🌸🌸🌸
"Assalamu'alaikum."
Karin menggandeng tangan Cethava saat keduanya kini melangkah memasuki rumah berukuran besar miliknya ini.
"Mommy, Karin pulang nih!"
Setelah menyelesaikan kelas mereka hari ini. Karin mengajak Cethava bermain ke rumah nya. Sebab, sejak mereka berteman dari pertama kali masuk kuliah, Cethava belum sekalipun main ke rumah ini, sedangkan dirinya sudah beberapa kali main ke rumah sederhana milik Cethava.
"Non Karin," sapa seorang wanita tua yang baru datang dari arah dapur.
"Eh bibi. Mommy kemana ya?
"Ibu tadi ke luar sebentar, katanya ada yang mau di beli. Sudah lumayan lama, mungkin sebentar lagi kembali," ucap bibi.
"Oh ya udah. Bi, Karin minta tolong ya buatin minum buat aku dan temen aku, sekalian cemilannya," kata Karin.
"Iya, baik non. Sebentar ya bibi buatkan dulu." Wanita tua itu kembali menuju dapur. Sedangkan Karin membawa Cethava kearah ruang tengah.
Cethava memandangi seisi rumah ini. Terlihat mewah, lega, dan nyaman.
"Thava, tunggu di sini sebentar ya. Nyalain tv nya aja kalau kamu bosan. Aku ganti baju sebentar," kata Karin.
Cethava mengangguk. "Oh iya."
Cethava duduk di sebuah kursi yang terasa empuk, diam saja tidak melakukan apapun, selain memencet, menggulirkan sesuatu di layar ponselnya itu, menunggu Karin datang.
"Permisi, ini minum dan cemilannya ya non," kata sang bibi yang kini menaruh sebuah nampan berisi dua gelas es jeruk dan sepiring kentang goreng serta saus sambal nya.
"Wah makasih ya, bi. Jadi ngerepotin."
"Nggak, non. Silahkan dinikmati ya, seadanya."
"Iya, makasih sekali lagi."
"Bibi izin kembali ke belakang lagi ya."
"Iya bi."
Asisten rumah tangga keluarga ini kembali meninggalkan Cethava sendiri. Cethava yang hendak memainkan ponselnya, kini teralih oleh suara yang kembali Bibi keluarkan. Namun kali ini, bukan berbicara dengannya.
Melainkan dengan seseorang yang sepertinya baru saja membuka pintu rumah.
"Eh ibu, tadi non Karin mencari ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Tanpa Warna
Teen Fiction"Kalian, keluargaku yang tersisa." Azhiva membenci ibu nya, membenci hal apapun yang membuat wanita itu meninggalkan dia dan adik-adiknya sampai hari ini, termasuk tentang sang ayah. Namun, Azhiva tidak mengerti, mengapa dia bisa luluh pada seseora...