Bagian 4: Burning Up

8 3 0
                                    

Midori tertunduk sambil mengusap-ngusap keningnya.

“Mi-chan? Ada apa?” tanya Ryota yang merasa heran akan perubahan drastis dari gadis ini.

Iie.. Aku baik-baik aja..” jawabnya setengah ragu.

“Kamu jadi aneh setelah lihat Yuta-kun..” sekarang Ryota mencurigai. Sebelum Midori menjawab, sebuah suara muncul dari dalam tasnya,

~teng nong~ (suara pesan line)

“Tunggu sebentar..”

---------
-Taishi-

Nee-chan di mana? Aku lupa bawa kunci nih, sekarang aku sama Kazuhara-san nunggu di depan apartemen. Cepat pulang, Kazuhara-san mau bawa barang-barangnya!
---------

Sumimasen.. sepertinya aku harus pulang sekarang..” Midori berniat pamit dari hadapan Ryota dan Hayato.

“Apa ada masalah Mi-chan?” tanya Ryota.

“Adikku lupa bawa kunci apartemen.. Sekarang dia lagi nunggu di sana.”

“Oke.. aku antar pulang ya..”

Midori dan Ryota akhirnya berpamitan pada Hayato. Kemudian menuju ke apartemennya yang memakan waktu sekitar 20 menit.

Sampai di sana, Ryota diajak untuk masuk ke apartemennya dulu. Taishi dan Ryuto terlihat sedang berdiri menunggu.

“Kamu ngerepotin banget sih! Masa sampe lupa bawa kunci? Terus Asuka mana?” kesal Midori pada Taishi.

“Namanya juga lupa.. Lagian kan kita pergi bareng, pastinya bakal pulang bareng juga, ehh Nee-chan malah asyik sendirian.. Asuka-san udah diantar pulang duluan tadi.” balas Taishi cukup ngegas.

Suara lain kemudian ikut menyusup pada pembicaraan adik kakak ini, “Gomennasai.. semua karena kesalahanku yang tiba-tiba mengajak Mi-chan pergi.” ucap Ryota membungkuk memohon maaf.

Taishi menoleh, “Hai’, hai’, santai aja.. Katayose-san dan Nee-chan dari mana? Kayaknya kalian bersenang-senang” tanyanya sambil coba mengorek informasi.

“RAHASIA!! Ayok pada masuk dulu, jangan ngobrol di sini..” timpal Midori.

Ia dan Ryota lalu duduk di ruang tengah sedangkan Ryuto masuk ke kamar ditemani adiknya untuk mengambil barang-barang.

“Mi-chan.. Kamu belum jawab pertanyaanku tadi. Wajahmu aneh setelah lihat Yuta-kun. Apa benar dia cuman teman sekolahmu?” Ryota ternyata belum mau mengakhiri rasa penasarannya.

“Ehh?? Benar..” jawab Midori pelan.

Hontou ni? Bisa kebetulan gitu..” sekarang Ryota coba memancing. Kemudian ia pindah duduk ke samping Midori. Perlahan wajahnya mendekati paras manis si gadis dengan tatapan tajam.

HONTOU NI?” tanyanya lagi serius, bersamaan dengan Ryuto serta Taishi yang keluar dari kamar dan melihat keadaan mereka.

“Wooaaaa!!” teriak Taishi. Midori dan Ryota tersentak, mereka segera mengubah posisi seperti semula.

“Lebih baik kalian lakukan 'itu' saat gak ada siapa-siapa, atau di tempat pribadi!” ujar Ryuto datar.

“Ini tidak seperti yang kalian lihat!” Midori menyangkal apa yang dipikirkan oleh Ryuto.

“Ryuto-kun marah?” kini Ryota beralih. Menatap jeli pada rekannya.

Iie.. Gue gak berhak marah lah..” balas Ryuto mengelak.

“Gitu ya..” tatapan Ryota seakan tak percaya, namun ia mengubah arah pembicaraan setelah melihat Ryuto membawa tas besarnya. “Terus lo mau ke mana sekarang?”

Story (other Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang