede kon, koyok lulus ae." ejek Haisam sambil tertawa.
"Lohh yo ra popo to, lulus ga lulus yo kudu pancet konco an, iling o aku wes tau del...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
──── ･ ｡ﾟ☆: *. ☁︎ .* :☆ﾟ. ────
Pagi yang biasa saja bagi Rendra, bangun pagi, mandi dan membersihkan kamar, tidak lupa membangunkan tetangga kos sekaligus temannya ー Jevan.
*dok... dok.. dok..*
Rendra ketuk pintu kamar temannya itu 3 kali, namun ia tidak mendapat jawaban dari dalam. Rendra mengerut dan menghela nafas.
* BRAKK... BRAKK.... BRAKK...*
"WOI JEP, BANGUN EGE, HARI INI KITA AMBIL RAPOT WOI." teriak Rendra sambil menggedor - gedor pintu kamar Jevan.
Terdengar suara barang yang terjatuh dari dalam kamar itu, lalu pintu terbuka menampakkan lelaki tampan dengan muka lempeng khas bangun tidur.
"Monyet lo ngek, kan bisa telpon aja anying gausah kek gitu!" Jevan menatap Rendra dengan tatapan kesal, sesekali Jevan juga memanyunkan bibirnya.
Rendra menatapnya jijik, "Dih, imut lo begitu? mandi sono, bau neraka lo." Ucap Rendra lalu meninggalkan Jevan yang masih mengumpulkan nyawanya diambang pintu.
───────────────────
Badut(e)
Today
Haihihihi | Oit, nanti siapa aja yang ikut ambil rapot?
Rendra mengalihkan fokusnya lalu menatap Jevan yang masih terfokus dengan handphonenya. Dari raut mukanya, Jevan seperti sedang membicarakan hal serius.
