Bagian 7: Never Let You Go

12 3 0
                                    

Aaahhh segaarrr... Midori tengah menikmati dinginnya es krim yang barusan dibeli sambil rebahan manja di sofa. Teringat lagi tentang sepasang (mantan) kekasih yang tadi ia temui.

“Kok gue malah mau bantuin bocah songong itu sih.. Padahal gue juga gak tau harus gimana, lahh.. tapi kasian Yumi-chan, dia emang harus gue bantu sih.." pikirnya.

Asuka.. Angel.. apa ia harus melibatkan mereka? Tapi rasanya kurang pas karena hanya dialah yang memahami situasinya. Merepotkan sekali jika harus bercerita dari awal dengan panjang lebar pada dua sahabatnya ini. Jalan satu-satunya yaitu ia harus mencari orang yang mengetahui tentang hubungan Yumi dan Reo, siapa lagi kalau bukan teman-teman dari grup si bocah itu. Mustahil jika ini tidak diketahui oleh mereka. Dan ia langsung tertuju pada satu orang terdekatnya yang ada di sana.

-Katayose-kun sedang sibuk kah?-

Tulisnya dalam sebuah chat singkat line.

10 menit kemudian:

-Gak terlalu sih, ada apa Mi-chan?

-Aku butuh bantuanmu..

-Bantuan apa?

-Hmmm kita ketemu aja yuk!

-Ano.. hari ini gak bisa.
Gomen ne Mi-chan.. 😦

-Ahh gapapa Katayose-kun!
Ini bukan sesuatu yang harus buru-buru kok.

-Baiklah.. Lusa aku akan ke tempatmu. Bagaimana?

-Apa gak merepotkan?
Kita ketemu di luar aja.

-Enggak lah, masa datang
ke tempat orang yang
kusayangi merepotkan sih? 🙈

-Mulai nih.. Lama-lama perutku
bisa kecepirit kalo Katayose-kun
terus kayak gini hahaha

-Reaksimu itu mirip sama
Ryuto-kun. Dia gak seneng tuh
kalo aku berkata-kata manis.

-Hahahaha kayaknya dia
cuman bercanda lah

-Hmm ohh ya, apa
Ryuto-kun masih suka
menginap di tempatmu?

-Ya, Taishi sering
ngajak dia ke sini.

-Menurutmu dia bagaimana?

-Kazuhara-san.. Awalnya aku kira
dia orang yang menyeramkan,
tapi itu salah besar.
Dia konyol banget hahaha.
Dia juga baik..

-Katayose-kun? Halloooooo

Balas lagi Midori saat chat yang sebelumnya ia kirim telah dibaca oleh Ryota namun tak ada balasan

-Aku masih di sini! Hmmm
kamu makin deket aja sama dia.

-Gak juga. Aku rasa biasa..

Lalu Ryota hanya membalas dengan sebuah stiker ber-emoji cemberut. Midori balas lagi dengan stiker kebingungan dan sekarang mereka malah terus-terusan saling berbalas chat hanya dengan stiker.

⭐⭐⭐

Lusa tiba, Ryota diminta datang ke apartemen pada malam hari sepulang Midori bekerja, dan ia tak keberatan. Mulai diceritakanlah segalanya tentang hubungan di antara teman mereka masing-masing, sampai awal mula menyebalkan saat Midori mengenal Reo.

“Hahahahaha sudah kubilang apa? Reo bukan anak kecil yang biasa! Pertama kali bertemu pun dia malah sudah membuatmu kesal. Mana sekarang dia jadi stalker lagi! Duhh bocaahh!” Ryota terbahak-bahak ketika mendengar cerita dari Midori.

Story (other Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang